Zoya menyeret kopernya setelah tiba di bandara Indonesia, wajahnya terlihat antusias dan penuh semangat, berbeda dengan Calvin yang seperti biasa menampilkan wajah datar miliknya.
Ya setidaknya dengan kembali ke Indonesia banyak keuntungan yang Calvin dapatkan, pertama dia akan tinggal berdua dengan Zoya, kedua Gio tidak ikut karena pekerjaan, yang ketiga dia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan Zoya.
Kalian ingin tau keberadaan Darka? Untuk saat ini Darka masih ada di Amerika, ya dia5 tidak semudah itu untuk pindah, mungkin akan menyusul di kemudian hari? Entahlah.
Zoya menghirup nafas dengan rakus lalu menghembuskannya, setelah beberapa lama akhrinya ia menginjak kembali tanah kelahirannya. Untungnya setelah perdebatan kecil, keluarganya setuju jika Zoya kambali ke Indonesia ya walaupun sempat ada drama yang dibuat oleh Gio, tentu saja abangnya yang satu itu sangat marah karena tidak bisa ikut.
Tujuannya sekarang adalah memberi kejutan untuk teman-temannya, karena masih menjelang siang kemungkinan teman temannya berada di kampus.
Saat sampai di luar, sudah ada dua mobil yang siap mengantar Zoya dan Calvin pulang ke mansion lama nya.
Bahkan barang bawaan Zoya dan Calvin langsung diambil oleh bodyguard yang ada disana.
"Selamat datang kembali tuan muda dan nona muda" ucap salah satu pria berpakaian hitam seraya membungkukan sedikit badannya, ingat hanya sedikit.
Calvin mengangguk begitupun dengan Zoya yang tersenyum. Mereka sama sekali tak menghiraukan orang-orang yang menatap kearahnya.
"Bang Calvin pulang duluan ya, Zoya mau ke suatu tempat. Jadi kita pisah mobil aja, oke?"
Calvin terdiam sejenak lalu berdehem pelan.
"Abang ikut"
"Ish ... nggak usah!"
Calvin melayangkan tatapan tajam untuk Zoya, seketika itu Zoya mengerucutkan bibirnya kesal.
"Iya iya yaudah ikut, tapi jangan serem-serem mukanya, nanti nggak seru dong"
Bukannya kesal atau marah, Calvin tersenyum mendengar perkataan Zoya, dia mengacak rambut Zoya karena gemas. Setelah itu, dia merangkul Zoya dan masuk kedalam mobil meninggalkan area bandara menuju tempat yang dimaksud oleh Zoya.
Di tempat lain, Al dan ketiga sahabatnya sedang berada di area parkir. Hingga saat ini mereka masih suka mengendarai sepeda motor dibanding mobil, tidak tau untuk kedepannya.
"Al"
"Hm"
"Gimana? Lo dapet kabar apa dari Reno sama abang lo itu"
Al menaikkan sebelah alisnya, menatap kearah Titan.
Titan mendengus "Siapa tau kan Zoya balik sama mereka" ucapnya.
"Nggak mungkin, mustahil Zoya diizinin pergi ke Indonesia sama orang yang bukan keluarganya" saut Yoga berpendapat.
"Lagian El sama Reno nggak ada gunanya, mereka kesana kan bukan buat Zoya" lanjut Yoga dengan santai.
Langit menepuk bahu Yoga "Gue bangga sama lo"
Yoga tersenyum dengan mendongakkan kepalanya sedikit, Titan yang melihat semua itu mendelik kesal.
Tak berselang lama, kedatangan dua mobil mewah mencuri perhatian mereka begitupun dengan orang orang yang ada disana.
"Siapa?"
"Liat aja, ntar juga keluar orangnya"
"Mobilnya ngeri, orang kaya pasti"
Semua orang menatap kearah mobil itu dengan penasaran, akhirnya keluarlah pria berpakaian hitam lalu berjalan membukakan pintu mobil. Orang orang yang ada disana semakin beranggapan bahwa yang datang adalah orang penting atau seseorang yang memiliki jabatan tinggi.
Hingga keluarlah lelaki tampan membuat para kaum hawa menahan nafas sejenak, wajah tampan Calvin mampu menghipnotis mereka semua. Kecuali keempat lelaki yang kini terdiam kaku, antara terkejut dan semakin penasaran.
Kemudian disusul oleh Zoya.
Al mendadak kaku, begitupun dengan ketiga temannya. Zoya tampak lebih cantik dari sebelumnya, sepertinya tinggi gadis itu juga bertambah meskipun masih terlihat pendek.
Kaum Adam menatap Zoya dengan tatapan kagum, begitupun dengan kaum hawa meskipun ada beberapa dari mereka yang meras iri.
Calvin merapatkan tubuh Zoya kearahnya, memeluk pinggang Zoya dengan posesif, seolah memberi tahu bahwa hanya dia yang bisa berdekatan dengan Zoya.
"Abang lupa ya sama apa yang Zoya bilang tadi?" Tanya Zoya memutar bola matanya malas.
"Kenapa hm? Apa kamu tidak mau dianggap kekasih abang? Lihat, abang sangat tampan. Mereka iri denganmu princess"
"Abang!"
Calvin berdecak pelan "Hmm ... baiklah" ucapnya sambil melepas tangannya yang melingkar di pinggang Zoya.
Zoya mengedarkan pandangan, hingga akhirnya terkunci pada sepasang mata yang juga sedang menatapnya dengan penuh kerinduan.
"Al ... " lirih Zoya dengan senyuman.
Zoya hendak berjalan kearah teman temannya, namun dicekal oleh Calvin.
"Diam, biar mereka yang menghampirimu"
"Abang ... "
"Lihat, mereka berjalan kemari"
Zoya mengikuti instrupsi dari abang sepupunya itu, dan benar saja Al, Titan, Langit, dan Yoga sedang berjalan kearahnya.
Saat mereka sampai dihadapan Zoya, Calvin hanya bisa diam, seketika itu Calvin dilupakan.
"Kalian kangen sama Zoya nggak?"
Bukannya menjawab, Al langsung menarik Zoya, membawanya kedalam pelukan. Calvin hanya diam, dia masih ingat peringatan yang Zoya berikan tadi, meskipun kesal tapi apapun demi Zoya akan ia lakukan.
Zoya sendiri terkejut mendapat serangan mendadak dari Al, dengan pelan ia membalas pelukan kemudian memejamkan mata, menenggelamkan kepalanya dibalik dada temannya itu.
"I miss you" bisik Al yang hanya mampu didengar oleh Zoya, bahkan dengan berani Al mengecup puncak kepala Zoya dengan lembut.
"Ck! Gantian woy!"
Pelukan Al dan Zoya terlepas, Zoya beralih menatap Titan yang kini menatapnya dengan mata berkaca-kaca, bahkan lelaki itu juga memeluk Zoya kemudian menangis.
"Gue kangen banget sama lo, kenapa lo tambah cantik hah?!"
Titan melepaskan pelukannya dan menatap garang kearah Zoya "Udah tambah tinggi sekarang, tapi tetep aja pendek"
Bugh
Titan mendapat tinjuan dari Zoya di lengannya, namun bukannya kesakitan malah tertawa.
"Udah besar ya ternyata" ucap Titan menatap Zoya dari atas sampai bawah.
Plak
"Ngapain sih, main mukul aja!" Titan menatap kearah Langit dengan sengit.
"Respon lo kok beda, gue yang mukul gini, giliran Zoya yang mukul ketawa-tawa"
Titan menatap tajam kearah Langit "Tenaga kalian beda!"
Zoya tertawa melihat semua itu "Kalian masih lucu deh, apalagi Titan"
Zoya menghentikan tawanya saat sebuah tangan berada di kepalanya, ia menatap Yoga yang sekarang memberikan senyuman lembut untuknya.
"Yoga"
"Hmm kangen kan sama gue?"
Zoya mengangguk cepat " Kangen banget!"
"Mau peluk bol-"
"ALGARA!"
Tbc*
KAMU SEDANG MEMBACA
ZOYA | (Squel Brothers)
FanfictionSequel dari BROTHERS Setelah mengalami suatu hal paling buruk dalam hidupnya, akhirnya Zoya bisa tersenyum bahagia bersama keluarganya. Kesembuhan Calvin membuat semuanya merasa amat senang, setelah koma selama 6 bulan akhirnya Calvin sadar. Dan sek...