Kamis, 006-006-1920
Pusat penelitian Axis
Lab "Knightmare"
Cassius, Tata Surya Baron
Trey memasuki tempat peristirahatan para peneliti. Disana ia diam-diam melewati tempat itu dan masuk ke tempat kosong, lalu menguncinya dari dalam. Setelah itu ia baru berbicara.
"Overseer, siap untuk laporan hari ini."
"Senang melihatmu masih hidup dan waras, Kadet Dunham." ujar Lisette lembut.
"Terima kasih, Instruktur."
"Gimana kunjungannya? Udah dapet sesuatu?" tanya Jamie.
"Belom. Fasilitas penelitian ini bukan cuman teman penelitian Knightmare doang. Mereka meneliti dan ngebiakkin EXO juga disini. Kemungkinan besar ada hubungannya sama kekalahan perang 8 tahun yang lalu. Tapi bukan cuma itu. Masih ada lagi. Para peneliti disini itu ditahan kayak napi. Gua udah ngeyakinin mereka buat ngebantu gua ngedapetin apa yang gua perluin, dan mereka mau, asalkan mereka dibebasin dari sini." jelas Trey.
"Bagus, Kadet. Membaur dengan lingkungan sudah menjadi hal yang sangat alamiah dalam misi penyusupan dan penyamaran. Memang apa saja yang mereka berikan sebagai gantinya?" tanya Lisette.
"Mereka sudah membuat satu dari unit-unit mereka berada dalam keadaan siap tempur." ujar Trey.
"Tunggu. 'Unit-unit'? Maksudmu apa?"
"Oh, iya. Ada yang lupa saya beritahu. Total jumlah Knightmare yang ada disini bukan tiga, tapi tiga puluh. Dan mereka semua memiliki karakteristik yang berbeda."
"Tunggu?! Bagaimana kita bisa mendapat kesalahan data sebesar itu?" ujar West. Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Saya sudah selesai. Sebentar lagi akan ada pergantian giliran jaga. Ini akan jadi kesempatan untuk mengambil Knightmare itu."
"Hebat sekali. Bagimu untuk mengetahui jadwal pergantian penjaga hanya dalam waktu sesingkat ini."
Trey mematikan communicator-nya, dan menghapus frekuensi yang ada. Ia pun perlahan-lahan melewati seorang penjaga yang sedang tidur, membunuhnya, lalu mengambil kunci yang ia pegang.
"Clean kill." ujarnya pada dirinya sendiri. Ia pun berjalan melewati koridor-koridor sunyi, dimana kesunyian itu sendiri terasa amat sangat mencekam. Disampingnya ada jendela, dimana ia sudah bisa melihat Knightmare yang akan ia ambil. Lalu ia mengeluarkan handphonenya yang bergetar keras, hanya untuk melihat notifikasi pesan dari Miranda. Trey pun membukanya. Semenit dua menit nggak bakal ngerugiin lah, pikirnya. Ia pun membalas pesannya.
mirachan : BZZZT!!! TREY!
trey : apa
mirachan : kenapa kamu belom balik? kok lama sih? kok nggak nelpon nelpon? kamu nggak kenapa-kenapa kan disana? core-mu nggak sakit kan? kamu makannya teratur nggak disana?
trey : masih lama. banyak acara. busy. nggak. nggak. nggak.
mirachan : haaah?!?! makan yang bener, nanti mati!!!! >-
trey : eh iya deng. tadi kebanyakan nggaknya. enak kok makanan disini. udah nggak papa. udah kayak orang pacaran aja. ✌
mirachan : mana ada ಠ_ಠ
Tiba-tiba Trey mendengar langkah kaki, dan kemudian cepat-cepat mengetik pesan.
trey : udah dulu ada yang dateng nih. gonna have some killing time.

KAMU SEDANG MEMBACA
Knights of Sriwijaya
Science Fiction"A Knight will fight till his last drop of blood."