Senin, 011-002-1920
Moscow Dome Shelter, Old Earth
Seorang gadis, yang nampaknya baru lulus SMP, menaiki sepeda tuanya ke kantor administrasi militer di dekat sebuah plaza.
Gadis itu mendatangi bangunan yang ternyata cukup rapih di bagian dalamnya.
"Permisiiiii!!! Ada orang didalaaaam????" tanya gadis itu.
Tak lama, terdengar langkah kaki membuka pintu. Ternyata yang membuka pintu itu adalah seorang pemuda yang seumuran dengannya.
"Selamat Pagi. Oh, Kayla! Silahkan masuk." ujar si pemuda. Si gadis pun masuk ke dalam ruang dekontaminasi dan setelah disemprot disinfektan, si gadis membuka masker oksigen dan menguncir rambut hitamnya yang panjang.
"Hai, Dimitri. Apa kabarmu?"
"Yaah, biasa-biasa saja lah. Aku dengar kamu berulang tahun yang ke 15 kemarin. Jadi, aku yakin pasti kamu ingin mendaftarkan diri. Iya, kan?"
"Iya. Aku akhirnya bisa mendaftar di Pasukan perdamaian. Dan, aku merasa sangat senang!!! Ini, kuserahkan padamu. Semuanya sudah kuisi dengan baik!!!" katanya sambil mengeluarkan selusin lembaran berisi data-data yang diperlukan untuk mendaftar.
"Hahahah, Kayla, kamu memang amat sangat antusias. Baiklah, ini tiket shuttle ke Akademi. Spacecraft pertama berangkat besok pagi, jam 6. Dan ini, adalah segala keperluanmu saat disana. Pakaian, seragam ganti, bahkan pilot suit, lengkap didalam backpack ini. Lalu ini tablet untukmu, untuk keperluan belajar." ujar Dimitri sambil memberikan sekumpulan barang-barang.
"Uwah, banyaknya!!! Tapi, apakah kamu nggak mau ikut kesana, Dima?" tanya Kayla.
"Ahaha, aku belum cukup uang. Mungkin tahun depan aku akan menyusulmu, oke?" jawab Dimitri.
"Baiklah. Sampai ketemu!!!" kata Kayla sambil memasang masker oksigen lalu keluar gedung.
Di jalan, Kayla melihat majalah politik yang menarik perhatiannya. Isinya tentang kejadian sebelum, saat dan sesudah Perang.
"8 tahun lalu, Pihak Sekutu menderita kekalahan yang berat, karena Pihak Amrik memiliki senjata yang tidak diketahui sampai sekarang oleh pihak Sekutu. Tim SpecOps paling kuat milik Sekutu, OMEGA, kehilangan 3 anggota. 2 anggotanya, Simon Riley dan Olivia Mathers tewas, dan Arjuna Dharma dinyatakan hilang. 12 SC mengalami kerusakan berat, termasuk SC Brittannia, Sriwijaya dan Dai Nippon"
Saat Kayla berjalan, dia tidak melihat arah, sehingga menabrak orang dan menjatuhkan barang-barangnya.
"Aduh!!!" teriak Kayla. Tapi, orang itu terdiam saja. Kayla buru-buru merapikan barangnya. Lalu orang itu melihat tiket shuttle Kayla.
"Pasukan Perdamaian?" tanyanya.
"Ah...eh...Iya, Pak." jawab Kayla ragu-ragu.
"Oh. Baiklah. Punya pengalaman menaiki Gardes?" tanya orang itu.
"Belum, Pak."
"Oh, yasudah. Semoga beruntung di karirmu, nak."
"Te-terima kasih, Pak!!!" Kayla menunduk lalu pergi. Kayla merasa baru melihat orang itu di shelter ini.
Esoknya, Kayla sudah sampai di stasiun 30 menit sebelum kedatangan shuttle. Disana, ia melihat lalu lintas orang-orang yang sibuk. Lalu Kayla merasakan bahunya ditepuk.
"Hai! kau mau daftar Akademi PS ya? Aku duduk sini, ya!" tanya seorang gadis.
"Oh, baiklah. Eh, iya. Tahu dari mana?" jawab Kayla singkat.
"Hahaha, yaah, tahu lah!! Kamu memakai seragam APS, membawa buku terbitan APS, dan memakai backpack yang ada lambang APS-nya dibelakangnya. Jadi, kau dari mana, eeehhhhmmmm..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Knights of Sriwijaya
Science-Fiction"A Knight will fight till his last drop of blood."