Minggu, 016-002-1912
B-312 Asteroid Fields, 9284 km BL dari I.S.S. Beatrice
Peperangan antara Sekutu & Amerika berlangsung sengit. Tapi, Pasukan Sekutu jelas terdesak, karena mereka melawan musuh yang tidak mereka duga sama sekali : Sebuah EXO dengan tingkat bahaya S yang dikendalikan oleh Amrik. Bentuknya persis seperti sebuah SC, tapi hanya 1/3 ukuran aslinya saja, dan memiliki 25.687.740 buah EXO-Body. Mk. 39 milik Juna ternyata merupakan sebuah kartu as milik Sekutu. Gardes itu memiliki reaktor fusi Blacksphere, yang berasal dari Sunsphere yang diledakkan didalam sebuah wadah Auldiron seukuran bola tenis, yang membuat peningkatan tenaganya menjadi 9 kali lipat tenaga Sunsphere. Lalu, sistem psycho-frame yang terdapat di kokpit itu memungkinkan Juna mengendalikan Gardesnya menggunakan pikiran.
"Juna, kita harus mencari tahu apa yang membuat EXO itu bisa dikendalikan. Sensor punya Shiva mendeteksi adanya gelombang suara yang sangat rendah saat EXO tersebut melakukan apapun. Dan jika kita mengikuti arah datangnya gelombang tersebut, kita bisa setidaknya mengetahui bagaimana cara mengendalikan EXO tersebut!!!" seru Edi dari dalam kokpit.
"Dan ketika kita menemukannya, Gua sendiri yang bakalan mastiin Liberty akan terkena 'Senjata makan tuan' dalam skala paling besar yang pernah ada!!!!!" seru Juna.
"Oke!!! Ayo, Jun!!! Kita harus cepat-cepat--" omongan Edi terputus ketika sebuah laser menembus torso Shiva.
"EDI!!!!" seru Juna.
"Ughkkk!!!!" Edi mengeluarkan suara kesakitan. Lalu, tanpa basa-basi, Mk. 39 langsung melesat membawa Shiva yang nonaktif ke asteroid terdekat. Sesampainya disana, Juna langsung keluar kokpit dan masuk ke dalam kokpit Edi.
"Edi!!! Edi!!! Lu...lu luka parah!!!!" seru Juna.
"Yo...Jun. Ambil...transmitter sama sensor Shi...va...Guhhkkkk!!!"
"Oi, Di!!! Luka lu!!!"
"Udah...kayaknya gua...nggak bisa lanjut deh! Uhkkkk!!! Po...pokoknya...Buruan ambil t-trans...mit...ter...sama...sensor...nya!!! Haah...haah...haah!!!"
"Jangan bicara, Di!!! Lu butuh P3K!!! TIM MEDIS, CEPET KESINI!!!"
"JUNA!!! Udah terlambat!!!! Gua...udah kehilangan...kebanyakan...da...rah!!! Bu...Buruaannn!!!!" kata Edi sambil mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya, dan menendang Juna keluar, lalu menggerakkan Shiva untuk melepas transmitter dan sensor yang diperlukan Juna. Lalu, Setelah Mk. 39 menangkap alat tersebut, Shiva, yang sudah dipenuhi percikan api dan listrik, langsung mencengkeram Mk. 39.
"JUNAAA!!!! MENANGIN PERANG INI, WOOOOOOIIIII!!!!" teriak Edi penuh semangat sambil melempar Mk. 39.
"EDI!!!!! HAAAAAA!!!!"
"Jangan...rusakin...mesin...gua...ya...Jun....."
Setelah mengeluarkan listrik, Shiva pun meledak, dan Juna, yang masih berusaha menyeimbangkan Mk. 39, hanya bisa berteriak marah. Sekejap kemudian, Mk. 39 yang sudah diseimbangkan, menggunakan hyper beam bazooka yang diambil dari Shiva kearah sekumpulan Gardes musuh, lalu membabi buta sambil menembakkan beam bazooka tersebut ke semua arah, sampai seluruh amunisinya habis, lalu membuangnya ke samping. Lalu, dia melihat sebuah Gardes berwarna hitam-kuning yang menarik perhatiannya.
"Itu Gardes yang menembak Edi tadi." katanya pelan.
Mk. 39 langsung melesat maju, dan langsung mengeluarkan beam sabernya. Tapi, ternyata Gardes musuh itu tidak bisa diremehkan; si Hitam-Kuning juga melesat maju sambil mengeluarkan beam saber-nya, lalu menangkis serangan Mk. 39 dengan cepat.
"Kau tidak bisa meremehkan Banshee-ku, Ace dari OMEGA!!!!!" seru pilot Gardes hitam-kuning itu.
"Kau terlalu sombong, American!!!!! Applying Guardian Artificial Restricted DEstroyer Systems - NXT OS, ready!!!! NORMAL MODE OVERRIDE!!! TURN ON, R3!!!!!!!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Knights of Sriwijaya
Ciencia Ficción"A Knight will fight till his last drop of blood."