Malam ini sama seperti malam sebelumnya, keluarga Jisoo selalu makan malam bersama untuk menikmati waktu sekedar menceritakan aktivitas mereka hari ini.
Jisoo hanya diam mendengarkan orangtua beserta kedua kakaknya yang bercerita sembari bercanda kecil, dia benar-benar tidak tertarik dengan pembahasan mereka.
Pikirannya terus melayang jauh memikirkan gadis monster itu yang tiba-tiba datang kedalam hidupnya, antara percaya atau tidak, antara nyata atau sedang berhalusinasi, Jisoo tidak bisa membedakan itu.
Disatu sisi dia tidak percaya jika makhluk seperti monster itu ada di zaman yang sudah sangat canggih seperti ini, yang Jisoo tau mengenai monster yaitu hanya sebuah rumor pada zaman dahulu dan hanya ada pada buku-buku dongeng.
Tapi di sisi lain yang dia lihat itu seperti sangat nyata, mimpi itu, gadis dress merah itu dan juga ucapannya terdengar sangat real, dia benar-benar bingung dengan dirinya, apakah dia hanya berhalusinasi saja atau apa? Yang Jelas saat ini Jisoo belum bisa memastikan kebenaran yg telah dia alami.
"Yakk!!"
"Kamjagiya!!" Jisoo terkejut saat dia dikagetkan dengan suara keras yang berasal dari kakaknya, Junghun. Pria itu kini tertawa puas melihat ekspresi terkejut Jisoo yang sangat lucu. "Yakk!!" Marah Jisoo seraya memukuli Junghun sedikit keras. Junghun mencoba untuk menghindari pukulan Jisoo, dia mengitari meja makan dengan Jisoo yang mengejarnya.
"Sudah-sudah.. Kalian itu sudah besar tapi kenapa masih bertingkah seperti anak kecil sih?" Sang Ayah mencoba menghentikan kedua anaknya yang sedang berlari-larian itu.
"Appa lihat sendiri kan bagaimana Oppa menggangguku." Ucap Jisoo dengan tidak terima sementara Junghun kini hanya tertawa kecil.
"Aigo-ya, daripada kalian ribut-ribut seperti itu lebih baik kalian temani Eomma berbelanja di minimarket sekarang."
Jisoo dan Junghun saling menatap saat mendengar ucapan sang Ibu, tentu itu bukanlah kabar yang baik, Jisoo maupun Junghun sangat anti sekali jika harus di suruh menemani Eommanya berbelanja pasalnya akan sangat membosankan sekali menunggu ditambah lagi jika mereka harus membawa belanjaan itu, rasanya sangat menyebalkan.
"Akh, Eomma perutku sakit sekali, aku harus ke toilet. Eomma pergi bersama Jisoo saja ya." Jisoo membulatkan matanya melihat Junghun yang berakting pura-pura sakit perut dan berlari pergi dari sana.
"Ak-"
"Temani Eomma-mu Jisoo-ya." Baru saja Jisoo ingin mengatakan sesuatu tapi Appa nya lebih dulu memotong ucapan Jisoo hingga kini Jisoo pun hanya pasrah.
***
Jisoo menghela napas dan berjalan malas mengikuti sang Ibu yang sedang memilih-milih bahan makanan untuk keperluan sarapan mereka besok, tangannya mulai terasa pegal memegang keranjang yang dipenuhi dengan bahan-bahan pokok rumahan.
"Eomma.. Berapa banyak lagi yang akan Eomma beli?" Tanya Jisoo seraya mempercepat langkahnya agar sejajar dengan sang Ibu.
"Tidak banyak hanya tersisa beberapa bahan lagi seperti terigu, mentega, keju, rumput laut kering, iga dan juga daging."
"Biar aku bantu mencarinya, Eomma cari iga dan dagingnya sisanya biar aku yang mengambilnya."
"Baiklah, letakkan keranjangnya disini." Jisoo menuruti perintah ibunya kemudian dia berjalan ke arah lain untuk mencari bahan-bahan yang diperlukan oleh Ibunya.
Disisi lain Jennie dengan balutan dress merah berjalan menuju kedepan sebuah toko, matanya menyapu kearah sekitar. Mencari mangsa yang tepat untuknya kali ini.
Senyumnya terpancar saat melihat seorang wanita dengan wajah cantik memasuki toko tersebut. Jennie mengikuti wanita cantik itu sampai kedalam toko.
Wanita itu tampak sedang mengambil beberapa snack, Jennie mengamati sebentar wajah yang terbilang cantik itu. Dia mendekatkan wajahnya lebih dekat dengan wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monster [END]
Short StoryMimpi adalah refleksi diri seseorang berupa gambaran, pikiran dan emosi yang dialami saat tidur. banyak yang berasumsi jika mimpi memiliki sebuah pertanda atau bahkan tidak ada artinya sama sekali. namun bagaimana jika kita memimpikan sesuatu yang s...