#7 Fall

301 50 17
                                    

Jisoo menghampiri Lisa dan Rose yang sedang duduk di Kafeteria dekat kampus, keduanya sedang asyik mengobrol sampai kehadiran Jisoo saja tidak mereka ketahui. Ada suatu hari, ayah dari Lisa, Marco yang bekerja sebagai seorang chef, datang berkunjung ke rumah Jisoo karena mereka sudah lama tidak bertemu. Banyak sekali pembicaraan yang mereka bicarakan mulai dari masa lalu mereka sering menghabiskan waktu bersama hanya untuk ngopi sambil mengobrol sampai dengan kebiasaan Jisoo yang kini lebih banyak menghabiskan waktu bersama Jennie, teman barunya dan itu sudah sampai ke telinga Lisa.

"Eonnie, kau tidak memperkenalkan teman barumu itu kepada kami? kami juga ingin tau dengan yang namanya 'Jennie'." Lisa memalingkan wajahnya ke arah Jisoo yang terlihat biasa saja saat di tanyain tentang kebenarannya.

"Kan sudah aku bilang, kalian saja yang tidak pernah mau percaya dengan adanya hantu." Rose mendengus lemah, kali terakhir ia menyarankan Jisoo untuk pergi ke psikiater karena masalahnya dengan 'Jennie', kini ia mendengar kalau keluarganya juga sudah percaya jika ia berteman dengan 'Jennie', entah ia harus berkata apa lagi.

"Kalau Jennie adalah hantu lalu kenapa keluarga Eonnie bisa melihatnya? Jisoo eonnie saja sampai ketakutan karena sosoknya yang menyeramkan katanya, lalu keluarga Kim bisa menerima kehadirannya? Aneh sekali.." Lisa bisa saja tidak mempercayai perkataan sang ayah, tapi itu adalah obrolan antara ayahnya dan Tuan Kim, bagaimana mungkin dua orang tua membicarakan sesuatu yang Jisoo bilang tidak mungkin kepada mereka tapi mungkin ke keluarganya.

"Kenapa kalian berdebat soal itu. Jennie itu sangat cantik. sampai saat ini aku juga masih bingung kenapa dia bisa terlihat didepan keluargaku sementara kalian berdua tidak bisa melihatnya" Jisoo berpikir keras akan hal itu namun sampai saat ini dia belum tau jawabannya. Jika Chaelisa tidak bisa melihat Jennie lalu kenapa bibir Jennie terasa begitu nyata Jisoo rasakan. Apakah itu hanya ilusi Jisoo saja? Entahlah lebih baik dia menanyakan hal itu nanti pada Jennie.

"Kau yakin dia sangat cantik Eonnie? Bukankah kau pernah bilang jika rupanya sangat buruk? apa matamu sudah katarak atau apa?" Balas Lisa seraya mengecek mata Jisoo yang langsung ditepis oleh Jisoo.

"Jinjja! Dia sangat cantik, ya wajahnya bisa berubah kapan pun, tergantung kondisi. Tapi serius, dia sangat cantik. Matanya sangat indah, Gummy Smile nya membuatmu terus terbayang akan wajahnya" Jisoo mencoba menjelaskan tentang wajah Jennie seraya terbayang akan momen manis mereka berdua.

"Jinjja? Apa kau menyukainya Unnie?" Jisoo mendadak gelagapan mendapat pertanyaan dari Lisa, dia tidak tau harus mengatakan apa.

"Eonnie Jebal~ jangan membuatku semakin bingung." Rose kembali merengek dan mengeluh frustasi karena dia sama sekali tidak tau apa yang sedang Jisoo bicarakan, terlebih sosok itu tidak nyata di hadapan Rose dan parahnya lagi Lisa juga ikut-ikutan dalam perbincangan yang aneh itu.

"Sudahlah, kita bahas besok lagi. dan Chayeoung-ah, aku akan buktikan jika yang ku katakan itu benar, aku pulang dulu." Jisoo buru-buru pamit pergi dan meninggalkan ekspresi kebingungan di wajah Rose dan Lisa.

***

Di kediaman rumah Jennie, dentingan suara jam besar kuno menghiasi rumah tersebut. Jennie yang sedari tadi duduk di depan kaca besar membuka matanya perlahan. Entah apa yang dia lakukan tapi tergambar jelas raut khawatir di wajahnya saat melihat ke arah cermin.

Kecantikannya hanya pulih sekitar 50% saja sementara jam pasir yang berada di atas meja terus mengalir dan waktu Jennie tidak banyak untuk memulihkan kecantikannya sampai 100%. Dia harus terus mencari mangsa sebelum waktu di jam pasir itu habis dan akan membuat wajahnya buruk rupa selamanya.

"Jennie.. Masih ada waktu untuk berbuat baik. Kau tidak perlu membunuh manusia lagi, persentase kau membunuh manusia tidak akan cukup dengan sisa waktunya. Walaupun dari pagi hingga malam kau bekerja keras tapi itu tidak akan berpengaruh untuk persentase yang lebih tinggi."

Monster [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang