5

293 48 2
                                    

Beomgyu sudah pergi. Kini giliran Heeseung yang pergi.

Iya.

Heeseung dan Beomgyu memang berniat untuk di sekolahkan, bedanya mereka bersekolah di tempat berbeda.

Beomgyu bersama Minhee dan Hyunjin, sedangkan Heeseung bersama seseorang yang akan dia pilih.

"AYAH! AYAH! AKU INGIN BELAJAR BERSAMA DIA," mendadak Heeseung memekik dan tentu pekikkannya mendapat banyak perhatian umum.

Minghao sontak menutup wajahnya malu. Dia berniat membungkam bibir Heeseung. Namun, Heeseung sudah pergi meninggalkannya.

"HEI, XU HEESEUNG! TUNGGU."

"Maaf, maaf, maafkan kesalahan anakku," Minghao berulang-ulang membungkuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf, maaf, maafkan kesalahan anakku," Minghao berulang-ulang membungkuk. Tangan kanannya ikut mengatur gerakan kepala sang anak agar turut menunduk walaupun sulit.

"Hahaha, tidak apa-apa. Tidak masalah. Ini hanya robekan kecil, masih bisa dijahit."

Lelaki itu menyibak hanbok yang sobek karena ulah Heeseung.

Jika didengar ulang, sepertinya Minghao mengenal nada suara remaja di depannya.

"Paman Minghao, bangunlah."

Sudah Minghao duga.

"Kau mengenal ayahku?" Pertanyaan Heeseung membuat lelaki pucat itu tersenyum lalu memanggut lucu.

"Iya, aku kenal. Beliau orang hebat di negeri seberang, bagaimana aku tidak kenal?" ungkapnya membuat Heeseung bertanya-tanya.

Mata Heeseung melirik sang ayah yang terpaku, kemudian menepuk pundak Minghao untuk menyadarkannya.

"Ayah, boleh kan aku belajar dengan kakak manis ini?" pertanyaan Heeseung berhasil mencuri perhatian yang lebih tua. Mereka saling berpandangan setelah Minghao menegakkan posisi tubuhnya.

"Itu.. Heeseung, lebih baik—"

"Boleh. Ayah Jibin juga mulai mengajar anak-anak seumuran Heeseung di kuil," sang remaja tersenyum ramah, Minghao jadi tidak enak menolaknya.

"Kalau begitu kamu," belum sempat Minghao bertanya, Heeseung mendahului.

"Salam kenal kakak manis, aku Xu Heeseung. Anak ayah Minghao paling tampan," ungkap Heeseung percaya diri, tentu mendapat kekehan singkat dari anak calon gurunya.

"Salam kenal juga Xu Heeseung, saya Park Sunghoon. Kau bisa memanggilku Sunghoon atau Hoonie juga boleh."

Perkenalan singkat itu terasa deja vu dipikiran Minghao. Dia lebih memilih diam dan mengikuti arus kehidupan dari pada menolaknya.

 Dia lebih memilih diam dan mengikuti arus kehidupan dari pada menolaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Fairytale | Taegyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang