"Kau..?"
Telunjuk Taehyun refleks mengarah ke wajah tak asing itu.
Namun, sosok yang menabrak justru terlihat bingung dan menunjuk diri sendiri.
"Y-ya? Ada apa tuan menunjuk saya?" Gugup sang perempuan.
Taehyun langsung mengalihkan pandangan serta menerima uluran tangan Kai untuk berdiri.
"Tidak. Sepertinya aku salah mengenali orang." Ujar Taehyun, kemudian menarik kedua orang bersamanya pergi meninggalkan perempuan berambut kepang yang menatap dalam diam.
Taehyun, Kai, dan Yaxuan berpencar. Mereka mencari Sunwoo ke arah yang berbeda.
Entah siapa yang mengusulkan ide bodoh ini, sampai mereka tak menemukan titik terang dan berputar-putar begitu saja.
"Ah, sial. Sebenarnya Baba diasingkan di bagian mana?" Taehyun mulai jengah. Dia kesal.
Melihat sebuah kuil kecil tak jauh dari tempat dia berdiri, kakinya melangkah menuju kuil tersebut.
Krincing
Lonceng kuil berbunyi sebelum tangan Taehyun menyentuhnya.
Taehyun heran, tapi dia memilih tak terlalu memperdulikan serta bergerak masuk dengan hormat pada sang dewa lebih dulu.
"Salam untukmu, dewa matahari." Gumam Taehyun. Dia duduk bersila di depan sebuah patung untuk memanjatkan doa.
Cukup menghabiskan waktu lama Taehyun berdoa, dia bahkan tak sadar jika hari mulai gelap.
Tak memedulikan pula kabar Kai dan Yaxuan yang menghilang tak kunjung kembali.
"Permisi." Seseorang dengan pakaian serba putih menegur. Tangannya menyentuh pundak Taehyun yang bergeming.
"Maaf menganggu, tapi apakah tuan butuh bantuan berdo—"
Bruk
Tiba-tiba Taehyun jatuh. Mata masih tertutup menandakan dia tak sadarkan diri. Kesadarannya menghilang. Seketika juga orang yang menegur panik. Segera dia menepuk pipi Taehyun agar lelaki itu terbangun. Namun, Taehyun tetap tidak terbangun dan hanya meninggalkan setetes air mata yang mengalir di belah pipinya.
"Hyunie, bangunlah!" Pekik orang tersebut dengan pipi basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Fairytale | Taegyu
FanfictionHanya dongeng, jangan mempercayainya. ©December, 2022.