Tertius.

2.9K 178 10
                                    

Florince's pov

Aku merutuki diriku sendiri, mengapa aku bisa meninggalkan kevin dengan silvia tadi?! Saat dia izin untuk mencatat dan tanpa curiga sedikitpun aku pergi.

Argh!!!! Kenapa aku sebodoh itu!

"Flo?"panggil seseorang di belakang ku. Sepertinya aku mengenal suara itu.

Aku pun menengok ke arah suara itu.

"Raka?!"
"Hey"ucapnya sambil tersenyum.
"Gak sama silvia?"tanya ku.

Dia pun langsung berubah murung. Sepertinya mereka ada masalah ya.

"Hmm ya.. Dia.. Hmm kita udah putus"ujarnya sambil tersenyum miris.
"Ohya? Siapa yg mutusin?"tanyaku penasaran.
"Gue"ucapnya miris.

Hft bodoh.

"Ya gue tau gue bodoh"ucapnya seakan akan membaca pikiran ku--eh?
"Ya emang gue bisa baca pikiran orang"ucapnya enteng.
"Ohh"

Akhirnya kita hanya duduk duduk di rooftop. Sampai beberapa lama kemudian, Raka izin untuk pergi lebih dulu.

"Flo gue duluan ya"
"Oke hati-hati"

Setelah dirasa Raka sudah pergi aku pun juga pergi dari tempat itu dan menghampiri yang lain.

"Darimana aja sih lo?"tanya nathan.
"Bete"ucapku dingin. Gak nyambung juga sih pertanyaannya. Tapi mereka udah tau jika aku bete aku pasti kemana.
"Yaelah ke situ terus"cibir tiara.
"Serah gue oke?"ucap gue.
"Hft oke"

Aku dan yang lain pun langsung berjalan ke rumah kami dengan mobil.

Hft lagu lagunya yaampun.

Terimakasih cinta..
Untuk segalanya...
Kau berikan lagi...
Kesempatan itu..

Tak akan terulang lagi..
Semua...
Kesalahan ku...
Yang pernah menyakiti mu...

Hft ya ampun lagunya.

Yang lain pun menggumamkan lagu itu. Aku pun akhirnya ikut saja. Karena aku pun hafal lagu itu. Ya harus aku akui bahwa lagu indonesia juga bagus. Hanya pop tentunya.

Aku juga suka lagu my heart yang sebenarnya di sukai juga oleh Silvia dan Raka bisa di bilang lagu kenangan mereka. Okesip.

Oke balik ke topik.

Sekarang kami sudah sampai di rumah kami. Dan kami semua langsung melakukan kegiatan masing-masing.

Aku? Mungkin membaca novel. Tiara? Melihat email apakah ada tugas. Nathan? Dia dengan intan pasti bermain game.

Ah sudahlah.

"Wey! Ada kerjaan!"sorak tiara.
"Dimana??!"tanya ku antusias.
"Geezz flo, lo bisa biasa saja? Tugasnya dimana?"tanya nathan sambil menceramahiku.
"Hft iye nath"
"Beberapa blok dari sini, kita diminta membunuh jam 3. Yang artinya 30 menit lagi"ucap tiara setelah melihat email dan jamnya.
"Oke ambil senjata kalian!"
"Baik!"

Kita pun langsung bergegas dan menyusun rencana. Setelah selesai menyusun rencana.

"Ra, kita di suruh bunuh siapa?"tanya nathan.
"Kalo gak salah namanya billa beserta keluarganya. Hmm orang tua, beserta 2 adik billa"ucap tiara.
"Anjrit 5 orang"gerutu intan.
"Yaudah gue bunuh orang tuanya billa. Nathan-intan adiknya billa. Tiara bunuh billanya"perintahku.
"Oke, caranya?"tanya nathan.
"Hft ikutin aja perintah gue nanti"
"Oke ayo berangkat"ucap tiara.
"Ayo"

Kami langsung berangkat menggunakan mobil. Deket sih, tapi yaudahlah. Setelah sampai kami pun langsung menuju ke depan rumahnya.

Ting...tong...m

PsicópataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang