Silvia's pov
Ya bisa di bilang gue cuti ngebunuh dulu karena ya satu hal, keluarga gue dateng. Iya gue udah izin jack sama kesha buat jagain apartement gue selama keluarga gue dateng semua. Ah gue bahkan gak bisa kemana mana.
Kemarin gue ketemu zahra kan? Dia nyeritain semua kejadian saat gue ngilang semenjak SMA. Oke emang gara gara gue dapet 'kerjaan' disana. Gue ninggalin kehidupan gue di rumah.
Banyak yang seru sih sebenernya. Tapi yaudahlah. Dia juga cerita di tv udah banyak berita tentang TCG dan SJK. Ya di sebut di sana hanya satu polisi yang tau jati diri mereka semenjak SMA.
Sekarang gue lagi ngetik buat novel gue yang rencana nya bakal gue kasih ke publisher. Judulnya? Rahasia dong haha. Rumah jadi kerasa rame karena gue nyambungin laptop ini ke speaker yang ada di kamar gue. Setelah agak banyak dan gue udah nge stuck gue langsung tutup windows nya dan berencana untuk mematikan laptopnya.
Tapi gue urungkan karena melihat home screen laptop gue. Ya foto gue sama Raka. Gak bisa gue sangkal, gue masih sayang sama dia. Gue langsung nutup laptop gue dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai gue langsung bersiap siap untuk ke tmpat kerja gue.
Kerja? Iya gue kerja di salah satu tempat les deket rumah gue. Jadi guru BIP. Karena jujur, gue gak begitu bisa satu pelajaran pun. Iya tempat les itu, gue pernah les di sana dari kelas 7-9. Sekarang gue daftar disana.
Gue langsung menyambar tas gue dan buku buku yang ingin gue ajari. Laptop gue gak bakal lupa. Karena gue ngajar pake proyektor. Gue ngambil kunci mobil gue dan langsung on the way kesana.
Setelah sampai gue langsung mengunci mobil dan memasuki gedung les ini.
"Pagi semua"sapa gue saat memasuki gedung ini.
"Eh vi, pagi, kamu ada di jam pertama di ruang 3 tuh"ucap Siti salah satu tutor mtk disini.
"Ohya?, biasanya aku kan jam terakhir?"tanya gue gak terima.
"Iya di majuin, soalnya jam si dika jadi 2 jam"ucapnya menyebut nama dika salah satu tutor b.indo disini.
"Okelah, nanti aku masuk ke ruang sana, aku mau ke taman belakang dulu"ucap gue sambil berlalu.Iya tempat les ini udh di rombak total semenjak gue lulus SMA. Udah pindah ke tempat yang lebih luas pula. Gue pun sebelum kelas mulai suka ke taman belakang les ini. Biasanya anak anak pada istirahat disini. Yap tempat les ini sistemnya kayak sekolah. Tapi hanya 4 jam.
Ohiya buat pengajar disini harus ngomong aku-kamu kalo gak.. Beh kurang gaji deh. Ini kerjaan sampingan gue selama gue kuliah disini. Tadinya gue disuruh kuliah di jogja. Tapi gue gak masuk ke sana hehe.
Gue melirik ke arah jam. Satu menit lagi kelas mulai. Gue harus ke gedung sekarang.
"Ayo vi ke kelas, aku ada kelas di sebelah ruangan kamu"ajak siti.
"Yuk"Gue melintasi koridor demi koridor. Disini ada 15 ruangan. Dan ruang paling kecil ada di ujung juga. Cape lah gue.
"Aku duluan ya vi"
"Iyaa"Gue lanjut berjalan ke kelas gue. Yang gue ajar ini kalo gak salah kelas 8. Bagus. Gue ngajar bocah labil *eh. Gue juga baru kali ini masuk kelas 8.
"Pagi semua"sapa gue sembari tersenyum manis.
"Pagi kakk"
"Kakak belum pernah masuk kelas ini ya? Yaudah perkenalkan nama kakak silvia febrianti panggil aja kak via. Tapi terserah kalian juga sih"ucap gue sambil menulis nama gue di papan tulis.
"Ya kakak disini untuk mengajar BIP, seperti BK kalo di sekolah kalian. Kode ajar kakak BSF, ada pertanyaan?"
"Kak!"ucap salah satu anak disana.
"Ya?"
"Boleh kita panggil kak febri gak?"tanya dia.
"Iya kak boleh gak?"tanya semua anak bersamaan.
"Sebenernya kakak gak suka..."ucap gue gantung dan melihat raut kecewa mereka.
"Tapi kalo kalian yang manggil kakak suka kok"ucap gue sambil tersenyum.
"Yey!!!!!"sorak mereka.
"Oke kita belajar dulu yaa kenalannya nanti lagi"kata gue lalu mengeluarkan laptop dan menyambungkan proyektor ke laptop.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psicópata
Mystery / Thriller[Squel Like I am Psycho and Love at First sight] Kejadian beberapa tahun lalu setelah kematian freddie memang membuat Flo terpukul. Membuat dendamnya kepada 'SJK' makin besar. Disisi lain. Silvia menjadi sangat terpukul karena ia tiba-tiba lost cont...