Secunda.

3.4K 194 9
                                    

Florince's pov

"Woy flo! Lama banget sih dosen lo!"cibir tiara.
"Ye biasa bu leni itu garang wkwk"ucap ku bercanda.
"Eh iya, tau gak tadi gue ketemu--"
"Woy!"sapa nathan memotong pembicaraan tiara.
"Berisik lu"cibir intan.
"Ya bo--"
"Buset gue mau ngomong di potong!"bentak tiara memotong pembicaraan nathan.
"Lah lu ju--"
"Stop!!!"bentak aku, intan, tiara memotong pembicaraan nathan.

Poor nathan.

Sontak aku, intan, tiara menertawakan nathan, yang sedang mencibir kesal.

"Oke gue lanjutin, tadi gue ketemu--"
"Flo!"sapa seseorang.
"Oh ayolah!!!!"gerutu tiara.
"Haha maaf ra"kataku sembari tertawa.
"Ada apa li?"tanyaku saat melihat lia yg datang.
"Itu... Hh... Ke..vin.. Hh..hh..."ucap lia tersengal-sengal.

Aku sontak langsung kaget. Apa yg terjadi dengan kevin?

Ohya aku lupa memberitahu. Kevin adalah laki-laki yang aku suka, dan dia juga suka denganku. Oke. Kami lebih tepatnya berpacaran.

"Kevin kenapa?!"tanyaku panik.
"Di-dia.. Ditemukan terbunuh di-di kelas.. Hh"
"APA?!"seru kami semua.
"Guys ayo ke sana!"ujarku.

Mereka pun mengangguk dan mengikutiku berlari.

Sesampainya di sana aku langsung di kejutkan dengan pemandangan--bagi sebagian orang kecuali kami--menjijikan.

Kondisinya mengenaskan, dengan kedua tangannya termutilasi, lalu matanya hilang entah kemana, dan bagian dadanya sudah bolong, sepertinya jantungnya sudah diambil.

Dan mayatnya terdapat di genangan darah. Lia sudah menahan muntahnya.

Kami--aku,intan,nathan dan tiara-- menyelidiki mayatnya. Oke kami sudah seperti detective padahal kami adalah psychopath.

Aku kembali melihat kearah mayat kevin, aku tidak menangis. Mungkin karena sisi gelapku. Hft.

"Siapa yg berani melakukan ini?!"ucapku geram.
"Hey hey gue ngeliat ini!"ucap nathan sambil menunjuk tulisan yg ada di tembok.

Disitu tertulis

'Masih ingat kami? Haha! Ini orang tersayangmu kan flo? Dengan ini sudah di pastikan kita telah bertemu' -SJK.

SJK lagi?!

Aku menggeram kesal. Berani-beraninya mereka?!

"Mereka ada disini?!"geram intan.
"Makanya daritadi gue ngomong jangan di potong elah, gue tadi ketemu kesha!"
"Berarti tadi itu--"ucapku menggantung.

Berarti tadi itu silvia?!

"Tadi itu apa flo?"tanya intan.
"Tadi ada anak baru cewe, dia pake hoodie menutupi setengah kepalanya.."
"Oh ya! Dulu silvia pernah cerita dia bakal ngambil jurusan perhubungan internasional, berarti yg lo temuin itu.."ucap tiara menggantung.
"Silvia.."gumam kita berbarengan.
"Dan jack?"tanya nathan.
"Jack gak akan kuliah"ucap gue.

Argh sialan!

✖️✖️✖️✖️
Anyone's pov

"Guys"panggil gue.
"What?"tanya jack.
"Knp sil?"tanya kesha. Ewh.
"Jangan panggil gue sil!"bentak gue.
"Ya ya ampun via"

Seketika gue ngeliat seseorang lewat bersama flo. Ehm itu kevin. Oh sepertinya kevin itu pacarnya..

"Guys kita ada misi sehabis pulang sekolah"ujar gue sembari menyeringai.
"Misi apa?"tanya mereka.

Gue pun menunjuk ke arah kevin.

"Sehabis dosen gue keluar, kalian ke kelas gue dan kita melakukan aksi"
"Oke"

It's gonna be fun..

🔪🔪🔪🔪🔪🔪

Ah lama banget bu leni nya. Gue udah ngeliat jack dan kesha di sana.

"Oke saya akhiri pertemuan kali ini, tolong tugasnya kalian selesai kan"
"Iya bu"

Semuanya sudah mulai berberes, aku harus menahan kevin di sini.

"Hai kev? Gue boleh minjem catetan lo kan?"tanya gue.
"Oh boleh, gue selesain catetin dulu ya"
"Oke"

Gue pun langsung memakai hoodie dan earpod gue, sambil menunggu kevin. Gue bisa ngeliat flo samperin kevin.

"Eh flo? Aku nyatet ini dulu ya, kamu tunggu aja di tempat biasa kamu sama temen-temen kamu"
"Gapapa nih?"
"Iya gapapa"
"Yaudah aku duluan ya"
"Iyaaa"

Flo pun keluar. Tinggal gue dan kevin di sini. Gue memberi isyarat buat jack dan kesha masuk. Mereka pun masuk dan langsung mengunci pintu kelas.

"Eh? Eh? Ini kenapa? Sil?"tanya kevin bingung.

Aku langsung bergabung ke tempat mereka bertiga.

"Hey kev, ada pesan terakhir?"ucapku menyeringai.
"Apa yang--"

Splash!!

Tangan kanannya langsung terpotong.

"Argh!"
"Stop your silly scream"ucapku dingin dan langsung memotong tangan kirinya.
"Aa--"teriaknya terpotong karena kesha sudah memotong nadi nya.

Aku pun menusuk matanya dan darah segar mengalir ke pipinya. Aku langsung mengambil dua matanya dan ku simpan di tasku.

Jack langsung menikam jantungnya dan mengambil jantungnya.

Sekarang mayatnya sudah tergenang darah. Hft. Aku pun mengambil darahnya dan menulis pesan disana.

Hft untung kami memakai sarung tangan. Tak perlu menghapus sidik jari dulu.

"Yuk pulang"ajakku setelah mengganti hoodie ku.
"Ayok"

Setelah keluar aku melihat lia yang ingin berjalan ke kelas, aku langsung menghampiri dia dengan raut panik, dan menyuruh jack-kesha pergi.

"Lia! Lia!"
"Kenapa? Hmm silvia ya?"
"Iya, itu ngg kevin.. Aduh"
"Kevin kenapa?"
"Dia terbunuh..."
"Hah?! Apa?!"
"Sekarang dia di kelas!"
"Oke aku akan memanggil flo! Terimakasih!"

Gue menyeringai puas dan terkekeh kecil setelah dia pergi dengan panik.

Haha bodoh. Dia tak menyadari sama sekali gue berganti hoodie.

✖️✖️✖️✖️
Hay! Aduh dikit lagi ya? Wkwk

Vomment yap!


PsicópataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang