Chapter 11 : Flashback on Novel

36 4 0
                                    

Dalam novel The deep love of silver moon ini. Raina merupakan tokoh antagonisnya, tapi tentang kehidupan pribadi si raina memang tak pernah dijelaskan. Raina jatuh cinta pada tokoh pria pemeran utama yakni sang putra mahkota dan selalu mengejarnya layaknya orang gila hingga banyak bangsawan yang mengatakan bahwa ia adalah wanita murahan.

Dandanan Raina yang teramat menor selalu menutupi kecantikannya yang alami. Dikenal sebagai pribadi yang bar bar karena berkali kali mengungkapkan cinta pada putra mahkota yang selalu berakhir pada penolakan dan penghinaan. Lalu sebagai pelampiasannya Raina selalu menyiksa prajurit dan pelayannya, entah dengan memukulinya atau menyiksa dengan menyuruh nyuruhnya hingga pingsan. Sungguh mendalami karakter antagonis sekali

Berbeda dengan tokoh wanita pemeran utama, dari semasa kecil hingga dewasa semuanya dijelaskan secara rinci dalam novel. Serta kehidupannya pun selalu beruntung dan selalu berakhir baik, mulai dari keluarganya, cinta pertamanya, lalu masa depannya semua selalu berakhir indah. Diceritakan jika paras kecantikan Angelina selalu membuat yang menatapnya terpana hingga tergila gila pada dirinya.

Angelina frew deward yakni putri dari marquess deward merupakan sosok periang, sopan dan baik hati itu mampu menarik hati milik sang putra mahkota. Dikisahkan jika keduanya bertemu di saat tengah menikmati pesta milik keluarga duke Albert, Duke Albert sendiri merupakan saudara dari Duke Gilbert. Putra mahkota jatuh cinta pada pandangan pertama ketika melihat angelina menuruni tangga pada pintu utama. Kisah cinta yang amat klise bukan?

Cinta putra mahkota pada angelina tentu saja membuat Raina marah, cemburu, dan murka. Ia merasa bahwa dirinya yang lebih dulu mencintai putra mahkota, ia merasa bahwa dirinya yang jauh lebih dulu mengenal putra mahkota. Dia merasa tidak ada yang pantas bersanding dengan putra mahkota kecuali dirinya yang merupakan teman masa kecil putra mahkota. Lalu ia terus menjadi pengganggu atas hubungan putra mahkota dengan angelina, hingga membuat putra mahkota sangat membenci raina. Puncaknya adalah ketika putra mahkota dengan terang terangan membicarakan bahwa ia ingin menikahi angelina. Karena merasa kesal akhirnya raina mengutus seseorang untuk membunuh angelina namun usahanya digagalkan oleh seseorang yang juga mencintai angelina, yakni Robin de vrosc seorang kesatria hebat yang selalu mencintai angelina dalam diamnya.

Karena rencana pertamanya gagal akhirnya putra mahkota dan angelina bertunangan. Hal tersebut membuat Raina semakin menggila, ia tidak mau cintanya direbut oleh seseorang jika ia tak bisa mendapatkannya maka yang lain juga tak boleh mendapatkannya. Lantas dia segera menyamar menjadi seorang pelayan, bekerja di dapur istana dan hebatnya lagi tidak ada yang bisa mengenalinya. Hingga kemudian di jam makan siang raina telah mencampurkan racun pada makanan milik angelina, lalu mengantarkannya pada kamarnya.

Dengan mata kepalanya sendiri raina menyaksikan angelina memakan makanannya hingga pada suapan ke 3 angelina mulai mengejang dan mulai kehilangan kesadarannya. Dalam hati raina ia bahagia sekali, istana saat ini teramat ramai. Seluruh tabib di istana dikerahkan hanya untuk keselamatan angelina, dan sang putra mahkota juga tak tinggal diam di tengah kekhawatirannya dia segera menyuruh tangan kanannya untuk mencari tau siapa pelakunya. Singkat cerita angelina kini telah dalam keadaan normal, dan mengenai pelaku kini raina tertangkap oleh pihak kerajaan.

Ia diseret lalu dijebloskan ke penjara dan sesuai hukum yang ada jika seseorang berusaha mencelakai anggota istana maka hukumannya ialah harus dipenggal. Kini raina tengah duduk dalam ruangan kecil berjeruji besi, lantai dingin yang mulai menusuk kulitnya serta gelapnya malam yang membuat penjara itu semakin menakutkan. Celah jendela dalam penjara itu mengarah pada bulan yang kini tengah bersinar terang.

"Mengapa mencintai seseorang bisa se menyakitkan ini wahai bulan? Tak bisakah dia melihatku barang sekilas? Mengapa pungguk harus mencintaimu bulan? Dan mengapa aku harus mencintainya? Katakan bulan! Mengapa mencintai bisa sesakit ini?" Ungkap raina menangis saat menatap bulan dan merenungi akhir hidupnya.

Saat fajar menyingsing, Raina kembali diseret menuju lapangan eksekusi disana telah ada putra mahkota, angelina, duke gilbert, raja dan ratu serta para warga istana berkumpul. Kini ia diikat dalam keadaan berlutut dan kepala yang dilonjorkan bersiap untuk tiada tiba tiba putra mahkota menghampirinya.

"Sudah kubilang untuk menghapus cintamu! Tapi kini kau berani menyakiti orang yang paling kusayangi. Maka terima hukuman mu jalang" ujar putra mahkota meremehkan

"Hahaha aku tidak takut pada kematian Biarkanlah aku tiada dengan cinta yang masih kupegang erat! Biarkanlah aku tiada dengan rasa cintaku yang sangat agung ini! Kau tau kini bukan aku yang kalah tapi kau! Aku mati pun cintaku akan tetap selalu hidup, Ingat! Aku menang Al! Aku menang atas cintaku!" Teriak Raina sambil tertawa meski air mata sudah menetes dengan deras. Hal itu semakin membuat sam marah hatinya sedikit berdenyut nyeri, namun kini ego dan keagungan cintanya jauh lebih besar.

"PENGGAL DIA SEKARAANGG!!!!" Teriakan putra mahkota yang merasa semakin geram menggema membuat merinding seluruh telinga yang mendengarnya. Algojo yang kini tengah berada di bawah panggung lantas beralih menaiki panggung bersiap siap memberi hukuman. Pada langkah ketiga si algojo tersebut tiba tiba dihentikan oleh ksatria terhebat dalam kekaisaran ini siapa lagi jika bukan Robin de vrosc. Seorang ksatria yang siap menghadapi apapun demi cintanya angelina, namun sangat lemah dalam hal mengungkapkan kemudian memilih menjadi pelindung sejati sang protagonis.

Dan dengan tegap ia maju pada panggung eksekusi, memegang pedang kebanggaannya lalu menatap pada mata Raina. Dalam tatapannya tersirat rasa iba, namun fikirannya kini mulai penuh dengan amarah dan bayangan ketika angelina terkapar dengan mulut berbusa. Lalu ia mengangkat tinggi tinggi pedangnya

Dalam kesempatan terakhirnya Raina sedikit menoleh pada ayahnya, dan kedua saudaranya yang kini tengah menatapnya datar. Kemudian raina hanya tersenyum miris melihat nasib hidupnya yang berakhir tanpa kepala. Hingga dalam satu kedipan mata kini kepala dan tubuh raina telah berpisah dari tempatnya. Darah mengalir deras menggenang kemudian menciptakan sebuah cahaya, cahaya silver yang membuat seluruh mata silau. Lantas kemudian darah itu seperti menyerap pada pedang yang telah digunakan untuk menebas leher Raina hingga saintess yang hadir disana berucap pada raja

"Hormat hamba yang mulia" melakukan kongkow

"Pergunakanlah pedang itu dengan baik, sebab dalam pedang itu kini telah mengalir darah dari gadis berambut abu abu. Yang dapat membawa sebuah keberuntungan." Ujar saintess pada raja. Yang mengharuskan raja untuk mengeluarkan titahnya agar selalu membawa pedang tersebut ketika berperang dan menjaganya dengan baik.

Lalu kehidupan putra mahkota dan angelina berjalan dengan lancar hingga mencapai akhir yang bahagia. Melupakan antagonis yang mati tragis dan setelah kematiannya pun ia tetap dimanfaatkan oleh kerajaan.

Novel ini mungkin berakhir bahagia pada orang lain yang membacanya. Tapi tidak dengan Rania yang memang merasa tidak adil atas apa yang terjadi pada Raina. Raina dihukum karena cintanya, ia hanya mencintai lantas mengapa dianggap sebagai kesalahan yang fatal? Mengapa harus berakhir dipenggal? Dan dengan tak berakhlaknya masih mengambil keberuntungan atas kematian Raina? Apakah kalian rasa itu adil?

***

See you next chap
Jan lupa vote, byeee😁

Moon PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang