4. Pengisi hati

810 156 21
                                    

HAPPY READING

***

Sebelum meninggalkan Alexa sendirian di UKS. Elang sudah memberi izin kepadanya, kalau seandainya Alexa memang masih belum sanggup, ia diperbolehkan untuk tidak ikut ospek dulu.

Elang sudah meninggalkan Alexa selama setengah jam yang lalu, ia tidak bisa berlama-lama di UKS. Elang bertugas untuk memberikan materi kepada murid murid baru disana. Awalnya alexa sudah tidak mau untuk ikut ospek terlebih lagi elang sudah memberinya izin. Tapi baru setengah jam duduk di UKS saja ia sudah merasa sangat bosan, dan akhirnya Alexa memutuskan untuk kembali ke lapangan dan mengikuti MOS.

"Gue dari tadi khawatir banget sama Lo Lex!" Mata Megan keliatan mulai berkaca kaca lagi. Ia benar benar belum siap jika Alexa kenapa-kenapa. Terlebih lagi jika kak zero tahu pasti dia akan sangat marah.

"Ngga usah lebay"

Megan bukan hanya seorang sahabat bagi Alexa, tapi dia sudah menganggap Megan seperti saudaranya, begitupun dengan Megan.

"Kalau kak zero tau pasti dia marah besar"

"Awas Lo ya, jangan sampai Abang gue tau" tentu saja Alexa tidak mau orang rumah tau apa terjadi kepadanya hari ini.

"Perhatian semuanya" elang kembali membuka suaranya.

Alexa yang tadinya sedang asik dengan Megan sekarang malah pindah fokus ke pria yang memegang spiker di depan sana. Semenjak di dalam ruang UKS tadi, Alexa mengangumi sosok elang. Ia sangat perhatian kepadanya, bahkan sampai menyuapinya.

Megan mendongakkan kepalanya ke depan, ia melihat sesuatu yang aneh disampingnya "Lo kenapa senyum-senyum sendiri"

Tak ada jawaban apa apa.

Megan memukul lengan Alexa sedikit keras "lexa"

Bukannya merasa kesakitan Alexa malah membuat senyuman di bibirnya semakin lebar. Megan yang melihatnya semakin dibuat bingung oleh tingkah laku Alexa.

"Efek pingsan tadi ya?"

Alexa menggeleng kan kepalanya, namun matanya masih tetap fokus kedepan.

"Lo lihat apa sih, kenapa Lo jadi senyum senyum sendiri"

Setelah sekian lama banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh Megan, akhirnya Alexa membuka suara "Senior kita yang itu ganteng banget ya"

Megan melihat ke arah depan sana. Terlihat elang sedang menerangkan tentang sesi selanjutnya yang akan mereka lakukan. Megan kembali melihat kearah Alexa dan menautkan kedua alisnya.

"Apaan dah. Gantengan juga kak zero!"

Alexa yang tadinya masih senyum senyum sekarang memasang muka malasnya "BIASA AJAAH"

"Owalahh, Lo demen ya sama dia" suara Megan sedikit mengundang banyak mata. Alexa yang menyadari itu langsung membungkam mulut tipis megan. Ia tidak mau mau lagi lari lapangan part 2.

Sekarang sudah masuk ke sesi permainan. Mereka semua dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 12 orang siswa dan 1 orang mentor. Tak disangka Alexa dan Megan ternyata di kelompok yang sama. Memang takdir tak akan pernah memisahkan mereka lagi.

ALEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang