19. Putus?

100 5 9
                                    

Happy Reading
______


Matahari sudah terbenam, Setelah 1 jam perjalanan pulang. akhirnya bus sampai juga didepan gerbang sekolah rajawali. Dimana mereka saat berangkat dan disitulah mereka kembali diturunkan.

Setelah turun dari bus tersebut, ada beberapa orang yang memang sudah dijemput oleh keluarganya, dan ada juga dari mereka yang kendaraan nya di parkirkan disekolah.

Tapi berbeda dengan Alexa, ia belum sempat memberitahukan zero untuk menjemput nya, dikarenakan mereka tertidur pulas didalam mobil tadi.

"Lex. Gue tidur rumah Lo ya!" Alexa yang sedang menelpon zero menganggukkan kepalanya.

Sudah dua kali Alexa menghubungi zero, namun tak ada tanggapan dari sana. Tumben sekali dia tidak mengangkat telpon dari Alexa. Biasanya kalau sekali hubungi saja zero sudah menjawab telponnya.

"Kenapa Lex?" Megan yang melihat ekspresi wajah Alexa yang berubah, mulai menghampiri nya.

"Tumben banget Abang gue ngga ngangkat telpon" ujar Alexa dengan raut wajah yang sedikit kesal. Ia masih saja menghubungi zero untuk yang ketiga kalinya.

"Mungkin kak zero lagi mandi. Atau mungkin saja dia lagi keluar tapi ngga bawa hp.

"Huff. Awas aja Lo Abang. Gue aduin sama papa" Alexa memaki-maki zero lewat layar hp yang digenggamnya.

Sedari tadi elang sudah memperhatikan mereka berdua, karna memang tinggal mereka berdua dan para OSIS di depan gerbang sekolah. Elang dan anggota OSIS lainnya sedang sibuk mengatur administrasi bus.

"Udah lah lex. Kita pesan taksi aja ya" baru saja Megan mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Tiba-tiba saja elang sudah berdiri di depan mereka berdua.

Tiba-tiba saja wajah Alexa kembali normal.

"Kenapa kalian belum pulang?"

"Belum ada jemputan kak" ujar Megan

"Bareng gue aja!."ujar elang

"Emangnya muat kita bertiga kak?" Alexa kini ikut menyaut. Yang ia tau elang selalu membawa motor ke sekolah, jadi apakah mereka akan naik bertiga dan terlihat seperti cabe-cabean.

"Gue bawa mobil" elang cukup tau maksud dari Alexa, ia memperlihatkan kunci mobil kepada mereka berdua.

"Rumah Lo searah?" Elang kembali melontarkan pertanyaan kepada Megan.

"Aku turun dirumah lexa kak"

Elang menganggukkan kepalanya. Ia menyuruh Megan dan Alexa untuk menunggu dirinya. 

Elang kembali menemui beberapa temannya, setelah satu amplop berwarna coklat ia berikan kepada Tiara, elang langsung mengambil mobilnya diparkiran.

"Ayukk"

Tanpa banyak basa basi, Alexa dan Megan langsung masuk kedalam mobil yang berwarna merah.

***

Seusai zero mengantarkan Audy pulang, ia tidak langsung melajukan mobilnya untuk kembali kerumah. Tetapi ia mampir disebuah cafe yang memang tidak terlalu jauh dari sekolah Alexa. Sejak tadi pagi Alexa sudah memberitahukan kepada zero kalo ia akan pulang sore ini, tapi Alexa tidak memberitahu pasti jam berapa mereka akan tiba.

Jadi sambilan menunggu telpon dari alexa, zero nongkrong dengan beberapa temannya yang lain. Ia tidak tau, sudah banyak panggilan dari Alexa, tapi Ponsel yang berada di saku celananya tak mengeluarkan dering sama sekali.

"Bro, Lo ngga jemput alexa?. Ini udah jam set 7!" Salah satu teman zero mencoba memberitahukan nya.

"Lexa belum telpon dari tadi" zero mengambil ponsel yang berada didalam sakunya. Ekspresi zero yang tadinya datar, sekarang berubah menjadi kaget. Sudah banyak panggilan tak terjawab dari Alexa. Zero baru sadar, ternyata dari tadi hpnya di silent.

Zero beranjak dari tempat duduk nya dengan tergesa-gesa "Gue cabut dulu ya"

***

Setelah mengantar Alexa dan Megan, elang tak langsung pulang kerumah. Melainkan dia menelepon seseorang.

"Aku pengen bicara sesuatu sama kamu"

"Untuk apa lagi?"

"Plis Ra, kasih aku kesempatan"

"Kesempatan? Aku sudah berulang kali kasih kamu kesempatan. Tapi nyatanya apa? Kamu langgar lagi kan?"

"Aku tau aku salah, tapi aku ngga bisa memilih antara kalian berdua. Kalian sama-sama pentingnya untuk aku"

"Iya bener sama pentingnya, tapi lebih penting OSIS kan?"

"Ra, kamu tau sendiri papaku gimana. Aku mohon"

"Temui aku di cafe Jewri"

Tut Tut Tut

"Huff untuk saja Ara masih mau menemui ku" elang langsung melajukan mobilnya tanpa berlama-lama lagi.

***

"Udah lama nunggunya?"

"Ngga, Silahkan duduk!" Ujar Ara dengan muka datarnya. Ara meletakkan ponselnya diatas meja. Ia mempersilahkan elang untuk duduk di kursi kosong didepannya.

"Nih Untuk kamu." Elang meletakkan sebuah kotak yang diketahui adalah cupcake didalamnya.

"Tadi aku mampir dulu disana buat beli ini untuk kamu, kamu sangat suka ini kan?" sambung elang.

Ara mengerutkan dahinya. Sebab ia tadi juga menerima kue dari seseorang. Wajahnya terlihat sedikit bingung.

"Selamat ulang tahun ya sayang, maaf banget hari ini kita batal ke Dufan. Tapi sekarang kita bakalan rayain ulang tahun kamu" elang melihat dalam dalam manik mata gadis yang berada didepannya.

Sudah banyak kata yang sudah elang keluar kan, namun belum satu kata yang keluar dari mulut Ara sama sekali.

"Kamu masih marah ya sama aku. Aku benar-benar minta maaf sama kamu Ara" elang menarik pelan tangan Ara yang berada diatas meja. Tak ada bantahan apapun, justru dia masih mematung. Tidak tau apa yang sedang Ara pikirkan sekarang.

"Ra?"

"Aku mau kita putus" Ara menarik pelan tangannya yang digenggam oleh elang. Sekian lama Ara diam, kali ini mengeluarkan suara. Tapi kata katanya membuat elang tak percaya.

"Ngga. Aku ngga mau"

"Kita sudah ngga cocok Lang" ujar Ara

Elang tidak terima dengan keputusan Ara, ia mencoba membujuk Ara, hingga sampai berlutut didepannya. Elang sangat mencintai Ara, baginya Ara sudah menjadi bagian hidup nya.

"Lang bangun, jangan gini."

"Ngga. Aku ngga akan bangun sampai kamu maafin aku. Aku ngga mau putus Ra" elang masih saja memohon, walaupun banyak mata yang sedang memperhatikan mereka berdua.

"Iya aku udah maafin kamu"

Elang menatap arah Ara "kita ngga jadi putus?"

"Iya. Tapi kamu bangun"

Mendengar ucapan dari Ara, akhir elang bangun dan memeluk Ara. Pelukannya sangat erat, seperti ia tidak mau kehilangan Ara sama sekali.

"Lang udah, dilihatin banyak orang" Ara mencoba melepaskan pelukannya.

"Jadi dimana kita rayain ulang tahunnya? Kita jalan-jalan?" Tanya elang antusias

"Kita disini aja ya. Aku capek!"

"Kamu emangnya habis dari mana?"

"E-ee aku habis temenin mama" ucap Ara sedikit gugup

"Ohh, belanja?"

"Iya"

Elang menganggukkan kepalanya, ia mengeluarkan kue yang ia bawakan tadinya. "Yasudah, kita rayain disini aja"

.
.
.
.
Tbc

Maaf banget ya gaiss, pasti bab ini kalian kurang puas, aku hari ini benar-benar sibuk banget. Jadinya aku ngga ada waktu untuk nulis, tapi aku tetap usahain buat upload tiap malam. Semoga kalian suka ya. Typo masih banyak banget bertebaran gais jadi harap harap maklum ya. Jangan lupa vote dan komen. I lope you sekebon buat kalian semua. 🥰❤️❤️

ALEXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang