04

25 2 0
                                    

Hari ini kartika mengambil cuti untuk mengajak Adira ke kebun kakek nya, ayah Kartika.

Kartika melihat sosok anak nya yang sedang mengobrol dengan nenek nya di ruang tamu, menghampiri nya, "Adira sayang, kamu mau ikut ibu tidak?."

"Kemana Bun?" tanya Adira bingung.

"Ke kebun kakek kamu" jawabnya.

"Ibu ingin mengajarimu cara menanam tanaman, seperti kakek mu mengajari ibu waktu seumuran kamu."

"Pasti bakal seru, ayo bun kita ke taman aku sudah tidak sabar" adira sangat senang dia pertama kalinya ke kebun kakek nya itu dan akan belajar cara menanam tanaman.

"Baiklah sayang, ayo kita berangkat."

Mereka pun pergi ke kebun kakek dengan menaiki mobil.

****

Tiba di kebun kakek, adira begitu kagum dengan kebun kakek nya itu, karena banyak sekali tanaman.

"Wahh bunda, ada banyak tanaman" ucap polos nya, sambil berkeliling melihat lihat tanaman yang indah.

"Iya sayang".

"Bundaa ada pohon strawberry, adira mau dong" adira menunjukan pohon strawberry itu kepada bunda nya.

"Boleh sayang" kartika dan adira memetik buah strawberry bersama.

"Enakk banget bunda buat strawberry nya, adira suka, manis lagi" adira menunjukan ekspresi lucu nya itu.

Senyuman lebar muncul di wajah kartika "Buah nya memang manis".

"Udah yuk sayang metik buah strawberry nya, sekarang ayo kita menanam pohon" kartika pergi meninggalkan adira terlebih dahulu.

Mendengar Kartika akan menanam pohon, adira langsung berdiri menyusul.

"Tunggu bunda" adira berlari mengejar bunda nya.

Adira senang sekali belajar banyak hal di kebun kakek ini, belajar menanam pohon, merawat pohon, dan masih banyak lagi, momen ini ga akan pernah adira lupain, batinnya.

****

"Adira ayo kita pulang nak, sudah sore" ajak kakek dan Kartika.

Sebenarnya adira masih ingin bermain di kebun kakek, tapi karena sudah sore, nenek juga sendiri di rumah, ya sudah lah adira turuti saja.

Tiba dirumah, Adira buru buru pergi mencari nenek nya, untuk menceritakan kegiatan kegiatan yang ia lakukan tadi, adira menceritakan nya dengan sangat detail.

Dion menghampiri adira yang sedang bercerita kepada Risma, "kalau semisal di ajak lagi ke kebun kakek mau lagi ga?" Tanya Dion.

"MAUUUUU" adira bersemangat menjawab pertanyaan dari kakek nya itu.

"Baik lah, nanti lagi kakek bakalan ajak ke kebun" dion kemudian menggendong Adira dan meletakan adira di punggunya.

"Yeayy".

"Ayah hati hati nanti adira nya jatuh" protes Kartika.

"Ayo terbang kakek!!" Senyum lebar muncul di wajah adira.

"Yeay Adira terbang" kartika merasa bahagia, melihat putri kesayangannya itu kini bahagia, bayi kecil yang ia rawat itu kini tumbuh sehat, dan ceria, tetes air mata muncul di wajah kartika.

Kartika benar benar terharu atas perjuangannya selama ini, hidup tanpa suami itu bukan hal yang mudah, sangat sulit. Tidak semua wanita mampu menghadapinya, apalagi sudah punya anak begini.

****

Sudah waktu nya makan malam, adira pergi ke meja makan, untuk menyantap masakan yang di masak bunda dan nenek nya itu.

"Masakan bunda selalu enak seperti biasanya" adira spontan menyebutkan itu setelah memakan masakan Kartika.

"Terimakasih sayang" senyuman manis muncul di wajah kartika.

"Bundaaa adira mau nambah lagii" lalu adira menyodorkan piring yang ia pakai untuk makan, kepada kartika.

"Boleh sayang" kartika mengambil piring yang di sodorkan oleh adira kepadanya.

Adira memakan masakan bunda nya itu dengan sangat lahap, kartika senang karena Adira menyukai masakan yang ia masak.

Setelah makan malam adira mengajak bunda, nenek dan kakek nya untuk mengobrol menonton flim bersama.

"Kamu mau nonton apa nak?" Tanya Dion kepada adira.

"Mauu nonton barbiee" serunya.

"Baiklah".

Adira, kartika nenek, dan kakek nya menonton barbie bersamaa, andai ayah ada disini, menonton barbie bersama dengan Adira, ayah sekarang dimana? Adira kangen batin adira dengan raut wajah sedih.

Kartika yang menyadari itu semua, memeluk adira, dengan sangat erat. Adira yang masih membisu memikir kan ayah nya itu hanya diam saja.

****

"Oke sekarang ayo kita tidur" ajak Kartika, dan mengantarkan adira ke kamarnya.

"Ibu, bisakah bunda menemaniku aku takut bunda akan pergi dariku, seperti ayah"cemas Adira, menggengam tangan bunda nya.

"Baiklah sayang, bunda tidak akan pergi kemana mana bunda terlalu menyayangi mu untuk meninggalkan mu walaupun sedetik saja" jawab Kartika, menyetujui ajakan adira tidur di kamarnya itu.

"Aku juga sayang sama bunda, bunda janji tidak akan meninggalkan ku?" Adira kembali menggengam tangan Kartika.

"Kamu ya terus saja mengucapkan kata itu, tentu saja bunda janji."

"Baiklah, ayoo kita tidur" seru kartika.

"Ayooo" adira berlari ke kasurnya.

Bugh.

Adira menjatuhkan diri nya ke kasur, "hati hati sayang".

"Baiklah Bun" lirih Adira.

"Ayo kita tidur" kartika menyelimuti adira.

****

Fyi Adira itu selalu takut kalau semisal orang terdekat nya itu, atau yang udah di percaya banget sama dia, tiba tiba ngilang gitu aja, makannya dia selalu bilang kaya gitu ke Kartika, Bunda nya. Jadi maaf kalau semisal di setiap bab pasti ada aja dialog itu.

Adira punya buku diary tau haha, nanti aku kasih tau deh apa isi buku diary nya Adira, buku diary nya Adira bikin mewek banget, aku aja author nya mewek bacanya, tapi gatau nih di bab berapanya? Di bab berapa ya kira kira 🤔🤔, ada yang tau?

And ya Aku gatau ini cerita kedepan nya bakal kaya gimana, aku juga kalau semisal nge revisi cerita pas ada ide nya doang si wkwk , tapi tunggu in aja yaa, aku bakal usahain update banyak bab

PELUKAN HANGAT DARI BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang