Epilog

67.6K 4.7K 246
                                    

Lamiya menatap Alfred terkejut, gadis itu menutup mulutnya tidak percaya, melihat Darah yang mengalir deras di atas lantai.

"Kamu! Apa yang kamu lakukan?!" Dia berlari kencang dan menjauhkan Pisau yang baru saja menusuk perut pemuda itu berkali-kali, ia menusuk dirinya sendiri.

"Alfred! Tidak! Jangan mati! Jangan menutup mata mu!" Lamiya menjerit keras, ia menekan luka di perut pemuda itu. "Kenapa kamu melakukan ini?"

Alfred tersenyum kosong, ia menatap langit-langit Kamar. "Maura nolak aku Miya, Mama dan Papa sudah tiada, aku tidak memiliki apapun lagi untuk bertahan."

Lamiya menangis, ia menggelengkan kepalanya. "Tidak! Tidak! Tidak! Kamu punya aku! Aku ada disini!"

Alfred tertawa kecil. "Maaf aku lupa menyadari kehadiran kamu." Tangan terangkat dan menghapus air mata gadis itu yang terus mengalir. "Maaf yah sayang, aku engga bisa bertahan hidup sama kamu."

"Jangan katakan itu, aku mohon." Jangan pergi, tetaplah disini.

Bertahan lah, meksipun mereka semua sudah pergi aku akan tetap berada di sisimu.

"Maaf Miya, aku sudah menjadi Kakak yang buruk untuk kamu." Alfred tersenyum sendu. "Kita tidak bisa bersama-bersama untuk selamanya."

"Maaf karena tidak bisa menepati janji."

Lamiya langsung membuka kedua matanya.

Gadis itu mengerjapkan mata dan terdiam di tengah malam melihat Alfred yang tertidur nyenyak di hadapannya, nafas pemuda itu teratur, tidak ada darah dan luka di perutnya.

Jadi itu mimpi?

Kenapa terasa begitu nyata.

"Ada apa?" Menyadari gerakan kecil di sampingnya, Alfred terbangun dari tidurnya.

Ia melihat Lamiya dengan air mata yang tidak berhenti jatuh dari kedua matanya.

"Hei, ada apa?" Alfred panik, ia memeluk tubuh polos gadis itu.

"Kamu tidak akan pergi kan?" lirih Lamiya.

Alfred terdiam sejenak lalu ia tertawa kecil. "Bahkan setelah menikah selama 2 Tahun kamu masih bertanya hal itu?" Dasar istrinya ini benar-benar aneh.

Lamiya mengangguk, ia memeluk pemuda itu dengan erat. "Aku mimpi ketika kamu mencoba untuk bunuh diri, jangan pergi Alfred, tetaplah disini, selamanya sampai aku mati dan tua."

Alfred tersenyum bahagia, ia semakin mengeratkan pelukannya. "Iya sayang, aku tidak akan pernah pergi." Ia mengelus rambut Lamiya.

Matanya menatap Foto besar yang memperlihatkan dua orang paling bahagia dia Dunia.

Foto pernikahan mereka 2 Tahun lalu tepat setelah Lamiya tamat SMA.

Dia tersenyum manis, mengingat kenangan saat itu.

"Jangan pergi Alfred!" Tangisan Lamiya semakin menjadi.

Alfred jadi bingung, apa ini karena efek kehamilan nya?

"Iya-iya aku engga akan pergi, aku disini." Alfred mengelus pelan perut gadis itu, sudah membesar kira-kira usianya sudah 5 Bulan.

"Aku ada disini sayang, tidak kemana-mana." bisiknya sembari mengecup beberapa kali puncak kepala gadis itu.

Hingga akhirnya nafas Lamiya berubah teratur, ia kembali tidur.

"Selamat Malam, sayang." bisik Alfred. "Untuk kamu juga sayang," bisiknya tepat di hadapan perut Lamiya yang sudah membesar.

Mereka sangat bahagia sekarang.

Meksipun ada beberapa masalah ketika upacara pernikahan mereka.

Tapi semuanya sudah lewat.

Sekarang yang perlu Alfred dan Lamiya lakukan hanya hidup bahagia menyambut anak mereka yang akan hadir 4 bulan lagi.

Alfred menatap wajah Lamiya yang tertidur, ia tidak menyangka akan menikah dengan adik angkatnya sendiri.

Terima Kasih Mama dan Terima Kasih Papa.

Karena kalian sudah membawa gadis yang sudah membuatnya bahagia.

***

OKE HABIS.

BYE-BYE GUYS.

TERIMA KASIH UNTUK SEMUANYA.

SEE U IN MY ANOTHER STORY


Btw maaf aku engga bisa membuat sad ending, aku engga tega sama mereka sudah terlalu lama tersakiti.

Tapi aku akan kasih kalian bagaimana ceritanya jika sad ending.

Jika sad ending setelah putusnya Lamiya dah Habrin sebelum Alfred masuk Lamiya akan melompat dari Rooftop rumah sakit, karena kematian Lamiya Alfred juga ikut bunuh diri dan tamat.

Terus epilog di sad ending itu adalah Lamiya yang kembali mengulang waktu ke awal Novel tapi kali ini ia menjadi Maura dan pastinya akan mendapatkan Happy Ending.

Sekian?

Menurut kalian mana yang bagus?

Sad ending? Atau Happy Ending?

Semoga kalian suka, semoga kalian tidak benci aku, dan semoga kalian tetap tinggal bersama ku hingga cerita kedua ku, ketiga, keempat dan seterusnya.

Terima Kasih semuanya.

7 Oktober 2022.

Aku menyelesaikan tulisan ini.

3 Agustus 2022

Aku memulai tulisan ini.

Kurang lebih hm 2 bulan lebih yah? Wkwkwkw.

Makasih banyak untuk semuanya.

After Ending (The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang