|Chapter 2:Pembahasan Masa Depan

36 8 1
                                    

"Cinta itu tidak ada, Namun jika itu ada maka aku akan mencoba untuk tidak mengenali nya lagi"

:Bang Min-Ah-

~

Di rumah Varel, ia pulang dengan senyuman salting. Pembantu rumah keheranan,begitu juga dengan Abang nya yang menunggu nya di sofa ruang tengah.

"Varel... ".

" Abang? Kenapa? Bukan nya biasa nya ngumpul? "

"Elo marah gue  di rumah? Ga suka? "

"Maaf bang"

"Siapa cewe itu? "

"Cewe apa nya? "

"Ada cewe yang nolong elu kan? Siapa"

"Bukan siapa-siapa kok"

"Bohong, lu kalo bohong awas lu bakal Terima akibatnya"

"Jangan bang... "

"Kalo gitu jujur, siapa cewe itu? "

"Eeumm... Dia... Pacar aku... "

"Apa?! Pacar lo? Seriusan? Kok ga bilang bilang?! "

"Mampus gue, mana pake bilang pacar segala lagi, Varel... Rel... Rel... Lu tuh sebenarnya kenapa si?"

"I... ya bang"

"Oke, sana?! "

Varel memasuki kamar nya, melempar tas nya lalu menghempas kan diri nya dikasur.

"Aaaaa... Napa gue bilang gitu anjeng!"

~

Esoknya, Saat di Sekolah. Varel, Reyja, Nizaq, dan Yoga merokok di tempat tongkrongan mereka. Menurut mereka hal itu sudah biasa. Tidak akan takut jika mereka terkena masalah karena perbuatan mereka.

Tidak ada yang mengganggu mereka, namun seperti biasa juga 4 gadis yang suka menggagalkan rencana namun tidak bisa di marahi. Yaitu Tyna, Emilly, Bella, Lyna.

"Heh kalian! Kenapa masih di sini? "

"Hak apa lo marah marah sama kami?"

"Eh Varel lo ga tau ya? "

"Tau apa? "

"Tyna ini Ketua OSIS! "

"Hah!? Beneran? "

"Buang rokok itu cepat?! "

"Ga ah"

"Kalo ga... "

"Apa? Lo mau apain gue? "

"Lo gue... "

"Berani lo? "
Varel, mendekati Tyna dan membuat Tyna tak berkata-kata, jantung nya berdegup kencang. Teman-teman mereka hanya menyimak dan menonton mereka berdua.

"E... eh? Mau ngapain? "

"Sttts diem... "

Tyna, mendorong tubuh Varel yang tadi nya mendekati Tyna.

"Paan sih lo aneh banget?! "

"Cie yang baper"

"Siapa yang baper? "

"Hayo itu nge blush"

"Jangan pikiran macem-macem deh, gini gini otak gue masih positif ga kaya lo negatif"

"Iya negatif, lo negatif kandungin anak gue, gue ayah anak kita lo ibu anak kita"

"Ih... Gomenasai engga ya?! "

"Haha pasti anak gue jadi anya, lo jadi yor dan gue jadi loid"

"Ga ga bakalan"

"Kalo bakalan? "

"Getewe gue"

"Hayo yang lagi ngebayangin"

"Iya, kebayang anya-nya"

"Udah anak nya pasti mirip sama gue"

"Sttss woy! Kok kalian pada nge bahas masa depan sih? "

"Iya kami dari tadi nyimak loh"

"Ciee ciee yang lagi jatuh cinta sama Ketua OSIS"

"Paansi kalian, engga kok"

"Halah bacot! "

"Tauk tu, dari tadi bilang nya Anak, Ibu, Ayah mulu pengen nikah? "

~

Sepulang sekolah, di rumah Varel. Kedua orang tua nya menunggu nya di ruang tengah sambil duduk di sofa. Bukan hanya Orang tua nya Varel, ada dua orang yang duduk di sofa dan menunggu nya juga.

Dari atas, Abang nya Varel, Caza. Memperhatikan Varel meski ia baru pulang sekolah. Tiba-tiba Ayah Nya Varel, Memanggil Varel.

"Varel, sini bentar nak"

"Iya yah kenapa? "

"Duduk dulu, gausa buru buru"

"Owh iya yah"

Tiba-tiba pintu rumah Varel terbuka, seorang gadis masuk dengan kata permisi lalu pergi menghampiri kedua orang yang tadi nya sempat ikut menunggu Varel.

Gadis itu adalah Tyna, dan kedua orang itu adalah orang tua nya Tyna.

"Hah!? Ini kan cowo itu? "(Batin nya)

" Lo? "

"Lo? "

"Ayah dengar kalian pacaran"

"Hah apa?! " Ucap mereka berdua secara bersamaan

•~•

_To Be Continued

8 Oktober 2022

LOYAL COMPANIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang