|Chapter 6:Penutupan Kasus

13 5 0
                                    

~•Hanya Sebuah Kenangan yang telah Terlupakan•~

Saat itu Tyna Hanyalah bisa menangis dan mengingat masa-masa nya bersama Paman nya dulu. Setiap tetesan yang Tyna keluarkan pamannya melihatnya di depan matanya sendiri Tyna berkata satu huruf demi satu huruf.

" Mengapa Paman telah berubah setelah aku berhenti bertahun-tahun Paman selama ini ke mana saja aku sudah menunggumu"

" justru aku mencarimu Tyna namun tidak kutemukan"

" paman Tahu aku tinggal dengan orang tuaku namun Kenapa Paman sungguh kualahan mencariku.? "

" soal itu...Paman... "

" terserah kamu Jika kamu ingin melupakan semua kenangan yang telah kita lalui namun Jangan lupakan aku yang dulu pernah Paman bahagiakan"

"Tyna... "

"Aku senang apa tidaknya Paman masih mengenali dan mengenalku"

" tentu saja Paman masih mengenalimu, Tyna... "

" tapi... menurutku Paman lebih baik tidak perlu mengenaliku"

"Tyna... Kenapa??... "

"Aku kecewa dengan Paman"

Tyna menutup matanya tiba-tiba pandangannya mulai menggelap dan saat ia membuka matanya ia sudah berada di kamarnya.

"Dimana aku? "

Ia merasa itu hanyalah mimpi namun Ia juga merasa bahwa itu juga nyata.

" Apa itu tadi? ... "

Alarm berbunyi Ia sekarang bangun dari tempat tidurnya. Ia segera bangun dari tempat tidur nya lalu bersiap siap untuk berangkat ke Sekolah.


Saat di perjalanan menuju ke sekolah, di depan supermarket para sekumpulan polisi berkumpul dengan ekspresi yang serius.

"Ada apa ya? "Tanya Batin nya.

Lalu ia menghampiri polisi dan hanya melihat apa yang terjadi. Ia lelah terus melihat sesuatu saja namun ia tidak tau alur hingga ia pun bertanya.

" Permisi... "Tyna Memanggil salah satu polisi yang sedang menyatat informasi di buku catatannya.

" Ya?Ada yang perlu di bantu? "Tanya Polisi itu.

" Ini Ada Apa ya?... "

"Ini? Owh, tadi Ada pembunuhan yang terjadi di Supermarket Bagian Sereal. Kabarnya pembunuh itu adalah orang yang sama"

"Yang sama? "

"Iya, Yang kecelakaan di depan gerbang sekolah SMA Werty"

"Apakah kalian tau siapa pembunuh itu? "

"Entah lah yang kami tau ia telah terpisah dari keluarga nya an ia juga berumur sekitar 40-an"

"Nama nya? "

"Kalau Soal itu kami sedang memastikan"

"Mungkinkah Namanya Gicaho Kertyz? "

"Kami belum pasti mengetahui nya, namun bagaimana kamu bisa tau namanya? "

"Em... Aku agak kenal deh"

"Hm... Baiklah jika itu memang nama asli nya maka kamu akan berurusan dengan Polisi untuk sementara. Saya akan membahas nya dengan Atasan-atasan karena mungkin kamu bisa membantu kasus Pembunuh Berantai Misterius ini"

"Baiklah, Terima kasih atas perhatiannya saya permisi dulu"

"Iya"

Tyna Dengan segera Beranjak dari sana karena ia merasa bahwa waktu telah menunjukkan Waktu yang terlambat.

Sesampainya di Sekolah, Emillie, temannya Tyna. Memanggil Tyna yang baru saja melewati Gerbang Sekolah.

"Tyna!!! " Emillie memanggil Tyna dengan memasang Raut Wajah yang bahagia.

Tyna berlari ke arah Emillie.

"Kok lo terlambat sih? "

"Tapi ada kecelakaan dikit"

"Owh iya tentang Kecelakaan di depan Gerbang Sekolah kita, aku akan bicarakan nanti. Ayo"

Emillie mengajak Tyna mengantar kan tas ke kelas lalu menongkrong di tempat mereka.

Semua sudah berkumpul. Emillie pun memulai pembicaraan.

"Ini tentang Kecelakaan di depan Gerbang Sekolah kita.Gue Lagi Pengen pulang semalam, Gue lewat dari belakang Sekolah. Gue denger pembicaraan Kepala Sekolah sama Bu Jeon"

"Mereka bicarain apa? " tanya si Bella.

"Gue denger dari jendela ruang majelis Guru, mereka bilang... "

Flashback On•~•

"Bu Jeon"

"Ya? Kenapa Pak? "

"Ini tentang kecelakaan di depan Gerbang Sekolah kita"

"Kenapa emang nya pak? "

"Polisi mengatakan bahwa ada tersangka di balik Kecelakaan itu. Dan jika ada tersangka berarti itu bukan kecelakaan"

"Lalu apa pak? "

"Ini PEMBUNUHAN Bu... "

"Ha? Pembunuhan? "

"Iya, namun Polisi berkata bahwa kantor pusat polisi belum mengetahui siapa Tersangka itu."

Flashback Off•~•

"Hah seriusan? "

"Iya! "

Tyna Terdiam, Emillie melihat Tyna.

'Apakah itu mimpi atau bukan? "
Ucap Tyna dalam hati.

Emillie mulai ketakutan.

...

Saat Pulang...

Di sisi Emillie, ia terus memikirkan Tyna.

Tapi kenapa?

"Tyna? Bagaimana mungkin? "

Emillie mendengar saat pembicaraan Kepala Sekolah Dan Bu Jeon sedang berlangsung.

Mereka mengatakan bahwa tersangka itu salah satu dari keluarga Kertyz dan Emillie mengira bahwa itu adalah Tyna Karena hanya Tyna yang ia kenal di salah satu anggota keluarga Kertyz.

Ia mencoba berpura-pura tidak berpikir negatif thinking tapi sangat terlihat jelas bahwa Tyna lah tersangkanya karena setelah kecelakaan itu terjadi Tyna mulai panik dan sikapnya menjadi aneh.

Emillie pulang melewati gang kecil yang gelap. Saat di tengah jalan gang, dari jauh terlihat seorang pria yang memegang pisau berjalan ke arah Emillie.

Langkah Emillie semakin mengecil, lalu Langkah nya pun terhenti saat pria itu mulai benar-benar di dekat nya.

"Siapa? "

"Ikutlah denganku"

"Aku tidak mau! "

"Kalau begitu kau akan mati! "

Aaaa....

...           ?



LOYAL COMPANIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang