105 A4. Medan Perang

11 4 0
                                    

Byun sebagai Berserker yang memiliki bobot badan 154 kg sama harus terpental mundur dari pukulan seorang klas Fighter bertubuh kurus, sebenarnya apa yang terjadi? Setelah Byun telisik, Averon memiliki lengan bagian bawah yang begitu kuat dan besar. Diperkirakan, Averon memiliki kekuatan cengkraman 366 kg. Ia juga memiliki lengan bagian bawah selebar 30 cm, lebih besar dari orang kebanyakan. Pantaslah, kekuatan tinju Averon sangat gila.

"Jangan meremehkan klas Fighter, sialan." Averon membuka suara, sambil melirik archer yang terus memanah dirinya. Archer yang merupakan Lexogen pun meneguk liurnya, dengan sedikit peluh yang bercucuran di pelipis kepala. Tapi Averon memberikan ruang untuk Plaza yang menghabisi archer itu.

"Ay ay, lets go! Kill it. Gyuuun~!" Kata Plaza.

"Bahasa apalagi itu woi?!" Bingung Averon sambil menggelengkan kepala diikuti senyuman yang masih bertahan, lalu dia kembali menatap si Byun the Berserker. "Time to die, right?" Tambah Averon, dengan nada suara yang pelan. Tapi membuat Byun panik setengah mati, bahkan jantungnya berdetak sangat cepat karena ucapan Averon yang terlalu badass.

"Yooo..." Myuro sebagai penonton hanya bisa menepuk jidat melihat Averon yang sok bertingkah psikopat, padahal Myuro bisa lebih badass dari itu. Itulah pikir Myuro.

Ruang arena kembali bergemuruh melihat tingkah Averon yang mendekati tingkat badass Myuro. Byun nampak tidak bisa berbuat apa apa, karena Averon terlalu kuat. Averon bahkan bisa menarik tubuh Byun untuk ia lempar ke tempat lain, padahal tubuh Averon terbilang kurus dibandingkan Byun yang berukuran raksasa dengan bobot lebih dari 154 kg.

Sementara itu Lexogen juga nampak kewalahan melawan Plaza yang nampak sama kuatnya seperti Averon, sehingga Lexogen lebih dulu mati dibandingkan Byun. Kematian Lexogen menjadi hal yang wajar, karena faktor tubuhnya lebih lemah dari Byun. Terlebih lawan yang dia lawan, ialah sama kuatnya dengan Averon. Itu sama saja seperti manusia melawan buaya tanpa senjata. Mustahil.

[Plaza killed Lexogen]

Cukup lama bertanding, chat susulan muncul memberitahukan para penonton jikalau Averon telah membunuh Byun.

[Averon killed Byun]

[Match selesai]
[Win: Linear Knight]
[Lose: Silence Mouth]

Serentak semua anggota Silence Mouth menjadi tersingkir dalam tournament besar ini. Posisi mereka teralihkan oleh Linear Knight. Itu berarti, Linear Knight sudah masuk ke grup penyisihan dari 50 guild menjadi sisa 25 guild saja. Karena di penyisihan sebelumnya, Linear Knight sudah masuk ke 50 penyisihan guild dari 100 guild awal, dimana disana lawan pertama Linear Knight adalah guild Black Touch.

Melihat ada 25 guild yang tersisa, 1 guild terancam di singkirkan. Itu bertujuan untuk pembagian yang lebih merata, supaya bisa di adu menjadi 12 guild melawan 12 guild. Karena 1 guild tidak bisa dikeluarkan secara random, sistem pun memilih guild terlemah melawan yang terlemah. Kebetulan sekali, Linear Knight dikategorikan sebagai lemah karena hanya berisikan 6 anggota. Itu membuat Linear Knight harus melawan guild Xyuon, untuk bertahan ke babak penyisihan 12 vs 12 berikutnya.

[Match started]
[Linear Knight VS Xyuon]
[LK: Plaza, Averon, Lobster, [L] Myuro, Xitas, Masterioz]
[Xyuon: Gurmo, Terisel, Pixelora, Suneo, Mexuro, [L] ExMachina]

Pertandingan kali ini berlatar spesial, mengingat ini adalah match yang disebabkan karena ganjilnya urutan nomor penyisihan. Latar peta arena ini berlokasi di sebuah kota terbengkalai, yang memiliki banyak area untuk bersembunyi. Para sniper ataupun archer akan sangat bahagia. Jika mereka bisa berada di puncak bangunan, kalau peta pertandingan game dengan struktur seperti ini.

"Myuro, asik nih." Xitas bersuara, dengan nada centil. Padahal Myuro paham, kalau Xitas tak beda jauh dengan dirinya yang tidak memiliki empati, emosi, perasaan, serta kecemasan. Dengan kata lain, tingkah laku centil Xitas tak ubah hanyalah sekedar kepalsuan.

"Apanya?" Tanya Myuro singkat.

"Map seperti ini adalah kesukaanku, ayo lakukan terbaik!" Balas Xitas.

"Kau bersemangat sekali ya, masih belum puas MVP pada match sebelumnya?" Myuro kembali bersuara.

"Tidak. Kalau kamu mau menjadi MVP pun aku biarkan. Ini bukan tentang MVP, tapi aku cuman jelasin kalau map ini saaangatlah keren. Taktik yang aku pelajari di buku buku, mungkin bisa diterapkan." Xitas berbicara panjang lebar.

"Ya. Semangat berjuang." Balas Myuro.

Hitungan mundur menghitung 10 sampai 0. Seketika mereka yang semula berada di ruang tunggu, berpindah tempat ke lokasi yang sudah ditentukan. Berlatar kota yang hancur pasca perang, namun menyisakkan bangunan bertingkat di beberapa titik. Lokasi itulah yang dipilih Myuro untuk mereka datangi, dan dijadikan sebagai markas Linear Knight seperti melawan guild Axeron sebelumnya.

Limitless OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang