146 A6. Cave of Houl Firewizard II

4 1 0
                                    

Tepat berada didepan goa, saat memasuki ruangan pertama Nyuhero haruslah membuka pintu barrel terlebih dahulu. Terpampang jelas didalam sana pernak pernik magic item, dan buku buku skill casting. Dekorasi yang serba ungu, menandakan kalau tempat ini memang didominasi oleh klas Magic. Tentu saja saat ia nyelonong masuk tanpa salam, dirinya disambut puluhan tengkorak hidup yang menggerogoti tubuhnya.

"Sial! [Summon][Gunakan]!" Usai berkata demikian. Myuro memunculkan tengkorak hidup dari skill [Summon] untuk menghadang dan membalas serangan para skeleton itu. Remukkan tulang demi tulang terdengar, nampaknya [Summon] milik dia lebih unggul daripada tengkorak penjaga ruangan ini. Tapi itu bukan berarti kewaspadaannya menurun, Myuro perlu berjaga jaga disebabkan ini masihlah ruangan 1. "Jika difficulty ruangan 1 saja sudah seperti ini, bagaimana nasibku di ruangan 2 dan seterusnya?" Myuro menangis.

Enggan memikirkan itu, ia menggelengkan kepala mencoba mengusir pikiran ketidakpercayaan diri, ia mengepal tangan bertekad menyelesaikan game ini hari ini juga. Pintu kedua dibuka, menampilkan ruangan serba diselimuti dedaunan hijau. Benar prasangka Myuro, kalau ini adalah ruangan yang dipenuhi jebakan, entah trap door, busur, batu, gas racun, dll. Untuk itu, dirinya perlu berjalan ke pijakan yang tidak berpotensi akan adanya jebakan. Ia juga tahu, ada sebagian keramik yang aslinya bisa saja jurang karena ia hapal game JRPG semacam ini. Ia bergerak sesuai intuisi, sisanya bergantung pada keberuntungan. Tapi syukur, Myuro berhasil melalui ruangan ke-2 dan ke-3 tanpa kendala apapun.

Barulah memasuki ruangan ke-4, dia ditampilkan sebuah aula singgasana yang berbentuk seperti koridor dari struktur hotel. Jalanan nampak berkarpet merah, dengan dekorasi berbahan kayu gelap dan penerangan torch. Ruangan demi ruangan ia lalui, perlu diketahui Myuro sengaja menyamarkan karakter Nyuhero sebagai Magic dengan mencuri kostum penyihir disini. Itu memanimalisir untuk dirinya dicurigai, berakhir di tangkap hidup hidup. Alasan Myuro enggan menyerang, adalah dia mau melihat dulu seperti apa keseluruhan tempat ini.

Mendapatkan gambaran yang cukup jelas, Myuro dengan brutal menghabisi 27 penyihir yang sedang istirahat di 16 ruangan berbeda. Berjalan ke lain tempat, dia menemukan altar menuju pintu ke ruangan yang berbeda. Ia memasuki pintu itu, dan melihat ada batu disana. Batu nampak sangat berlumut, tapi ada garis yang terlihat begitu jelas berbentuk kotak tipis. Apabila dugaannya benar, itu bisa ia masuki dengan hanya menggeser.

Gkkkrrr... Suara batu yang saling bergerak menghasilkan suara khusus, sebisa mungkin Myuro menariknya pelan pelan agar tidak menganggu siapapun, padahal dia sudah membunuh banyak penyihir. Memasuki ruangan itu, ia melihat kristal yang disinari cahaya matahari diatas sana. "Kristal apa ini?!" Kaget Myuro, langsung mengecek detil tentang kristal itu. Setelah mengetahui itu adalah jantung cadangan Naga Penguasa Dunia, dirinya menahan sejenak untuk mengambil kristal itu. Baginya, ini seperti jebakan. Mungkin saja, jika ia ambil kristal itu, Naga akan spontan menerima sinyal kalau ada yang mencuri jantungnya. Itu berbahaya, dan Myuro masih tidak ingin mati di awal game.

"Paling tidak levelku harus 40 sebelum memutuskan byone dengan Naga, sial!" Myuro berdecak kesal, melihat level akun miliknya masih stuck di level 37. Hal yang menjadi kekesalan Myuro sirna seketika, ketika dia berjalan ke pintu lain yang juga menggunakan jalur batu geser. Saat memasukinya, Myuro dihadapkan dengan sungai dibawah goa yang begitu indah. Tapi menyeramkan disaat yang sama, terdapat begitu banyak minion dan monster bertubuh kecil dengan wajah aneh disini, rata rata level mereka adalah 30-35. [Summon] tidak lagi kuat melawan level diatas 25, karena itu Myuro terpaksa menyerahkan 20 sp pada skill [Summon]. Tersisa 24 sp dari (44) dalam akunnya, tapi ia tidak peduli, asalkan menang maka itu sudah cukup.

Limitless OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang