part 10

1 1 0
                                    

Ace#

Aku berjalan menyusuri hutan. Aku mengingat jalan yang kita lalui tadi bersama teman-temanku.

Setelah beberapa menit. Rasa lelah yang sangat berat. Aku sampai di tempat pemberhentian ojek. Disini tidak ada jalan lagi. Hanya ada jalan yang aku lalui tadi.

'Mungkin ojeknya ada dibawah' pikirku

Seingatku cinta tadi mengatakan berjalan kearah barat. Aku membuka kompas di ponselku. Untung batrai ponsel masih banyak. Ku lihat bar sinyal yang belum ada.

Sebenarnya tidak lucu kalau aku tersesat dihutan sendirian. Sambil menuju ke arah barat. Aku sangat ragu-ragu. Apakah benar mimpi atau nyata. Aku melihat jam yang sudah menunjukan jam 15.45.

'Lama sekali aku jalan tadi. Mungkin sudah kelelahan' ucapku

Aku berjalan sambil berharap ada sinyal. Kata cinta disana ada sinyal.

________xxxxxxxxxx______xxxxxxxx

Cinta#

Aku duduk sambil melihat kearah barang-barangku yang belum aku bereskan. Karena menunggu ace untuk datang dan kita pulang. Jadi, aku biarkan saja begitu.

Aku membuka apa yang aku genggam tadi pemberian oleh anak kecil itu. Sebuah gantungan yang mirip dengan yang kuberikan kepada tukang ojek tadi. Aku terkejut hampir tidak percaya. Itu benar-benar punyaku. Bahkan ada bekas goresan yang mirip punyaku yang tidak sengaja tergores dulu. Beserta ada sebuah kertas putih polos yang berisikan sebuah kalimat 'sasha'.

Aku berpikir mungkin nama gadis kecil itu adalah sasha. Tapi yang tidak aku mengerti adalah kenapa gantunganku ada padanya. Yang hanya bisa masuk akal di pikiranku adalah mungkin gadis kecil yang bernama sasha itu adalah anak dari bapak ojek tadi.

Tiba-tiba aku mendengar sebuah notifikasi. Aku membuka ponsel dan membaca kalimat sayang yang dikirim dari ace.

'Kenapa sayang saja?bagaimana kendaraannya?'

Akhirnya aku meneleponnya saat tau ponsel ace ada sinyal.

"Sayang. kamu dimana?" Teriak seseorang dari ujung telepon
"Loh, bukannya tadi sudah aku kasih tahu ya?" Ucapku
"Soalnya riwayat chat dan panggilan darimu gak ada. Aku kira aku cuma bermimpi" ucap suaranya dari ujung sana yang terlihat seperti orang kelelahan
"Kamu dimana?"
"Aku sedang mengikuti kompas untuk menuju arah barat. Tapi entah kenapa dari tadi aku seperti mendengar suara rame banget dari arah belakang. Tapi saat aku melihat kebelakang memang gak ada apa-apa aku sendiri saja" ucapnya
"Ya udah aku tunggu disini saja. Ceritanya nanti kalau sudah sampai sini"

Aku menutup telepon. Aku menyiapkan alas seadanya dikursi. Menyiapkan air dan makanan yang bisa dimakan. Sambil aku buka pintunya lebar. Supaya ace bisa melihat kearah sini. Lagi pula tidak ada siapa-siapa.

__________xxxxx_____xxxx____xxxxx___

Ace#

Setelah cinta menutup telepon aku lebih bersemangat menuju kearah sana. Jadi perjalananku tidak sia-sia. Cinta disini. Namun aku berpikir keras lagi

'Bagaimana caranya aku bisa keluar dari sini. Aku tidak mendapatkan informasi apa-apa dari rangga. Sedangkan kita tidak mungkin berjalan 12 km untuk keluar dan sampai diwarung itu. Tidak ada yang bisa dimintai pertolongan. Dari awal juga tidak ada yang membawa sebuah tenda'

'Dari awal sampai divilla aku sudah mencari apakah ada kendaraan yang bisa keluar dari sana sewaktu-waktu terjadi sesuatu hal. Seperti saat ini. Tapi nyatanya nihil. Entah kenapa aku dari tadi merasakan sesuatu hal yang aneh. Dari rangga, villa, ojek, warung tadi, hutan ini. Semua menurutku tidak ada yang beres. Bahkan ini tempat yang sangat terlalu sempurna untuk membunuh orang tanpa ketahuan'

'Benar-benar tidak ada orang disini. Hanya pepohonan. Jika jalan kaki harus membutuhkan waktu berhari-hari untuk keluar dari sini'

Saat aku berpikir keras tidak terasa sudah sampai dirumah yang pintunya terbuka.

'Apakah cinta ada didalam?bagaimana bisa dia tahu rumah ini?' Pikirku

Diketik tanggal : 08 Oktober 2022

Salam

Chylla.

unknown 99Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang