Ace#
15:00
Masih sore. Aku berada di tepian kolam renang. Aku melihat chatku yang belum terkirim dikarenakan sinyal yang tidak ada sama sekali sekarang.
Perasaan itu benar-benar kuat. Perasaan yang sangat tidak nyaman. Bukan karena aku tidak bahagia disini. Tapi mengetahui pacarku yang apakah dirumah atau benar-benar ikut disini.
Sambil menatap kolam renang aku pun berpikir. Seharusnya sedalam 5 meter sudah bukan kolan renang lagi namanya. Ucapku yang menyadarkanku.
'Kolam renang sedalam ini tidak mungkin tidak ada korban. Dan aku juga gak tau kalau pacarku jatuh ke dalam kolam ini'
Pikiran-pikiran negative selalu menghantuiku.
'Seharusnya masuk akal kalau pacarku mengikutiku. Mengingat ada 1 taksi yang berada dibelakang kita tadi'
Ucapku yang kali ini benar-benar menamparku. Seharusnya aku gak mimpi sih. Tapi bagaimana kalau beneran aku mimpi. Apakah aku harus memastikannya langsung kesana sendiri. Apakah benar ada rumah disana. Oke, aku akan memastikannya sendiri.
Aku pergi tanpa seorangpun yang melihat. Aku tidak tahu mereka sedang kemana. Aku hanya bawa tas yang didalamnya berisi 1 set baju, air minum, dan makanan. Aku habis mandi tadi. Tapi tidak apa-apa. Sambil berjalan kerumah itu. Aku pun mencari sinyal.
Entah kenapa aku berharap. Aku tidak bertemu siapapun daripada mereka mencegahku untuk melakukannya. Sedangkan diam disana juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dan inipun masih sore. Aku akan kembali sebelum malam.
___________xxxxxxxx_______________
Cinta#
Aku benar-benar bosan menunggu ace disini. Sudah beberapa jam yang lalu. Dimana dia sekarang. Bahkan chat yang aku kirim tidak terbaca. Apakah benar disana tidak ada sinyal. Atau ace yang memang sengaja meninggalkanku disini padahal sudah tahu kalau aku disini.
Tiba-tiba aku terdengar ada suara rintihan anak kecil diluar rumah. Sangat kecil sekali. Seharusnya lumayan jauh dari rumah.
'Apakah dia pemilik rumah ini. Atau kan ada perdesaan dekat sini. Atau kah ada hantu disini?. Sejauh ini aku memang belum menemukan hantu. Lagi pula ini masih sore. Tidak ada hantu yang keluar saat sore'
Setelah berperang dengan pikiran sendiri. Akhirnya aku mendekati anak itu. Walaupun aku tidak tahu apakah dia manusia atau bukan. Tapi jika memang mengalami kesulitan. Tidak ada salahnya saling tolong menolongkan?.
Semakin aku mendekat. Semakin jelas aku melihat sosok itu. Ternyata adalah anak kecil perempuan sekitar umur 10 tahun. Pakaiannya kotor, hanya kain sedikit yang menutupi tubuhnya. Aku melihat kakinya luka-luka. Seperti dicakar sesuatu.
Anak itu sebenarnya hanya merintih kesakitan tidak minta tolong. Ketika aku mulai menghampiri dia hanya diam saja. Sambil menatap takut kearahku.
Aku mengobati lukanya. Karena untung aku selalu bawa obat. Buat berjaga kalau sampai terjadi seperti ini. Sambil mengobati lukanya dia merintih kembali dan aku melihat ekspresinya yang menahan sakit. Sepertinya memang benar-benar sakit
Sambil mengobati dan menutupi lukanya menggunakan kasa yang aku bawa. Aku bertanya namanya siapa dan rumahnya jauh dari sini atau tidak.
Tapi dia benar-benar tidak mengeluarkan sepatah kata apapun. Namun aku bisa membaca ekspresi seperti takut.
'Sudah ku tolong masak masih takut denganku' ucap ku dalam hati.
Lalu aku menawarkan diri untuk mengantar kerumahnya. Tapi dia dengan cepat menggelengkan kepalanya. Dia mulai berdiri dan berjalan namun masih tertatih. Aku mencari kayu untuk dibuat pegangan olehnya. Setelah menemukannya aku memberikannya kepadanya.
Dia berjalan berlalu. Aku merasa sangat khawatir. Bagaimana tidak. Dia masih berumur 10 tahun tapi berkeliaran disinu sendirian. Aku saja takut disini sendiri. Kenapa dia tidak takut. Apakah memang sebenarnya ini rumahnya.
Aku melihat dia berjalan kembali lagi kearahku. Dari tadi dia selalu menenjukan wajah tanpa ekspresi. Kecuali takut, terkejut, dan kesakitan tadi.
'Masak semua orang disini bisu' pikirku
Dia berbalik dan berhenti tepat didepanku. Aku berjongkok agar bisa menyamai tinggi badanku dengan tinggi badannya.
"Ada apa?mau aku antar pulang?" Ucapku padanya
Tidak ada jawaban yang aku dapatkan. Dia menyodorkan sesuatu. Mungkin sebagai tanda ucapan terima kasih padaku. Aku menerima tanpa melihatnya dan memberikan senyum padanya. Dia tersenyum kearahku.
'Senyum nya indah' pikirku
Aku melihatnya menghilang dibalik pepohonan. Sebenarnya ada sedikit rasa penasaran untuk mengikutinya. Namun dia tidak mengijinkanku untuk ikut bersamanya. Padahal aku sudah sangat suka punya teman ditempat yang terlalu sepi disini.
Aku masih menggenggam pemberiannya. Sambil berjalan kerumah tadi. Aku masuk rumah.
'Sebenarnya aku gak akan betah tinggal disini. Aku ingin pulang saja. Semoga ace dapat kendaraan' ucapku sambil kembali duduk
Diketik tanggal : 8 Oktober 2022
Salam
Widya Chylla.
KAMU SEDANG MEMBACA
unknown 99
HorrorCinta dan Ace berada disebuah hutan yang tidak berpenghuni sama sekali hanya ribuan pohon yang terlihat. Kenapa mereka bisa berada disana? Apakah mereka bisa keluar dari hutan dan selamat? Apakah memang ini hanya imajinasi mereka yang menganggap hu...