Cinta#
Sudah 25 menit berlalu. Artinya sebentar lagi kita akan bertemu dengan ojek.
Dan benar sekali dugaanku. Kita sudah sampai. Dan aku melihat seperti nya sudah ada yang naik ojek.
Aku melihat 1 mobil sudah kosong. Yang artinya, setengah dari mereka sudah naik. Aku lihat temennya ace masih 2 orang yg belum naik. Tapi aku gak melihat ace disana, itu artinya ace sudah naik.
'Gimana nih, kenapa aku berpikiran buat ngikutin sih. Trus nanti aku kesana tidur dimana coba. Pasti satu villa sudah disewa full sama temannya ace' ucapku dalam hati
Aku melihat 3 orang ojek datang dari atas. 2 ojek membawa sisa temannya ace dan 1 ojek pergi kearah yang lain. Sedangkan aku melihat 2 mobil yang membawa temannya ace sedang berputar arah untuk pulang. Dan sopirnya melihat kearah taksi ini dengan tatapan yang tajam.
Pak sopir jadi lebih diam sekarang dan menghadap kedepan. Aku yang bingung harus bagaimana. Akhirnya aku putuskan untuk kembali saja. Percuma juga kan aku kesana. Nanti mau tidur dimana coba. Toh, aku juga sudah tau ace liburan dimana. Paling tidak jika terjadi sesuatu padanya aku bisa lapor ke polisi.
"Hmm, pak. Aku mau kembali saja. Aku gak jadi ngikutin mereka. Lagi pula mereka sudah pasti menyewa satu villa" ucapku
Pak sopir tiba-tiba menghadap kearahku. Aku tidak bisa membaca ekspresinya. Sedikit dingin namun ada raut khawatir disekitar sana.
"Ketika kamu sudah turun dari ojek kamu jalan ke arah barat. Kamu punya kompas kan?kompas hp?. Itu bisa digunakan pokoknya jalan trus kearah barat jangan lihat kebelakang atau arah timur. Nanti akan sampai dipertigaan jalan setapak kamu ambil jalan yang lurus kebarat. Jangan yang kekanan"
Aku yang mendengar penjelasannya hanya bisa menanggapi nya dengan mulut terbuka. Saat mau bertanya, pak sopir tersebut menjelaskan lagi.
"Nanti akan bertemu sebuah rumah, rumah itu hanya bisa digunakan 2 malam. Ada listrik disana, tapi hanya terbatas. Aku akan kesini lagi 2 hari berikutnya. Pagi jam 3, aku menunggumu disini. Jadi berangkatlah dari sana jam 12 tengah malam. Pokoknya tengah malam kau harus keluar dari sana"
"Aku punya kompas sendiri, bukan dari hp. Dan kenapa rumah tersebut hanya bisa digunakan 2 malam saja?. Apakah disana ada orang juga?. Kenapa tiba-tiba bilang begitu?. Aku kan mau pulang?"
Tiba-tiba tukang ojek tersebut mengetuk kaca taksi. Pak sopir tersebut hanya tersenyum kerahku.
Aku tidak tau kenapa, dan apa alasannya. Tapi, aku percaya padanya. Dan kemungkinan pilihan itu memang jalan yang terbaik.
Aku memberikan uang kepada sopir taksi dan keluar dari taksi. Aku mengikuti tukang ojek yang perlahan berjalan kearah motornya. Aku menengok kebelakang. Sopir taksi tersebut menatap kearahku dan tersenyum tipis.
Entah kenapa, tapi seolah-olah ingin berbicara. Selamatkan, yang bisa diselamatkan.
Aku mulai menaiki motor tersebut. Motor yang sudah lama sekali. Sehingga mengeluarkan asap yang banyak.
Aku melihat 2 tukang ojek lainnya hanya diam. Tidak mengobrol satu sama lain.
Menurut perhitunganku, sekitar 5 km kita berjalan. Tukang ojek tersebut tidak bertanya atau berbicara padaku. Sampe akhirnya kita berhenti.
Aku kasih uang ke ojek tersebut, namun ojek tersebut hanya diam dan memandangku dengan pandangan kosong. Jarinya menunjuk salah satu yang ada disamping tas ku.
Disamping tas ku, ada sebuah gantungan kunci yang aku lupa sejak kapan gantungan kunci tersebut ada disana.
"Kamu mau ini?" Tanyaku lebih jelas
Dan dia hanya mengangguk. Aku memberikannya gantungan kunci yang mirip botol itu. Dia menerimanya dengan kedua tangannya seolah-olah itu barang yang berharga. Aku heran dibuat olehnya.
Dia menghidupkan mesin motornya dan berjalan berbalik.
'Mungkin dia bisu' pikirku positip. Aku ingat bahwa sampai disini aku harus berjalan 2 km. Aku membuka kompasku yang menunjuk kearah barat.
Disini gak ada jalan setapak hanya lapangan rumput yang luas. Tapi aku harus berjalan kearah barat.
Aku membuka bungkusan permenku lagi. Dan menyimpan bungkusan kedalam tas. Aku memang selalu begitu, karena takut gara-gara buang sampah sembarangan aku diikuti yang namanya hantu.
Entah berapa lama berjalan. Biasanya aku yang bernyanyi kini hanya diam. Aku hanya takut ace dan temannya mendengarkan.
Diketik tanggal : 6 Oktober 2022
Salam
Widya Chylla.

KAMU SEDANG MEMBACA
unknown 99
HorrorCinta dan Ace berada disebuah hutan yang tidak berpenghuni sama sekali hanya ribuan pohon yang terlihat. Kenapa mereka bisa berada disana? Apakah mereka bisa keluar dari hutan dan selamat? Apakah memang ini hanya imajinasi mereka yang menganggap hu...