part 11

0 0 0
                                    

Cinta#

Aku melihat ace sudah datang disamping pintu. Terlihat jelas raut wajahnya yang lelah dan khawatir. Kusuruh dia duduk di kursi dan minum lalu makan tapi dia menolak. Dia memberikanku makanan dari tas nya. Aku memakannya dan aku membiarkan ace tidur dan istirahat sebentar.

"Aku tahu kamu lelah. Istirahat dulu. Cerita nya bisa nanti" ucapku.

Dia hanya mengangguk dan mulai menutup mata. Aku makan makanan tadi karena aku tahu makanan itu dari villa. Sebenarnya banyak yang ingin ku tanyakan. Apakah temannya tahu kalau ace kesini dan yang lainnya.

Sekarang sudah jam 17.00. Ace sudah terbangun. Aku bertanya tentang kendaraan dan dia menjawab tidak ada kendaraan. Dia bertanya kenapa aku bisa sampai disini dan kenapa aku tahu tempat ini lalu aku menceritakan semuanya. Dia hanya mengangguk menandakan mengerti yang aku jelaskan. Dia menceritakan keadaan di villa dan dia juga tidak bicara kalau  mau kesini. Karena teman-temannya pasti menahannya.

Sambil kita mengobrol semuanya ace melihat kertas yang bernama sasha dan menanyakannya. Aku lupa menceritakan soal itu. Dan aku menceritakan tentang itu. Tentang aku menolong gadis kecil berumur 10 tahun. Dia sangat terkejut dan tidak percaya bahkan dia bilang aku hanya mimpi. Bagaimana tidak, hutan begitu lebat tidak mungkin ada anak-anak.

Aku hanya terdiam. Memang benar kata ace. Tapi kenyatanya aku tadi benar-benar menolongnya. Aku dapat gantungan ku kembali dan nama itu setelah aku memberikannya kepada ojek tadi.

Akhirnya ace menceritakan semuanya. Ace menceritakan bahwa 8 tahun yang lalu dia punya adik yang masih sekolah dasar bernama sasha yang pernah mengikuti acara perkemahan.

"Sebenarnya tidak terlalu jauh dari rumah dan juga tidak terlalu dalam dari hutan. Tapi adikku dikabarkan menghilang. Sudah seminggu banyak orang mencari tapi tidak ada hasilnya. Adikku yang imut itu menghilang begitu saja. Fakta yang terkuat adalah bahwa adikku diculik karena tidak mungkin menghilang begitu saja melihat perkemahan yang tidak terlalu dalam dihutan, hanya dipinggir hutan. Tapi sampai sekarang tidak pernah ada telepon dari penculik yang menculiknya. Bahkan tidak ada jejak sama sekali. Hanya tasnya yang ditinggal. Baju, sepatu dan yang lainnya yang dipakai ikut menghilang. Orang tuaku menangis berhari-hari" ceritanya dengan raut wajah sedih.
"Tidak mungkin ya dihutan ini?. Apa dia masih hidup?. Kenapa kau tidak pernah menceritakan padaku sebelumnya?aku kira kamu anak tunggal" Tanyaku penasaran
"Bukan dihutan ini. Hutan ini terlalu jauh dari rumah. Bahkan tidak ada yang tahu dia masih hidup atau tidak karena sudah 8 tahun ini. Orang tuaku larut terus-menerus dalam kesedihan bahkan sudah membuat pengumuman jika menemukan adikku akan mendapat imbalan yang sangat besar tapi sampai saat ini tidak ada yang menghubungi tentang adikku. Akhirnya orang tuaku memutuskan membuat kamar khusus adikku dimana terdapat banyak fotonya disana. Dan diruang tamu hanya dipasang foto kami bertiga hanya untuk tidak ingin selamanya bersedih"
"Jadi bagaimana ciri-cirinya" tanyaku sekali lagi
"Ciri saat dia menghilang yaitu dia tetap masih pakai seragam sekolah dasar rambutnya lurus panjang sepunggung. Rambutnya sangat indah. Alisnya tebal dan hidungnya mancung sepertiku. Dan dia punya bekas luka dipipi kanannya. Luka seperti sayatan itu tidak pernah hilang tapi juga tidak terlalu dalam"

Aku yang mendengar ciri-cirinya diam sejenak. Bagaimana bisa aku tadi tidak mengenalinya jelas-jelas mirip dengan kakaknya.

Diketik tanggal : 16 Oktober 2022

Salam.

Widya Chylla.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

unknown 99Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang