BAB 1

4K 344 98
                                    

Peringatan : SAD ENDING!! Request by : iyaindag

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peringatan : SAD ENDING!!
Request by : iyaindag

Mohon bagi yang ga' suka SAD END, jangan dibaca. Meski ga' angust banget sih. 🐱

***

Aku adalah aku, aku tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain. Aku tak ingin menjadi seperti orang lain.
Dan aku tidak ingin mengubah diri untuk menjadi orang yang kau inginkan. Kau hanya punya dua pilihan, cintai aku apa adanya diriku, atau lihatlah aku saat aku pergi jauh.

🥀


"Maaf, Zhan. Kita harus bercerai. Aku sudah tidak mampu bertahan hidup bersamamu. Kesabaranku cukup sampai di sini."

"Tolong tanda tangani surat cerai ini," lanjut Yibo saat tak mendapatkan reaksi atau jawaban dari pria yang duduk terdiam sembari menatap surat cerai yang baru saja ia sodorkan.

"Cerai?" gumam pria itu.

"Ya. Aku ingin kita bercerai. Mulai detik ini hubungan kita telah berakhir."

"Kenapa?"

"Kuharap kau tak menanyakan pertanyaan itu, tapi, karena kau sudah bertanya maka akan kujawab."

Pria bernama Xiao Zhan, pria yang sudah ia nikahi selama tiga tahun yang lalu mendongak menatapnya datar. Menunggu jawaban yang akan ia berikan.

"Aku sudah lelah hidup bersama orang yang bertemperamen sepertimu, Zhan. Aku sudah memintamu untuk berubah, tapi apa ... kau tetap menjadi pemarah dan suka main kekerasan. Aku bukan samsakmu, Zhan. Dan aku merasa kau tak mencintaiku lagi. Kau sudah berubah. Beberapa bulan terakhir ini kau semakin menjadi tak terkontrol."

Tatapan mereka bertemu. Yibo berniat untuk memalingkan tatapannya, tetapi tidak bisa. Ia sudah terkunci seperti biasanya di dalam mata hazel itu.

"Kau tak ingin berubah, Zhan. Padahal aku ingin seperti pasangan lainnya yang terlihat mesra terhadap pasangannya. Tidak seperti kau yang suka main tangan. Aku bisa saja melaporkanmu pada polisi karena tindak kekerasan rumah tangga, tetapi karena aku terlalu mencintaimu ... aku tidak bisa melakukan itu."

"Jujur ... aku sudah lelah, Zhan. Aku menginginkan seorang istri yang penurut, penyayang dan sabar. Aku ingin kau seperti istri Se--"

"Aku tidak bisa."

Jawaban singkat itu membungkam ucapan Yibo. Ia tersenyum sesaat sebelum matanya mengamati wajah Zhan untuk yang terakhir kalinya. "See, kau tak ingin mencoba untuk berubah. Kau itu egois, Zhan."

Good Bye, My Love (Yizhan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang