Aku adalah aku, aku tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain. Aku tak ingin menjadi seperti orang lain.
Dan aku tidak ingin mengubah diri untuk menjadi orang yang kau inginkan. Kau hanya punya dua pilihan, cintai aku apa adanya diriku, atau lihat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--- Good Bye, My Love ---
***
Xiao Zhan tak mengindahkan ucapan bernada cemas dari Wang Yibo. Dengan langkah terhuyung-huyung, ia berjalan menyusuri trotoar yang terlihat sepi. Kepalanya kembali berdentum dan nyeri. Sebentar lagi ia akan muntah.
"Zhan, tunggu." Wang Yibo kembali menyusul pria itu. Namun ketika ia menyentuh lengan Xiao Zhan, tiba-tiba pria itu memuntahkan semua isi perutnya.
"Ya, Tuhan, Zhan." Wang Yibo panik ketika melihat wajah pria itu terlihat sepucat pasi. Wajah Xiao Zhan dipenuhi oleh keringat ketika dia memuntahkan cairan.
Wang Yibo menunggu pria itu selesai memuntahkan cairan. "Kita harus segerapergi ke rumah sakit," ucap Wang Yibo ketika hendak menggendong Xiao Zhan.
Namun lagi-lagi Xiao Zhan menampik tangan Wang Yibo. Sembari mengusap bekas muntahannya, Xiao Zhan menjauh dari pria itu.
"Zhan, please. Biarkan aku membantumu, aku---'
Xiao Zhan menatap tajam ke arah Wang Yibo. "Kau ... sudah tidak berhak mengkhawatirkan diriku, Tuan Wang."
Wang Yibo menatap Xiao Zhan tak percaya, ia tahu mengapa Xiao Zhan bersikeras menolak bantuannya. Semua itu karena hancurnya hubungan mereka lima tahun yang lalu. "Zhan ... lupakan masa lalu. Biarkan aku membantumu, please ...."
Xiao Zhan mendengkus. "Urusi saja kekasihmu, Tuan Wang. Jangan ikut campur dengan kehidupanku," tegasnya. Xiao Zhan kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Meninggalkan Wang Yibo yang menatapnya dengan tatapan sulit untuk dijelaskan.
Wang Yibo hanya bisa membiarkan Xiao Zhan berlalu pergi dengan perasaan campur aduk. Begitu sosok Xiao Zhan berjalan menjauh, tiba-tiba ada sebuah mobil yang terlihat familiar berhenti di samping pria itu.
Pintu mobil terbuka, seseorang keluar dan memanggil Xiao Zhan.
"Orang itu ...." Wang Yibo mengenali sosok yang sama dengan pria yang membawa Xiao Zhan pergi darinya tempo hari. Ia sangat terkejut ketika melihat Xiao Zhan tersenyum ramah pada pria itu. Wang Yibo mematung di tempatnya berdiri.
"Siapa pria itu bagi Xiao Zhan?"
Pria bermata sipit itu membawa Xiao Zhan masuk ke dalam mobilnya seperti waktu itu. "Tu-tunggu---" Wang Yibo menghentikan langkahnya ketika mobil itu melaju pergi ketika ia hendak menghampirinya.
"Zhan ...."
.
Vegas melirik ke arah Xiao Zhan yang sedang melamun di kursi penumpang. "Hei, kau tidak apa-apa? Wajahmu pucat sekali," ucapnya ketika melihat sekilas raut wajah Xiao Zhan yang telihat pucat pasi.
Desahan lirih keluar dari bibir Xiao Zhan, lalu ia menoleh menatap Vegas. "Aku baik-baik saja, Tuan."
Vegas tak yakin dengan jawaban Xiao Zhan. "Jangan bohong padaku, Zhan. Lihatlah wajahmu yang pucat itu. Kau harus memeriksakan kesehatanmu."
