"Kenapa Papa mengikutsertakan Axian ke dalam liburan itu?"
.
Xiao Zhan terdiam di tempatnya berdiri, lalu perlahan berjalan menghampiri Axian. Setelah mendekat, ia berjongkok di hadapan sang putra. "Papa hanya ingin pergi menemani Axian berlibur dengan sekolahan. Apa itu salah?"
Wajah Axian memberengut. "Axian tidak ingin pergi liburan, Papa."
Xiao Zhan tersenyum samar, lantas menundukkan kepala untuk menyembunyikan raut sedih di wajahnya dari sang putra. "Hmm, begitu, ya .... Maafkan Papa yang telah lancang dengan seenaknya mengikutsertakan namamu untuk ikut liburan sekolah ...."
Axian menggigit bibirnya, mendengar suara papanya yang diselimuti kesedihan membuatnya menyesal melontarkan protesnya. "Papa ...."
"Papa hanya ingin pergi berlibur bersamamu, Axian. Papa tidak tahu jika hal itu akan membuatmu tidak suka. Maafkan Papa." Harapan untuk pergi berlibur bersama putranya akhirnya kandas. Xiao Zhan tidak ada harapan lagi untuk pergi berdua bersama putranya berlibur untuk yang terakhir kalinya.
Karena tidak tahan mendengarkan ucapan maaf dari sang papa, Axian memeluk tubuh Zhan dengan erat. "Jangan meminta maaf, Papa. Papa tidak bersalah." Air matanya pun akhirnya tak bisa terbendung lagi. Axian bukannya tidak ingin pergi berlibur dengan papanya atau pun dengan teman-teman sekolahnya, tetapi ia hanya tidak ingin membebani papanya dengan mencari uang demi bisa membuatnya ikut berlibur. Axian tidak ingin melihat papanya lelah.
Xiao Zhan hanya terdiam di dalam pelukan putranya. Bayangan akan berlibur dengan putranya seketika hancur. Kesempatan terakhirnya untuk pergi berlibur bersama Axian harus gagal. Tubuhnya lemas. Tidak ada harapan lagi untuknya.
Diamnya Zhan membuat Axian semakin merasa bersalah, ia memeluk erat tubuh papanya lebih erat. "Papa tidak marah kepada Axian, kan?" Ia takut jika papanya akan kecewa dan akhirnya benci padanya.
Xiao Zhan tersentak mendengar ucapan sang putra, kemudian ia membalas pelukan Axian. "Papa tidak marah, Sayang."
Tidak jauh dari tempat mereka berpelukan, guru Axian memperhatikan keduanya dengan pandangan terharu. Ia bisa menebak kenapa Axian menolak acara berlibur itu, dan semua itu karena Axian tahu bahwa ayahnya akan berusaha mencari uang untuk membayar dana liburan ini.
Wanita itu segera berjalan menghampiri mereka berdua. "Ehem, permisi, maaf mengganggu," ucapnya sopan saat sudah mendekat.
Pelukan ayah dan anak itu merenggang, mereka berdua menoleh menatap guru Axian. Xiao Zhan beranjak berdiri lalu membungkuk sedikit memberi salam.
Wanita itu masih tersenyum sembari mengangguk, lalu memberitahu mereka berdua agar tidak mengkhawatirkan tentang biaya liburan sekolah. Dan guru itu akan mengembalikan uang yang pernah diberikan Zhan padanya kemarin.
Xiao Zhan dan Axian saling berpandangan dengan tatapan bingung. Kemudian Zhan menatap guru Axian dengan keraguan jelas di wajahnya. Ia menolak keras jika uangnya dikembalikan padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Bye, My Love (Yizhan)
RomanceAku adalah aku, aku tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain. Aku tak ingin menjadi seperti orang lain. Dan aku tidak ingin mengubah diri untuk menjadi orang yang kau inginkan. Kau hanya punya dua pilihan, cintai aku apa adanya diriku, atau lihat...