Aku adalah aku, aku tidak bisa berpura-pura menjadi orang lain. Aku tak ingin menjadi seperti orang lain.
Dan aku tidak ingin mengubah diri untuk menjadi orang yang kau inginkan. Kau hanya punya dua pilihan, cintai aku apa adanya diriku, atau lihat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---- Good Bye, My Love ----
***
Keesokan harinya.
Pagi ini seperti biasa, Zhan mengantarkan Axian pergi ke sekolah. Selepas itu ia berjalan menuju ke tempat kerja.
Karena tak memiliki kendaraan Zhan terpaksa berjalan kaki. Ia tak mungkin meminjam motor milik Lin Yi, karena ia tahu Lin Yi lebih membutuhkannya untuk mengantar galon.
Ia juga tak ingin naik kendaraan umum karena harus berhemat. Zhan sadar kalau dirinya sedang menumpang di apartemen orang, jadi ia memilih untuk jalan kaki. Ia mengambil manfaat dengan berjalan kaki. Ia menganggapnya sebagai olah raga pagi, dan Zhan bisa memanfaatkannya untuk melakukan pemanasan sebelum memulai pekerjaannya.
Dua puluh menit kemudian, Zhan sampai di tempat kerja. Ia berhenti di depan sebuah klub yang di depan pintunya terdapat papan bertuliskan 'Closed'.
Di depan pintu juga ada dua orang bodyguard yang berjaga. Saat mengenali wajah Zhan, salah satu dari mereka segera membukakan pintu untuknya.
"Good luck, Bro," ucap salah satu bodyguard sembari menepuk lengan Zhan untuk memberinya semangat.
Zhan tersenyum, lalu melangkah masuk ke dalam. Berjalan menyusuri koridor yang tampak sepi. Langkah kakinya berhenti di depan pintu yang tertutup. Zhan mengangkat tangan dan mengetuk daun pintu sebanyak tiga kali.
