Sudah seminggu aku tak masuk kelas, demam yang ku derita kini telah hilang dan badanku membaik, untuk pertama kalinya aku demam dalam waktu cukup lama, biasanya aku hanya mengalami demam 2 atau 3 hari tapi sekarang aku cukup kaget.
Hari ini adalah hari pertama musim dingin, udara korea sungguh sangat dingin rasanya tubuh ku membeku, khusus hari ini aku berangkat memakai bus dan Minji dia dijemput oleh anak penakilan itu. Cih masih tak rela jika Minji dekat dengan Haruto.
Ku hela nafas ku, diheningnya keadaan aku sandarkan diriku dikursi jok, melirik jalan raya dibalik kaca bus, aku rasakan gelisah ketika wajah gadis aneh itu teringat, memenuhi pikir dan bayang, jujur saja, aku sangat tidak tenang. Aku hanya bingung aku harus memasang wajah bagaimana??? Ciuman sialan itu tak hanya membuatku demam tapi juga membuatku frustasi.
Jennie. Dia adalah gadis yang begitu misterius, aneh dan juga sulit aku tebak, tampang dingin yang selalu ia tunjukan, perkataan singkat namun begitu menyudutkan, bisa dibilang dia satu-satunya yang bisa membuatku gila sendiri, menebak apa isi pikirannya, apa yang dia rasakan dan apa arti dari semua yang dia lakukan. Hah...ini benar-benar membuatku stress.
•
•
"Yoo Jim, kau sudah sembuh? " Leo lelaki tampan itu nampak girang menyambut Jim yang baru saja masuk kelas, tak lupa Leo menepuk keras bahu Jim.
" aku bisa sakit lagi atas pukulanmu itu." dengan nada ketus Jim berucap, ia berjalan dan duduk dibangku, diikuti Leo yang nampak senyum-senyum bagai orang gila.
"Jim!!!!!" teriakan cerewet dari seorang Nayeon terdengar hingga telinga Jim terasa berdengung,
"Bisakah kau tidak berteriak? Kenapa kau selalu berteriak sialan!" Jim menyentak kesal, dia baru sembuh, ayolah nayeon harusnya mengerti itu.
"Aku tak perduli! Bayar uang kas! Kau sudah menunggak 2 minggu" Jim menghela nafas, menahan emosi pada gadis gila harta. Cih. Dia sudah seperti Minji versi gilanya.
"Aku tak ada uang. Minta pada adikku uangku dibawa semua olehnya." Jim berucap dengan malas membuat nayeon memasang wajah kesal,
"Tampang mu saja bagus, tapi harta tak punya, kau Leo ! Mana bayaranmu minggu ini" Leo berdiri,
"Nayeon sayang, aku sedang tak ada uang ini sedang masa tenggang. Nanti ku bayar, ah kalo bisa kau tagih saja kepada Rosie."
Nayeon menggertakan giginya kesal, ia cukup pusing pada Leo dan Jim,
"Lain kali aku akan laporkan ini pada wali kelas!" denga kesal nayeon berucap sambil pergi meninggalkan Jim dan Leo.
•
•
Minji berjalan menelusuri lorong, ia sesekali tersenyum pada beberapa siswa yang menyapa, hingga Minji sampai dikelas Jim, ia lihat sang kaka yang masih tertidur dengan kepala bersandar di bangku, waktu istirahat ini selalu sama. Si malas itu senang sekali tidur.
"Jim!" Jim tersentak kaget, ia terbangun saat mendengar suara Minji yang hampir mirip seperti ibunya saat sedang kesal.
"Ah ya! Kenapa? Apa kau tak lihat jika aku sedang tidur" terdengar rasa kesal dalam ucap kata Jim, pandang merah menandakan jika dia tidur begitu pulas.