Dibawah langit biru, dia berjalan dengan langkah yang terlihat malas. Dia mulai memasuki lantas Menelusuri Lorong dengan expresi yang membosankan. Bersama gadis yang berwajah sama disampingnya.
Ini adalah hari pertama aku melihatmu.
Kau dengan segala kemalasanmu.
•
"Jim berlarilah! Kau ini malas sekali! Apa kau ingin bapak hukum haah!!!"
Dikala ramai pelajaran olahraga, pandangku tertuju padamu yang berjalan dengan langkah yang malas, hingga teriakan gurumu yang membuatmu berlari dengan wajah penuh dengan umpatan.
Dilantai 2 aku memperhatikanmu.
•
Senja mulai datang disore yang tenang, Aku terdiam di bawah pohon, menata langit jingga, awan yang bergerak membuat sebuah gambar abstrak yang selalu senang aku Lihat.
Ketika hampa keadaan memenuhi relung hati, Kau datang dan berdiri dihadapan, kau menatapku dengan pandang yang sulit kuartikan.
Ku gerakan kakiku untuk berdiri dan berhadapan denganmu."Hei, apa kau tau arti cinta?"
Pertanyaanku membuatmu nampak begitu bingung. Sejujurnya. Kau sangat menggemaskan,
Disenja itu. Aku berikan sebuah ciuman pertama. Namun. Aku tak pernah merasakan apapun itu.
Disenja itu. Pertama kali kita bertemu.
Dan menjadi awal dari kisah kita yang begitu membingungkan.
Jim.
Sejak hari-hari yang kujalani, entah kenapa aku merasa ada sebuah cahaya harapan.
Kau dan perkataanmu.
Kau dan perlakuan.
Dan Kau dengan seluruh cintamu.
Aku merasa ingin hidup lebih lama lagi.
Bersamamu.
Jalani hidup normal yang dipenuhi oleh rasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya.
Cinta.
•
•
•
"Kau mau kemana Leo? Kita akan kerumah tadi, Ayah ku sedang dalam bahaya!" Jim berucap kesal ketika Leo lajukan Mobil pada arah yang berbeda.
"Apa kau yakin, Paman masih ada dirumah itu? Tidak Jim, Tuan kim pasti sudah datang datang dan lagi bacalah!" Leo melempar Ponselnya pada Jim, Elgi ikut melihat pesan yang tertera di ponsel Leo.
"Bajingan!!!" Jim begunam kesal, kegelisahannya semakin tinggi,
Pesan dari Wanita tua yang berada di rumah sebelumnya, menuliskan jika Jai di bawa oleh Tuan kim dan kemungkinan besar di bawa menuju rumah utama Tuan kim.
"Dengar, aku ingin kalian menyiapkan diri karna rumah utama dari rumah Tuan kim banyaak bodyguard yang menjaga, merekapun membawa pistol dan benda tajam, kita harus berhati-hati"
Elgi dan Jim terdiam sejenak, itu tandanya mereka pun harus siap jika nanti mereka kehilangan nyawa. Jim melirik Elgi, dan Leo pada dasarnya kedua orang ini tak ada hubungan, Jim merasa begitu bersalah karna dia melibatkan Leo dan Elgi.
"Tenanglah kawan, kita adalah teman, aku mengerti dari tatapanmu itu, kau tenang saja aku dan Leo adalah master bela diri meski kita bodoh dan aneh, Setidaknya kita harus berusaha, berhasil tidaknya tidak perlu dipikirkan yang terpenting kita bersihkan para cecunguk itu" Elgi berucap dengan senyuman semangat,