Memories Repeat

32 6 16
                                    

Lee Heeseung » Ethan Lee

Mput_wonie21

OC » Lily, Wonie

⌗⌗⌗

Musim gugur, merupakan musim peralihan dari musim panas ke musim dingin. Banyak sekali yang menyukai musim gugur, contohnya salah satu pemuda yang sekarang berjalan santai di tepi danau dengan kaki yang sekali kali menghempaskan banyak daun daun berwarna kuning kecoklatan yang berguguran dari banyak pohon besar di sana.

Matanya melirik ke sekitar, cukup banyak orang yang kemari, sekedar bersantai dengan menggelar tikar menikmati betapa sehatnya sinar matahari pagi. Ia pun tujuannya seperti itu, hanya saja sambil joging, hitung hitung bisa membakar kalori dan membuat tinggi tubuhnya bertambah, walau sekarang tingginya saja sudah mencapai 185 cm.

Ya, banyak sekali orang beranggapan kalau ia itu benar benar masuk kriteria pacar idaman yang tampan dan keren, hanya saja ia sampai saat ini masih single. Tidak banyak faktor yang menyebabkan itu, ia hanya belum siap memulai suatu hubungan spesial. Antara masih ragu, juga tidak ingin merasakan betapa sakitnya patah sakit seperti yang orang orang bilang jika pasangan sudah tidak setia lagi.

Sebenarnya memang hampa, karena ia sudah tidak tinggal bersama kedua orang tua, di tambah tidak punya saudara atau sepupu juga yang tinggal di kota ini. Ia pun baru masuk ke perguruan tinggi, belum banyak teman yang ia dapatkan makanya sekarang ia selalu berjalan sendiri.

Setelah beberapa menit berkeliling, dari perutnya terdengar bunyi keroncongan pertanda bahwa ia lapar. Segera saja ia melirik ke sana kemari dan akhirnya pandangannya tertuju pada sebuah kedai ice cream yang sudah ramai walau masih pagi, yang sebenarnya juga di karenakan hari ini adalah hari minggu.

Tanpa basa basi lagi, pemuda tinggi dan tampan bernama lengkap Ethan Lee tersebut berlari kecil menuju kedai ice cream. Sesampainya di sana, ia harus mengantri panjang. Tetapi karena melihat orang orang yang telah selesai mengantri dan menggenggam ice cream yang terlihat begitu lezat, ia tetap sabar menunggu giliran.

Akan tetapi, sedang fokus fokusnya Ethan melihat ada beberapa orang lagi yang mengantri di depannya, tiba tiba terasa ada sebuah tangan kecil yang menarik narik celananya.

Ethan menunduk, menatap seorang anak kecil yang terlihat seperti buntalan lemak karena postur tubuhnya yang buntal dan menggemaskan, kedua pipinya tembam hingga menyebabkan kedua matanya seperti ingin hilang. Tapi yang mengejutkannya, perkataan pertama yang di lontarkan anak itu seketika membuat mata Ethan membulat,

" Papah! "

Yang benar saja, umurnya bahkan baru masuk 19 tahun. Kenapa bisa ada anak yang memanggilnya dengan sebutan papa?

Karena panik, Ethan segera berjongkok dan menahan kedua tangan kecil anak itu yang terus menarik narik celananya hingga terasa ingin merosot.

" Hey, kamu siapa? " Tanya Ethan mencoba berbicara selembut mungkin kepada sang anak kecil, karena ada beberapa orang yang menatap mereka bingung.

" Papah! " Sebutnya lagi tapi sekarang matanya terlihat berair air, dan juga semakin membuat Ethan panik harus berbuat apa.

Dengan terpaksa, Ethan meninggalkan barisan antrian dan merelakan antriannya yang seharusnya sebentar lagi akan mendapatkan ice cream, demi menggendong anak itu sedikit menjauh dari sana dan menenangkannya.

" Jangan menangis ya, saya hanya menanyakan siapa namamu? " Tanya Ethan sekali lagi sambil mengusak usak surai halus wangi shampoo khas bayi, karena terlihat sepertinya anak ini masih berusia sekitar 4-5 tahun.

⌗ Bambieyes ⟩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang