"Kenapa kau menggangguku, Jisoo?" Taehyung menatap marah ke arah Jisoo yang sekarang berdiri di depannya, masih berpenampilan seksi, kali ini berpakaian serba hitam, rok mini hitam yang pendek dan atasan ketat senada. Perempuan ini bebas keluar masuk rumah Taehyung karena seluruh penjaga mengira dia adalah orang kepercayaan Taehyung. Tetapi mulai saat ini Taehyung memutuskan bahwa Jisoo hanya boleh masuk tanpa seizinnya, perempuan ini telah berani melanggar teritorial pribadinya dan mengganggunya.
Jisoo sendiri menatap Taehyung dengan tatapan mata merayu, dia tidak peduli dengan kegusaran di mata Taehyung. Ketika dia datang tadi, salah seorang pengawal mengatakan bahwa Taehyung sedang berada di kamar tempat dia menyekap Jennie. Perasaan cemburu langsung membakarnya, membuat kepalanya panas dan hampir gila ketika membayangkan apa yang dilakukan Taehyung berduaan saja dengan Jennie di kamar.
Dia tidak boleh membiarkan mereka berdua berasyik masyuk di dalam kamar! Dia tidak akan membiarkan itu terjadi. Taehyung adalah miliknya dan Jennie harus menyingkir jauh-jauh. Dan kalau rencananya berhasil, sebentar lagi Jennie akan terpisah jauh dari Taehyung.
"Aku tidak ingin kau bersama perempuan itu di dalam." Jisoo memajukan dagunya berani, "Kenapa kau menyibukkan dirimu dengannya Taehyung, dia perempuan tidak tahu terima kasih, seharusnya kau membunuhnya saja. Tidakkah kau lebih memilih bersamaku? Aku akan memberikan segalanya untukmu, Taehyung."
Taehyung langsung meradang melihat betapa tidak tahu dirinya Jisoo. Dia menatap Jisoo dengan pandangan jijik, memundurkan tubuhnya seolah perempuan itu adalah wabah,
"Aku tidak pernah punya pikiran sedikitpun untuk membuang waktuku bersamamu, Jisoo. Seharusnya kau sadar ketika aku mengungkapkan hal itu dengan halus, tetapi rupanya isyarat halus tidak berguna bagimu dan aku harus memperlakukanmu dengan lebih kasar, maafkan aku harus mengatakan ini, tetapi kau harus berhenti bersikap menjijikkan dan menggangguku."
Kata-kata kasar Taehyung langsung membuat Jisoo pucat pasi, dia membelalakkan mata, luka yang dalam tampak di sana, tetapi kemudian Jisoo berhasil menguasai diri, dia malahan mendekati Taehyung dan menyentuh lengan lelaki itu dengan menggoda,
"Taehyung, jangan menipu dirimu seperti ini, aku tahu beberapa kali kau melirik bagian tubuhku yang seksi ini, aku tahu kau seorang lelaki yang penuh gairah, dan mengingat sekian lama kau tidak melakukannya, kau butuh pelampiasan, dan aku ada disini, sangat bersedia menjadi pelampiasanmu."
Taehyung menepiskan jemari Jisoo dari lengannya, dan ketika perempuan itu terus mendekatkan tubuhnya, Taehyung mencekal dagu Jisoo dan merentangkan tangannya, mendorong perempuan itu menjauh serentangan tangan dengan jarinya masih mencengkeram dagu Jisoo,
"Aku bukanlah hewan..." desis Taehyung, "Yang melakukan seks hanya untuk melampiaskan birahinya. Dan meskipun aku sedang bergairah..." tatapan Taehyung menelusuri tubuh Jisoo dengan melecehkan, "Kau sudah jelas bukanlah perempuan yang kubayangkan untuk memuaskannya."
Dengan kasar Taehyung melepaskan dagu Jisoo dan melangkah mundur, tatapannya penuh ancaman.
"Menjauhlah Jisoo, sebelum aku melakukan sesuatu yang akan membuatmu menyesal karena menggangguku." Taehyung tidak main-main dengan perkataannya, dia akan membunuh Jisoo kalau itu diperlukan. Dan kemudian, setelah melemparkan pandangan jijik sekali lagi kepada Jisoo, Taehyung membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi.
***
Jisoo mengelus dagunya yang memerah karena cengkeraman Taehyung dengan marah, matanya membara karena sakit hati, dan benaknya dipenuhi kebencian kepada Jennie. Taehyung telah menolaknya dengan kasar, tetapi Jisoo tidak akan menyerah, dia yakin bahwa di dalam lubuk hatinya Taehyung tertarik kepadanya, lelaki itu hanya sedang teralihkan perhatiannya karena kehadiran Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
DATING WITH THE DARK (TAENNIE VERSION)
RomanceOriginal Story from SANTHY AGATHA's NOVEL "DATING WITH THE DARK" Tidak ada yang diubah kecuali nama cast dan beberapa nama tempat/kota/negara. Tidak mengubah alur cerita! I'M NOT OWN THIS STORY! * "Kehidupan mungkin hanyalah sebuah perjamuan dan kem...