Bergosip

329 58 44
                                    

Jongsoo dan Jongkyung saat ini tengah bersantai di ruang tengah mansion Kim. Setelah kedua orang tuanya pergi berlibur, mereka memutuskan untuk tetap dirumah. Mereka sudah menyelesaikan segala administrasi sekolah untuk proses percepatan studi mereka. Seminggu lagi mereka akan melakukan ujian dan setelahnya mereka bisa melanjutkan memilih kampus mereka. Waktunya sedikit mepet untuk mereka karena ujian CSAT akan segera dilangsungkan.

Kedua kakak beradik itu sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Jongkyung lebih suka menghabiskan waktunya dengan game di ponselnya sedangkan Jongsoo membaca buku tentang bisnis. Jung muncul bersama Ten. Mereka membungkukkan badan sekilas. Jongsoo dan Jongkyung menghentikan kegiatan mereka dan menatap kedua pengawalnya.

"Apa tuan muda bisa ikut dengan kami?" tanya Jung.

"Kemana hyung?" tanya Jongkyung balik.

"Anda akan tau nanti" balas Jung.

Jongsoo meletakkan bukunya dan berdiri. Jongkyung mengikuti kakaknya setelah memasukkan ponselnya ke saku celananya. Jung memimpin langkah mereka sedangkan Ten mengikuti ketiganya dari belakang. Jung membawa kedua tuan mudanya ke salah satu hotel milik Jongin. Selama diperjalanan baik Jung maupun Ten tidak membuka obrolan atau mengatakan kemana mereka akan pergi.

Sesampainya di hotel itu, Jung mempersilahkan kedua tuan mudanya untuk memasuki lobi hotel. Beberapa petugas hotel yang melihat anak dari presdir mereka langsung menyambut kedatangan mereka. Salah satu manager disana langsung menghampiri dan membimbing Jongsoo dan Jongkyung ke salah satu ruangan. Manager itu membuka pintu dan mempersilahkan si kembar untuk masuk. Jongsoo dan Jongkyung masuk ke ruang pertemuan dan melihat sosok yang mereka kenali.

"Halabeoji/Grandpa!!" teriak Jongkyung dan Jongsoo bersamaan.

Keduanya berlari menghampiri ayah Jongin yang duduk menatap mereka penuh senyuman. Si kembar memberikan pelukan pada kakek mereka. Sudah lama mereka tak bertemu dengan kakeknya.

"Apa yang grandpa lakukan disini?" tanya Jongsoo antusias.

Ayah Jongin terkekeh dan menyuruh kedua cucunya untuk duduk disampingnya.

"Ayah kalian menelepon granpa agar bisa menemani kalian"

"Hah? Aku tidak salah dengar kan?" kaget Jongsoo. Sejak kapan ayahnya mengijinkan mereka bertemu dengan kakeknya?

"Lebih tepatnya ibu kalian yang meminta ayah kalian meneleponku. Mana sudi anak durhaka itu meneleponku dulu dan memintaku datang kesini"

Jongsoo dan Jongkyung tertawa melihat ekspresi kakeknya.

"Jadi apa yang appa minta sampai membuat halabeoji kesini?" tanya Jongkyung.

"Kakek bisa bertemu kalian selama beberapa hari selama ayahmu pergi. Asalkan kedua pengawal kalian mengawasi kalian dari dekat saat bertemu dengan kakek"

Ayah Jongin melirik kearah Jung dan Ten yang berdiri didekat pintu masuk. Mereka berdua menatap kearah si kembar. Jongsoo dan Jongkyung mengikuti arah pandang kakeknya.

"Kakek senang kalian sudah memutuskan apa yang ingin kalian lakukan di masa depan. Setidaknya kalian tidak mengikuti jejak pemberontakan ayah kalian saat muda" canda ayah Jongin.

"Kami senang grandpa bisa datang kesini. Apa grandpa baik-baik saja?" tanya Jongsoo.

"Grandpa baik-baik saja. Sekarang sudah jauh lebih sehat"

"Halabeoji ingin makan sesuatu? Bukankah sudah sangat lama halabeoji tidak kesini? Apa halabeoji tak rindu makanan Korea?" tanya Jongkyung memberondong.

Ayah Jongin tertawa. Keturunan Jongin satu ini begitu berbeda dengan ayahnya saat remaja. Walaupun wajah mereka hampir sama tapi sifatnya sangat berbeda.

I DONT NEED A HUSBAND (SEASON 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang