•16

746 82 15
                                    


Bingung ya, sama kok aku juga bingung ͡° ͜ʖ ͡° jadi jangan hujat

Happy reading

.
.
.


Pukulan keras, tendangan, Jeongwoo mengeluarkan semua tenaganya untuk melumpuhkan anak anak buah Axel, walau sekujur tubuhnya sudah di penuhi luka, keadaanya yang tidak bisa di bilang baik baik saja tapi Jeongwoo tidak peduli, ia harus menghabisi orang orang sialan ini lebih dulu sebelum menyelamatkan Junghwan dan leona

Jeongwoo menghantam keras wajah orang yang akan memukulnya, karena tenaganya yang sudah terkuras abis tubuhnya limbung dan hampir tumbang kalau Yoshi tidak menahannya

"Jeongwoo hei,,are you okey?" ucap Yoshi sambil menepuk nepuk pipi Jeongwoo

"Junghwan...leona...hyeong.." pandangan Jeongwoo sudah tidak terlalu jelas

"Sudah sudah, ayo kita ke mobil, Jaehyuk dan Jihoon akan mengurus tikus tikus sialan itu" Yoshi memapah Jeongwoo yang lemas masuk ke dalam mobil

"ini minum dulu.." Hyunsuk memberikan minuman pada Jeongwoo yang langsung diterima olehnya

"Habis ini kita ke rumah sakit" Jeongwoo menggeleng

"Tidak hyeong. Junghwan dan leona dalam bahaya"

"Tapi keadaan mu tidak baik baik saja Jeongwoo, jadi jangan membantah"

"Junghwan lebih penting hyeong! gadis itu juga sama! aku tidak mau kehilangan lagi!!" teriak Jeongwoo membuat Hyunsuk diam membisu

lelaki yang lebih tua dari Jeongwoo itu menghela nafas, berdebat dalam keadaan seperti ini bukan hal baik jadi jalan satu satunya adalah dengan menuruti perkataan Jeongwoo atau anak itu akan berbuat nekat, Hyunsuk sangat mengenal Jeongwoo

Hyunsuk beralih menatap Junkyu

"Juknyu, kau sudah tau alamatnya?" Junkyu menganggukan kepala

"Yoshi, hubungi Mashiho dan Haruto, katakan pada mereka yang ada disana untuk menyusul" Yoshi segera melakukan apa yang di perintahkan Hyunsuk

"lalu Jaehyuk dan Jihoon?" Hyunsuk menatap kedua temannya yang tengah asik menghajar para tikus itu

"Kirimkan pesan, suruh mereka menyusul kalau sudah selesai dengan para tikus tikus itu" Junkyu segera mengirimkan pesan pada Jaehyuk dan Jihoon, setelahnya memutar balik meninggalkan tempat itu

Di tempat Junghwan dan leona.

leo sudah tidak memikirkan bagaimana keadaan dirinya, yang ia pikiran saat ini adalah Junghwan, mereka membawanya entah kemana

bugh.

bugh.

brakk

bugh.

Dengan nafas yang tidak beraturan, leo masih memiliki kekuatan untuk melawan mereka walau sudah ada beberapa luka menganga yang ia dapatkan

"Dasar banci. tangan kosong kalian kalau berani!" ucap leo sambil menghindar dari pukulan lelaki di depannya

"Diam kau jalang kecil. banyak bicara, rasakan ini"

bugh.

bugh.

lelaki itu jatuh tersungkur dengan memuntahkan darah segar dari mulutnya, tendangan leo bukan main main sakitnya, ia akui itu

"Karena perkataan mu aku semakin semangat untuk menghabisi kalian" leo mengambil rantai besi yang tak jauh darinya lalu menatap mereka semua dengan penuh emosi

"Maju kalian tikus tikus menjijikan."

Satu persatu dari lelaki itu tumbang karena pukulan keras dari leo, ralat. lebih tepatnya leo tidak memberikan mereka waktu untuk bernafas, dia menghajar mereka dengan sangat cekatan

"Bos kalian saja aku buat tumbang apalagi kalian yang cuma peliharaannya. kecil bagi ku" leo sendiri bingung ia dapat tenaga dari mana tapi di satu sisi bersyukur juga karena tidak hanya diam saja

Kaki sebelah kanannya yang terkilir sudah terlihat baik baik saja, sangat baik malahan sampai bisa di gunakan untuk menendang wajah mereka, keringat mengucur deras membasahi tubuh leo, ada beberapa luka yang bertambah tapi leo tidak peduli dengan itu

Menghampiri salah seorang dari mereka, leo mengambil kunci yang ada di saku celananya lalu berlari membuka pintu dan sial. tempat macam apa ini, banyak potongan potongan daging yang sudah membusuk, terlihat dari banyak belatung yang menggerogotinya

Dengan hati hati leo melangkah tanpa menimbulkan suara, suara decitan terdengar dimana mana, leo menutup kedua telinga saat kedua kupingnya tiba tiba berdenging

"arggghh,,sial.." leo melangkahkan kakinya dengan cepat, setiap ruangan ia cek, tidak lagi hati hati, persetan kalau iya akan kembali bertarung

Yang penting sekarang itu adalah Junghwan, ia harus melihat anak itu dalam keadaan hidup atau akan merasa bersalah seumur hidupnya

Tak jauh dari tempatnya berdiri, leo bisa mendengar suara rintihan seseorang, otaknya langsung bekerja dan mengklaim itu pasti Junghwan

"Junghwan! kau dimana, jawab aku!!" suara leo terdengar menggema tapi tak ada balasan apapun dan suara rintihan itu menghilang begitu saja

"Junghwan!!" suara tepuk tangan terdengar tapi ia tidak bisa melihat siapa yang melakukannya

Mata leo melotot saat melihat Junghwan bersama dengan seseorang yang menggunakan topeng kelinci, orang itu memegang pistol di tangannya

"apa yang kau lakukan pada Junghwan!! lepaskan dia!" orang bertopeng kelinci itu menodongkan pistol tepat di samping kepala Junghwan

Mata leo berkaca kaca, tidak. jangan lagi, jangan Junghwan. leo menggeleng ribut

"tidak, tidak, Jangan lakukan itu, ku mohon..." ucap leona lirih

"Bagaimana, sama persis bukan. tuan putri kim."

Tubuh leona bergetar hebat, gambaran ingatan seperti kaset rusak mulai bermunculan di otaknya

"Tidak, tidak..bukan aku, bukan aku" ucap leona pada dirinya sendiri

Seseorang yang melihat leona dari pantauan cctv melalui laptopnya tertawa puas



My Lovely Bad Boy -END✔ || Jeongwoo TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang