•13

827 81 6
                                    

tengah malam tuh suasananya sepi jadi enak nulisnya walau serem ಥ⌣ಥ. berasa uji nyali


Happy reading

.
.
.


Bel pulang yang di tunggu tunggu semua warga sekolah akhirnya terdengar, guru yang mengajar pamit undur diri, para siswa merapihkan peralatan mereka dan bergegas keluar dari kelas untuk kembali ke rumah masing masing

"Mau pulang bersama?" tawar lexa

"Tidak, terima kasih. aku masih ada urusan setelah ini" lexa menganggukan kepala tanpa bertanya lagi, tumben sekali tapi syukurlah

"Kalau begitu aku duluan, hati hati di jalan, kalau ada apa apa segera hubungi aku, bye.." leo tak menjawab dan hanya menatap kepergian lexa

Menghubungi katanya, terakhir kali saat di gang, leo sudah menghubungi dengan mengirimnya pesan bahkan diam diam menelpon sebelum ia memutuskan melawan semua lelaki itu tapi apa yang ia dapatkan, tak ada satupun balasan dari pesan yang ia kirim dan saat masuk sekolah apa yang lexa katakan, alih alih bertanya soal pesan yang di kirimnya gadis itu justru mengoceh tidak jelas

Suara ketukan pintu menyadarkan leo dari lamunan, urusan yang dia maksud adalah ini, pulang bersama dengan Jeongwoo. menjengkelkan tapi leo tidak bisa berbuat apa apa karena bibinya sendiri yang meminta lelaki itu untuk mengantarnya pulang, dengan alasan bibinya tidak mempercayai siapapun selain Jeongwoo

apa apaan itu, justru leo yang tidak percaya Jeongwoo disini dan lebih mempercayai Jaehyuk, setidaknya Jaehyuk tidak akan melakukan hal hal aneh seperti Jeongwoo walau keduanya sama sama menyebalkan

Karena sekolah belum terlalu sepi, Jeongwoo yang menjemput leo di kelas tentu saja menjadi perbincangan dan mungkin besok akan menjadi trending topik nomor satu di sekolah

"Sudah lepaskan, aku bisa sendiri. aku hanya terkilir bukan lumpuh, dan apa kau tidak melihat bagaimana cara penggemar gila mu itu menatap ku, jadi jaga jarak satu meter dari ku" ucap leo lalu berjalan mendahului Jeongwoo

Jeongwoo yang melihatnya berdecak kesal "Setelah semua ini selesai, kau tidak akan bertemu lagi dengan gadis itu, bersabarlah sedikit lagi" kata Jeongwoo pada dirinya sendiri

Sesampainya di parkiran, Jeongwoo melempar kunci mobilnya pada Junghwan "antarkan dia pulang sampai ke rumah, setelah itu ke markas. aku ada urusan jadi kau yang menggantikan" ujar Jeongwoo

"Tapi hyeong —"

"So Junghwan."

"Baik hyeong, mari noona..biar aku bantu" kalau Jeongwoo sudah menyebutnya dengan nama lengkap harus segera cari aman

"apa yang akan di katakan bibi ku kalau bukan kau yang mengantar" celetuk leo saat sudah masuk ke dalam mobil, membuat Jeongwoo menghentikan langkahnya

"Kalian duluan saja" kata Jeongwoo, Hyunsuk yang paham mengkode yang lainnya agar ikut bersamanya

Setelah Hyunsuk dan yang lainnya menjauh, Jeongwoo menghampiri leona, merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan lalu mengusap pipinya dengan lembut

"Katakan pada bibi mu kalau aku sedang sibuk, sampaikan salam ku padanya, dan kau tidak perlu takut karena kau bersama dengan Junghwan, dia pandai bela diri, jadi kau akan akan sampai ke rumah, Junghwan. jalan.." Junghwan menganggukan kepala lalu menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolah

leo yang mendapat perlakuan lembut seperti tadi masih terdiam membisu di tempatnya, bukan hanya leo tapi Junghwan yang melihat interaksi keduanya dibuat terkejut dengan perlakuan Jeongwoo pada leo

apalagi dengannya yang berbicara sangat panjang seperti tadi, biasanya ia tidak pernah melakukan hal itu kecuali marah marah itu pun jarang sekali

Junghwan benar benar dibuat kaget se-kaget kagetnya, ia jadi penasaran. kira kira sudah sejauh mana kedekatan antara hyeongnya dan leona

***

"apa kau yakin mempercayakan leo pada Junghwan? aku pikir ini bukan ide yang bagus" ucap Junkyu

"Harus ada yang mengalihkan perhatian, Junghwan akan melewati jalan lain saat aku datang" jelas Jeongwoo

"Masalahnya Junghwan hanya sendiri dan tanpa membawa senjata, kalau sampai terjadi sesuatu dengannya bagaimana?!" Yedam bukannya tidak setuju tapi membiarkan Junghwan

—entah kenapa perasaannya tidak enak kali ini, semoga saja tidak terjadi sesuatu yang buruk atau Yedam tidak akan memaafkan Jeongwoo

Melihat kekhawatiran di wajah Yedam, Jeongwoo mengerti. Junghwan merupakan adik kesayangan Yedam, jelas ia tidak mau sesuatu yang buruk menimpa adik kesayangannya itu

"Tidak akan terjadi sesuatu pada Junghwan."

Yedam menganggukan kepala "Dan kalau sampai terjadi, kau akan berbaring di ranjang rumah sakit"

Hyunsuk datang menengahi saat terjadi ketegangan di antara keduanya

"Yedam stop. tidak akan terjadi apapun pada Junghwan, kalau pun iya..aku tidak akan membiarkan para bajingan itu menghirup udara dengan bebas"

Kembali pada Junghwan yang fokus menyetir dan leo yang fokus menatap ke luar jendela

"Kau mau membawa ku kemana? ini bukan jalan ke rumah bibi ku" ucap leo tapi tak di jawab oleh Junghwan, lelaki itu tetap fokus menatap ke depan

"Kau itu punya mulut —"

"aku tidak suka orang yang banyak bicara jadi diam dan nikmati saja perjalanannya" kata Junghwan masih dengan mata yang fokus menatap ke depan

leo yang mendengarnya hanya bisa membatin, sudah dua orang dan keduanya sama seperti Jeongwoo, ujian hidup macam apa ini

"Jangan mengumpat ku dalam hati" celetuk Junghwan

Setelah memberikan tatapan sinis pada Junghwan leo memutuskan untuk bermain ponsel saja, persetan mau lewat mana yang penting di antar sampai ke rumah, kalau tidak lihat saja. tongkatnya tidak akan segan untuk melayang ke kepala Junghwan


My Lovely Bad Boy -END✔ || Jeongwoo TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang