•21

740 80 6
                                    


jangan hujat aku yah ಥ⌣ಥ

Happy reading

.
.
.

"Jeongwoo hentikan, please.." lirih leo dengan kaki yang mundur perlahan lahan saat Jeongwoo hendak mendekatinya lagi

leo benar benar tidak mengerti apa yang terjadi pada Jeongwoo, apa yang membuatnya marah dan kenapa?!

Penampilan acak acakan, luku di kedua sudut bibir, kening dan dahinya yang juga membiru akibat terbentur ujung meja dan semua itu ia dapatkan dari Jeongwoo dan karena Jeongwoo

"Kemari." suara berat Jeongwoo menyadarkan leo dari lamunannya

apalagi sekarang, leo benar benar sudah tidak kuat lagi untuk menghadapi Jeongwoo, kalau kalian berpikir leo hanya diam saja di perlakukan seperti itu maka kalian salah besar, leo memberikan perlawanan yang dia bisa dan berakhirlah ia dengan mengenaskan

"aku bilang kemari leona!!" leo menggeleng ribut

"Tidak mau! aku bilang tidak mau! menjauh dari ku brengsek! kau ... kau tidak ada bedanya dengan orang itu, dasar manusia menjijikan, kalian itu sama sama menjijikan!"










plakk











Jeongwoo mencengkram kuat kedua bahu leo, menghiraukan rintihan kesakitan yang keluar dari mulutnya, tangannya menarik kuat rambut leo hingga kepalanya mendongak

"Jeongwoo,,sakit.." lirih leo

Jeongwoo tersenyum miring "Sakit, sakit kata mu, kenapa?" bisa bisanya Jeongwoo berkata dengan wajah di hiasi senyuman

"Bukankah aku selama ini memperlakukan mu dengan baik, jadi kenapa kau harus

—merasa sakit karena aku, hm?" Jeongwoo menekan tarikannya pada rambut leo, leo tidak bisa tidak meringis, kulit kepalanya sakit, sangat sakit sampai rasanya seperti mau lepas

leo memegang tangan Jeongwoo yang menarik rambutnya, lalu tangan kirinya menarik kerah baju lelaki itu

"Kau ingin tau, baik. akan aku beritahu, mudah saja

— karena itu kau. karena itu diri mu, wajah kalian, semua yang ada pada diri mu, bahkan saat ini, detik ini, kau dan dia tidak jauh berbeda" Jeongwoo melepaskan tarikannya pada rambut leo dengan kasar

Matanya berkaca kaca tapi tak hilang sorot tajamnya "Kau dan Jian. kalian berdua sama, sama sama tidak menghargai apa yang aku lakukan dan itu membuat aku muak!!" teriak Jeongwoo di depan wajah leo

"aku bukan Jian! berapa kali harus ku katakan aku bukan Jian! dan berhenti menyebut nama sialan itu!"

"Dan aku juga bukan dia!!"

Tak ada yang tau termasuk teman teman Jeongwoo sendiri, sejak kepulangan mereka dari rumah sakit, Jeongwoo entah kenapa semakin intens mendekati leo, leo yang sadar tentu saja merasa risih, itu kenapa ia selalu ingin menjauh atau menjaga jarak dari Jeongwoo dimana pun jika mereka bertemu, sengaja atau tidak sengaja

Hari demi hari sampai berganti minggu dan sudah berganti bulan, leo terkejut saat Jeongwoo tiba tiba menyatakan perasaannya dan yang leo lakukan adalah menolaknya.

Tapi Jeongwoo tidak menyerah, ia semakin genjar sampai leo di buat pusing sendiri, sikap Jeongwoo juga semakin aneh, dia akan tiba tiba menjadi sangat marah atau kesal saat leo melakukan hal yang tidak dia sukai atau menolak ajakannya, atau ketika dia melakukan sesuatu tapi leo tidak menunjukan apresiasi sama sekali, maka itu termasuk tidak menghargai di mata Jeongwoo

Seperti sekarang, leo pergi dari restoran tanpa sepengetahuan Jeongwoo karena ia merasa tak nyaman, hal itu membuat Jeongwoo murka dan terjadilah pertengkaran diantara keduanya, Jeongwoo sering bermain fisik pada leo tapi Hyunsuk dan yang lainnya tidak tau sama sekali karena leo selalu pintar menyembunyikannya

Setiap mereka bertengkar Jeongwoo juga selalu membawa bawa nama Jian. karena muak leo mencari tau tanpa sepengetahuan Jeongwoo dan yang dia dapatkan, Gadis itu ternyata adalah mantan kekasih Jeongwoo di masa lalu tapi sayangnya sudah meninggal entah karena apa

Setiap malam, karena Jeongwoo suka menginap, leo sering mendengarnya mengingau nama Jian dalam tidurnya sambil mengucapkan kata maaf

Soal sekolah, sejak kedatangan Jeongwoo di hidupnya, leo tidak pernah lagi merasakan yang namanya ketenangan. ingat anak cheers yang pernah menganggu leo?

Mereka benar benar membuat kehidupan leo di sekolah menjadi seperti di neraka dan lagi lagi, Hyunsuk dan yang lainnya tidak tau

Soal bibi dan pamannya, terjadi perubahan rencana, yang awalnya dua bulan berganti dengan mereka yang tidak akan pulang dengan waktu yang lama tapi tidak mengatakan apa alasannya, leo sendiri di beri tau oleh bibinya melalui pesan singkat dan lebih anehnya lagi, ke-esokan hari rekeningnya terisi oleh uang dengan jumlah yang sangat banyak, setelah itu tak ada lagi kabar dari bibinya sampai detik ini, seolah hilang bagai di telan bumi











tok tok











clek.











"Oh, hyeong. ada apa?" Hyunsuk berdecak saat melihat tampilan Jeongwoo yang hanya mengenakan kaos berwarna hitam, celana Jeans dengan rambut yang acak acakan

"apa yang kau lakukan disini?"

"hyeong harusnya menjawab pertanyaan ku bukannya balik bertanya" menghiraukan Jeongwoo, Hyunsuk sedikit mengintip dari celah pintu yang terbuka, dalam rumahnya terlihat agak berantakan, menyadari itu Jeongwoo dengan sengaja menghalangi

"Di larang mengintip hyeong"

"Mana leo?" tanya Hyunsuk

"Sedang keluar bersama teman temannya" Hyunsuk mengernyitkan dahinya bingung, seingatnya leo tidak punya teman

"aku baru tau dia punya teman" Jeongwoo menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"aku juga terkejut awalnya tapi bukankah itu bagus, jadinya ia tidak hanya berdiam diri di kamar dan menjadi mahluk sosial yang sesungguhnya" Hyunsuk menganggukan kepala

"lalu kau, apa yang kau lakukan disini? jangan bilang kalau kau tidur disini? akan ku penggal kepala mu"

"Tidak, aku hanya menumpang istirahat sebentar, sudah bilang juga sama yang punya rumah dan nanti malam aku akan ke markas, hyeong tenang saja"

"leo?"

"Dia akan pulang sore nanti"

"hm, ya sudah. aku pergi dulu, jaga rumahnya baik baik, aku lihat dalamnya berantakan sekali, apa yang biasa kau lakukan di markas jangan kau bawa ke sini dan satu lagi, tau diri kalau menumpang di rumah orang, mengerti?"

"Siap hyeong. sudah sana pergi. aku mau tidur, cepat cepat ... dah hyeong!"

Pintu rumah di tutup dengan sangat keras sampai membuat Hyunsuk terkejut











"Kalau kau bersuara, pisau ini akan menggores kulit cantik mu, mengerti?"





















































Sejujurnya Hyunsuk merasa ada yang aneh tapi segera ia tepis pikiran negative itu, mungkin hanya perasaannya saja



My Lovely Bad Boy -END✔ || Jeongwoo TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang