Perihal Godaan Pranikah

2.4K 100 0
                                    

...

"Mbak..."

"Opo?"

"Mbak pernah gak, ragu pas mau nikah?" tanyaku tanpa melihat Mbak Retno.

Mbak Retno mengernyit, "maksudnya ragu lanjut nikah atau enggak?" tanyanya.

Aku mengangguk, "aku malah jadi bingung, Mbak. Lanjut atau batalin pernikahan ini," cicitku pelan.

"Jangan gila, Yang!"

"Mumpung undangan belum disebar, Mbak," jawabku acuh.

Mbak Retno menghela nafas seolah paham kondisi hatiku. "Emang kenapa kamu ragu?" tanyanya lunak.

"Ya... Aku ngerasa Mas Tian berubah, Mbak."

"Berubah gimana? Dia ada logo badaknya atau jadi bolong tengahnya?" tanyanya membuatku mendelik sebal.

"Udah tahu aku serius!" ketusku.

Mbak Retno mendekat, "dih, sensi bener," ujarnya seraya duduk di sampingku.

"Dulu, Mbak bukan gak yakin sih Yang. Soalnya kamu tahu sendiri, Bojoku orangnya serius. Cuma ya... Mbak ngerasa insecure aja. Ngerasa gak pantas jadi istri angkatan," ujarnya.

"Iya sih. Gak cocok sama Mbak yang urakan. Aku aja heran, kenapa suami Mbak mau sih sama Mbak? Biasanya tentara nikahnya kalau gak sama guru, perawat, atau bidan," jawabku menyudutkannya.

Mbak Retno balik mendelik ke arahku, "ya bagus dong. Berarti dia emang tulus suka sama Mbak. Gak pandang profesi Mbak apa," ujarnya bangga.

"Dih, situ B!" ketusku.

Lha kok jadi bahas soal dia sih? Kan aku yang lagi curhat.

...

Lah... Yayang mulai ragu lagi.
Jadi lanjut nikah gak sih mereka?
Yuuukkk... Ke yutubku buat baca lengkap.
Channel : cerita ambu
Nyalakan lonceng agar dapat notifikasi.
Mamaciiww...

Kalau Sudah Jodoh, Mau Bagaimana Lagi? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang