DEMONOMANIA? (Yongshin FF)

When Love has become a choice PART 04

Malam Harinya.....

       Shinhye kembali pada pekerjaannya, karena mendapat jadwal malam hari sampai pagi. Seperti biasa, ia selalu saja bertemu dengan seniornya, siapa lagi kalau bukan Park Yoochun. Shinhye dan yoochun akhir-akhir ini memiliki jadwal yang hampir bersamaan, mungkin karena seluruh pekerjaannya sudah jatuh kedalam pekerjaan shinhye. Rumah sakit dimalam hari memang sama saja, selalu ramai akan pasien-pasien diluar batas kenormalan, ada saja yang susah untuk tidur, menangis, meraung-raung, bahkan ada yang mengamuk dan merusak fasilitas rumah sakit. Hal ini bukan menjadi hal yang tidak biasa lagi berada dirumah sakit kejiwaan. Hari semakin malam, namun beberapa dokter masih berusaha untuk menangani salah satu pasien baru disini, yoochun bersama dokter-dokter magang berusaha menenangkan sang pasien. Bahkan salah seorang dokter magang yang mengambil kendali untuk menyuntikkan bius kepasien menjadi ragu-ragu karena gerak pasien secara sembarang.

"Cepat lakukan, Soo hyun-ssi!!." Teriak yoochun berusaha menyadarkan kegugupan dokter laki-laki itu. Namun keragu-raguan inilah yang menjadi titik kekhawatiran shinhye semakin meningkat, karena akan semakin besar kemungkinan melakukan kesalahan.

"Biar aku saja!." Sahut shinhye merebut paksa suntikan bius tersebut, lalu menusuk jarum kearea lengan atas pasien. Beberapa detik kemudian, suara pasien mulai melemah dan tidak sadarkan diri.

"Kerja yang bagus, shinhye-ssi." Ucap yoochun mengusap peluhnya didahi, sementara beberapa dokter lainnya masih memeriksa keadaan pasien.

"Aku baru melihatnya, pasien baru?." Tanya shinhye heran.

"Ne... ia baru 2 hari berada disini. Tapi, baru kali ini ia mengamuk parah." Seru dokter lain menjawab pertanyaan shinhye.

"Sudah didiagnosa?."

"Beberapa dari kami sudah mendiskusikannya bersama." Jawabnya lagi.

"Lalu?."

"Diambil dari latar belakang pasien, penderita 98 persen positif mengalami skizofrenia afektif." Sambungnya lagi.

"Jelaskan padaku latar belakang pasien ini." Pinta yoochun mulai bersuara, sementara shinhye hanya menyimak sambil melihat lebih detail fisik pasien.

"Pasien bernama Lee Hyuk Jae, usia 28 tahun, menurut sahabat terdekatnya, hyuk jae adalah mantan pidana karena terkena kasus pembunuhan. Lalu ia bekerja disebuah perusahaan makanan, baru 2 bulan bekerja sudah dipecat karena melakukan penyiksaan terhadap karyawan perusahan tersebut." Ungkap soo hyun dengan mantap. "Setelah dipecat, pasien melamar pekerjaan disebuah toko roti milik sahabatnya, tak ada perubahan dalam apapun selama 4 bulan bekerja. Bahkan ia dikatakan sebagai pekerja yang teladan, namun setelah itu ia kembali melakukan penyiksaan kepada kepala toko yang ternyata adalah ibu dari sahabatnya."

"Apa kejadian ini melibatkan polisi?" khawatir shinhye.

"Tidak, karena sahabatnya berpikir bahwa hyuk jae memiliki kelainan." Tambah soo hyun. Lalu shinhye membuka pakaian pasien pada kerah atas, lalu melihat dada pasien itu banyak goresan. Yoochun membantu shinhye meneliti dibagian pergelangan tangan pasien yang ternyata terdapat luka goresan horizontal, bahkan dibagian belakang lehernya pun ada bekas luka seperti hantaman benda tumpul. Luka ini seperti ada dimana-mana.

"Apa ini? Selain melakukan penyiksaan terhadap orang lain, ia juga menyiksa dirinya sendiri." Seru shinhye terkejut.

"Scizoaffetif adalah gangguan kejiwaan yang rawan terhadap bunuh diri, jadi tidak heran jika ada beberapa luka seperti ini." Yoochun menginterupsi.

[] [] []

       Yonghwa dengan hati-hati memasuki kediamannya, lalu menuju keruang appanya. Lelaki ini berusaha mencari kebenaran, apa yang sedang melandanya ini. Apa ini seperti mainan? Apa ini drama? Mengapa garis kehidupannya begitu rumit? Yonghwa mendapati kamar Jung Tae Hyun yang kosong melompong, tatanannya sangat rapi seperti tidak ada perubahan sama sekali.