I Found You

641 48 0
                                        

Hagio masuk ke ruangan dengan senyum yang tersemat di kedua sisi bibirnya. Pagi ini dia merasakan hal yang sedikit berbeda, seperti ada letupan kecil dijantungnya saat dia mengingat rona merah diwajah Jase.

Hagio meletakkan paperbag yang diberikan Jase diatas meja kerjanya.

Lagi, dia tersenyum saat membuka isi bekal yang disiapkan Jase untuknya. Hokben sederhana tapi dibentuk sedemikian rupa. Nasi dan omelette yang dibentuk seperti bebek lalu salad dan buah lainnya yang disusun menyerupai taman. Hagio rasa bekalnya tertukar dengan bekal Nick.

Hagio baru menyadari betapa selama ini dia menyiakan sosok sebaik Jase.

Hagio termenung sesaat, dia mulai menyesal.

Kesadaran Hagio kembali saat dering ponselnya berbunyi dan menampilkan nama Levin disana.




"Hm."

"Kau sudah di kantor?"

"Iya, ada apa?"

"Aku akan ke ruanganmu bersama Ben."

"Ben?"

"Detektif baru. "

"Ah ok."




Hagio langsung merapikan meja kerjanya dan menyimpan bekal dari Jase di mini bar yang ada disudut ruangan.

Tak berapa lama, Levin masuk dengan pria berpakaian casual dan rambut sedikit gondrong yang memakai headband lengkap dengan kaca mata hitam.

Hagio sedikit terkejut dengan penampilan Detektif yang dikenalkan Levin itu.

"Perkenalkan saya Ben. Ben Eugin Walt."

"Saya Hagio. Hagio Ilan Haitham."


Setelah berkenalan, Hagio mempersilahkan Levin dan Ben untuk duduk dan mulai berbincang tentang masalah yang akan mereka usut.

"Semua berkas pemeriksaan terdahulu sudahku kirim pada Ben tapi dia meminta untuk bertemu denganmu." Levin memulai obrolan.

"Apa ada data lainnya yang Anda butuhkan?"

"Ah itu bukan soal data, saya bisa mencari sendiri dan itu biasanya lebih akurat."

"Lalu?"

"Saya hanya ingin bertanya dimana lokasi pemakaman nyonya Kalyna."

Hagio dan Levin beradu pandang. Bingung dengan ucapan Ben.

"Kenapa anda memerlukan informasi itu?"

Ben tersenyum saat melihat wajah Hagio yang penuh tanya.

"Hanya ingin memastikan sesuatu, karena saya rasa kematian istri anda itu adalah sebuah kecelakaan yang tak disengaja."

"Bagaimana mungkin?! Polisi sudah menyelidiki bahwa mobil yang dikendarai Kalyna dulu sudah disabotase, itu artinya rencana pembunuhan tuan!"

Ben dapat melihat wajah Hagio yang mulai mengeras.

"Gio, tenang dulu." Sergah Levin.

Hagio sedikit meredam emosinya.

"Mobil itu memang disabotase, tapi bukankan itu mobil anda tuan Hagio?"

Pertanyaan dari Ben mengaburkan pandangan Hagio. Dia baru menyadari bahwa pada hari itu Kalyna berkendara dengan membawa mobilnya.

Berarti yang seharusnya ada di mobil itu adalah dirinya. Harusnya dia yang mengalami kecelakaan bukanlah istrinya.















CONQUER || HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang