"XENON!"
Tubuh Jase terhuyung saat Xenon, pria yang sudah menggelapkan rambutnya itu menarik Jase secara tiba-tiba.
Jase sekuat tenaga menahan pergerakan Xenon agar dia bisa terlepas dari genggaman tangan Xenon.
"LEPAS!"
Genggaman itu terlepas saat Jase memutar tubuhnya lalu menghempas tangan Xenon.
"Xenon! Kamu udah gila ya?!"
Saat ini mereka berada di salah satu sisi taman. Entah apa yang direncanakan Xenon hingga dia bisa berada di rumah Hagio sekarang.
"Kenapa? Kamu kaget aku disini?"
Demi apapun Jase jengah dengan sikap Xenon yang terus mengganggunya.
"Aku sudah bilang jangan ganggu keluargaku Xenon. Lebih baik kamu pergi sekarang."
Xenon tertawa melihat sikap Jase yang tengah mengusirnya saat ini.
"Tidak ada yang lucu Xenon."
"Ini lucu Jase, sangat lucu. Kamu pikir Hagio masih akan menganggapmu saat tau siapa kamu?"
"Kamu mengancamku?"
"Tidak. Aku hanya ingin kamu membuka matamu sayang, bahwa yang bisa menerimamu hanya aku. Aku."
Tangan Jase mulai berkeringat. Dia terus mensugestikan otaknya agar dia tetep tenang. Dia tak boleh lemah di depan Xenon.
"Aku meminta dengan baik Xen, tolong jangan ganggu aku lagi. Biarkan aku menebus dosa kita pada Hagio."
"Dosa? Setelah bertahun-tahun kamu baru menganggap kematian satu orang itu dosa?"
"Sejak kapan kamu jadi munafik sayang? Kembalilah padaku, kembali seperti dulu."
Jase memejamkan kedua matanya. Sungguh dia menahan dirinya untuk tidak lepas kontrol saat ini.
"Kita sudah selesai Xenon. Aku tak akan pernah kembali padamu. Jadi berhenti menggangguku!"
Mata Xenon berkilat menatap tak suka saat mendengar jawaban Jase. Dia kembali mencengkram lengan pria yang lebih pendek darinya itu.
"Kamu terus menguji kesabaranku Jase. Malam ini aku pastikan kamu akan berpisah dengan Hagio."
Jase kembali meringis merasakan sakit dilengannya. Bukan Jase tak sanggup melawan Xenon tapi tubuh Jase memang belum sehat sepenuhnya.
"Jangan libatkan Hagio."
"Kamu yang membawanya pada hubungan kita Jase."
"Xen lepas!"
"Gak akan. Aku mau lihat reaksi Hagio saat dia melihat suaminya berciuman dengan pria lain."
"Jangan gila kamu Xen!!"
Xenon mengindahkan ucapan Jase, dia kembali menarik Jase dan menyudutkannya, menahan tubuhnya di salah satu pilar rumah.
Jase meronta saat Xenon berusaha menciumnya dengan paksa tapi Xenon mengunci kedua tangan Jase diatas kepalanya. Jase merutuki dirinya yang tengah dalam kondisi lemah saat ini. Jangankan untuk melepaskan diri dari Xenon, mendorongnya saja rasanya Jase tak sanggup. Kakinya sudah bergetar melemah.
Jase pasrah saat bibirnya dilumat kasar oleh mantan tunangannya itu.
Dalam hati Jase meminta maaf pada Hagio karena tak kuasa menolak kegilaan Xenon.
Jase memejamkan matanya, sekuat tenaga menutup mulutnya tak ingin membalas lumatan bibir Xenon.
Saat Xenon berusaha membuka mulut Jase, ada yang menarik tubuhnya. Satu pukulan langsung menghantam wajah kiri Xenon.

KAMU SEDANG MEMBACA
CONQUER || HEEJAKE
Roman d'amourDibayangi kesalahan masa lalu membuat Jase bertekad merubah jalan hidupnya. Dia sadar kesalahannya sulit untuk dimaafkan tapi dia tetap berusaha untuk memperbaiki semuanya dengan harapan dia bisa sedikit mengurangi rasa bersalahnya itu.