Connections

345 41 2
                                    

Nick berjalan perlahan menuju dapur dan melihat Jase tengah sibuk di depan kompor.

"Makanan untuk ayah?"

"Ah astaga!" Jase kaget dengan suara Nick yang tiba-tiba menyapanya.

Nick justru tertawa kecil melihat respon Jase yang langsung menoleh sambil mengusap dadanya.

"Maaf pa, ga maksud ngagetin padahal."

"It's ok Nick, papa yang kagetan. Oh anw papa lagi bikin bubur jagung buat ayah kamu. Kamu mau juga?"

"Engga pa makasih."

"Ehm oke papa lanjutin dulu ya."

Nick hanya bergumam untuk menjawab ucapan papanya. Dia terus memperhatikan gerak gerik laki-laki yang usianya lebih muda 3 tahun dari ayahnya itu.

Tiba-tiba Nick tersenyum karena sadar betapa beruntungnya dia dan sang ayah bisa memiliki sosok sebaik Jase. Tapi senyumnya seketika luntur mengingat bagaimana sikap ayahnya itu pada sang papa.

Jase juga memperhatikan ekspresi dari Nick yang membuat dia khawatir.

"Ada apa Nick? Terjadi sesuatu?"

"Oh-?"

Jase mematikan kompornya lalu ikut duduk bersebrangan dengan Nick di meja makan.

"Ada masalah? Atau kamu sedang memikirkan ayahmu?"

Nick masih diam.

"Tenang saja boy, ayahmu akan cepat sembuh. Hanya butuh waktu beberapa hari untuk pemulihan. Jangan khawatir oke."

Nick membalas tatapan Jase dengan helaan napas.

"Papa oke?"

"Papa?" Jase bingung dengan pertanyaan Nick. Kenapa anak itu justru bertanya tentang dirinya.

"Papa ga keberatan ngerawat ayah? Papa juga masih harus kerja dan papa masih mau antar jemput aku ke sekolah."

"Hey kenapa bertanya begitu boy?"

"Hanya kepikiran."

Jase tersenyum lalu berdiri mengambil sebotol orange jus kesukaan Nick dan menyodorkan pada sang anak.

"Merawat ayahmu dan kamu itu adalah tugas dan tanggung jawab papa. It's oke. Kita keluarga right?"

"Thankyou pa. Nick ga tau kalau ga ada papa gimana aku dan ayah."

"Hey jangan bicara begitu boy. Kamu dan ayahmu juga akan baik-baik saja tanpa papa-"

"No- dengan adanya papa kami lebih baik. Nick jadi punya teman dan ga kesepian lagi. Ayah juga walaupun ayah terlihat cuek sama papa tapi aku tau ayah juga merasa sangat terbantu dengan adanya papa."

Jase tersentuh dengan ucapan Nick saat ini. Apa dia benar-benar berarti buat mereka berdua?

"Terimakasih sudah mengucapkan ini Nick."

"Aku yang berterimakasih karena papa masih disini sampai hari ini. Pa apapun yang terjadi jangan pergi oke? Aku ga mau ada yang pergi lagi."

Jase berdiri lalu memeluk Nick yang masih duduk diam sambil tertunduk. Sepertinya Nick sedang emosional saat ini.

"Papa janji Nick, papa ga akan kemana-mana oke."

Nick mengangguk dalam pelukan itu.

"Are you oke sekarang?" Tanya Jase setelah beberapa saat.

"Hm oke."

Jase melepaskan pelukan pada Nick dan kembali mengurus bubur yang dia buat. Memasukkan pada mangkuk dan menyeduh secangkir teh.

CONQUER || HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang