Kini aisfa dan alzam sudah sampai di butik dan terlatih wanita paruh baya sudah menunggu di sana "assalamualaikum" ucap mereka berdua ketika memasuki butik "wa'alaikumsalam warohmah matullahiwabarokatuh" jawab umi Aisyah "Masya Allah udah datang ya, aisfa sini nak" ucap sang umi Aisyah sambil menyuruh aisfa kedekat nya "sekarang kamu pilih ya gaun yang cocok untuk kamu" ucap umi ke aisfa
Aisfa hanya mengangguk dan masuk ke dalam untuk mencoba gaunnya sedangkan alzam sedang memilih Jaz yang pas di badannya
"Zamm..." Panggil umi Aisyah dari belakang "iya mi ada apa?" Tanya alzam sambil menengok ke belakang "sudah ketemu Jaz yang cocok untuk kamu?" Tanya umi ke alzam "belum mi ini alzam lagi nyari" ucap alzam sambil tersenyum ya, ia hanya akan menampakkan senyumannya saat di dekat keluarga nya saja
"Nak nanti jika kamu sudah menikah dengan aisfa jangan sakiti dia ya, perlakuan dia dengan baik walaupun ini perjodohan tapi berusahalah menerima aisfa, ini juga pasti keputusan yang berat untuknya"
Ucap sang umi ke alzam sambil memegangi bahu alzam, alzam sempat terdiam sejenak dan tersenyum "iya mi alzam akan menjaga aisfa semampu alzam" ucap alzam ke umi
"Umi percaya sama kamu nak, sekarang kamu lanjutkan ya cari Jaz nya, umi mau liat aisfa dulu" ucap umi dan dibalas anggukan oleh alzam
Kini mereka sudah tiba di depan rumah aisfa dan wajah aisfa sedikit masam karena ada kejadian saat mereka sedang makan bersama di restoran "kenapa masih marah?" Tanya alzam ke aisfa, "gak" jawab aisfa singkat walaupun aisfa berucap tidak alzam tau ia sedang marah
"Kenapa kamu marah saya tidak membalas jabatan tangan wanita itu, saya hanya fokus memainkan ponsel saya" ucap alzam menjelaskan "ya tapikan perempuan itu genit mana pakaian nya terbuka gitu lagi" ucap aisfa dengan bibir bawah ke depan
"Kamu cemburu?" Tanya alzam ke aisfa, sontak pertanyaan itu membuat aisfa sedikit terkejut "gk siapa yang cemburu gk ada tuh" jawab aisfa sambil mengalihkan pandangan ke tempat lain
"Saya tau kamu pasti cemburu kan, belum jadi istri saja sudah cemburuan" ucap alzam sambil terkekeh karena ulah aisfa "dih! Gk ya Ais gak cemburu Gus aja yang geer" ucap aisfa mengelak, padahal pipi ia sudah memerah karena malu
"Iya-iya saya ngalah" tuntas alzam karena tidak ingin berdebat dengan calon istrinya ini, kini mereka sudah berada di depan pintu rumah aisfa, "Gus gak masuk dulu?" Tanya aisfa ke alzam "tidak usah saya langsung pergi saja soalnya saja masih ada urusan di pondok" ucap alzam "owh yaudah kalok gitu gus hati-hati" ucap aisfa ke alzam dengan sedikit grogi "Na'am yasudah kalau begitu saya permisi dulu sampai kan salam saya ke umma dan abi, assalamualaikum" ucap alzam lalu pergi "wa'alaikumsalam warohmah matullahiwabarokatuh" jawab aisfa sambil melihat kepergian alzam dari pandangan nya
Kini alzam sedang menyetir menuju pondok nya hingga ia melihat sekelompok geng motor alzam memberhentikan mobilnya dan menatap dua geng motor yang akan tawuran tersebut , alzam memandangi salah satu geng motor itu dengan tatapan sulit di artikan "mereka? Sekarang mereka menjadi salah jalan seperti ini, ya Allah maafkan hamba karena telah gagal mendidik mereka" ucap alzam sambil mengusap wajahnya
ASSALAMUALAIKUM SEMUA 👋👋👋
ADA YANG KANGEN GAK? KAYAK NYA GAK ADA YA
HEHEHE😅😅DISINI UMMA MAU MENYAMPAIKAN MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM CERITA UMMA YA, SOALNYA BARU BELAJAR BIKIN CERITA DAN ALHAMDULILLAH SUDAH BAB 6 TERIMA KASIH BUAT DUKUNGAN NYA
BANTU FOLLOW DAN VOTE OKE 👌👌👌
ASSALAMUALAIKUM SEMUA
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]
ChickLit[SUDAH TERBIT] TERSEDIA DI SHOPEE Wanita dijaga dengan sebaik-baiknya jangan kamu kotori dengan mengajaknya pacaran udah zina dosa juga -Aisfa Humaira Az-Zahra Jangan terlalu berharap banyak kepada saya, saya hanyalah seorang manusia biasa berharap...