CHAPTER 4

18.1K 737 7
                                    

Jika kamu terlalu berharap kepada saya jangan salahkan saya jika kamu terluka, kamu terlalu bergantung kepada ciptaannya hingga lupa dengan penciptanya, dekati penciptanya dulu baru ciptaannya

-Muhammad Elfatih Alzam Al-hafizd

.
.
.
.
🖤🖤🖤

Sepulang sekolah aisfa langsung mengganti pakaiannya dan membantu umma untuk mempersiapkan makanan di dapur

"assalamualaikum umma Ais bantu ya biar cepat selesai makanannya" ucap aisfa ke umma dari belakang

"wa'alaikumsalam iya nak boleh kok, sekarang kamu cuci ya sayuran yang ada di sana terus kamu potong-potong" perintah umma ke aisfa

"siap umma"
jawab aisfa dengan tangan hormat

Sekarang semua sudah selesai dari makanan meja makan semua sudah siap

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga semuanya" ucap aisfa setelah mempersiapkan semua makan di meja makan,

"nak kamu ganti baju gih bentar lagi mereka datang"
ucap umma dengan lembut

"na'am umma aisfa siap-siap dulu" dan dibalas anggukan oleh umma

Malam harinya selesai ba'da magrib mereka pun sudah datang

"assalamualaikum" ucap mereka ketika mengetuk pintu "wa'alaikumsalam Masya Allah Aisyah" jawab umma dan langsung memeluk umi Aisyah mereka saling berpelukan dengan erat

"Masya Allah akhirnya kamu datang juga"

ucap umma Khadijah ke umi Aisyah

"yaudah yuk duduk aku panggilkan aisfa dulu" ucap umma mempersilahkan mereka masuk

Di kamar aisfa sedikit gugup karena ia mendengar dari kamarnya bahwa mereka sudah datang ia sempat berpikir akan menolak perjodohan ini namun ia tidak ingin kedua orang tuanya sedih

"Aduhhh Ais harus gimana nih, Ais gugup oiya gimana kalok Ais kabur aja eh jangan deh aduhh Ais bingung" gumam dirinya yang tidak tau harus apa karena gugup

Umma mengetuk pintu kamar aisfa dan masuk dengan senyuman di wajahnya "gimana nak sudah siap?" Tanya umma ke aisfa yang sedang duduk di tepi ranjang

"Iya um Ais udh siap, insya Allah" jawab aisfa meskipun ia masih gugup umma menghampiri Ais dan duduk di dekatnya "insya Allah pilihan Abi dan umma adalah yang terbaik untuk kamu nak" ucap umma ke aisfa dengan lembut

"Tapi apakah harus dijodohin um?" Tanya aisfa ke umma dengan air mata hampir jatuh

"orang tua tau yang terbaik untuk anaknya percaya ya, kamu mau tau gk siapa calon suami kamu?" Tanya umma ke aisfa

Aisfa hanya mengangguk karena ia juga penasaran siapa seseorang yang akan dijodohkan dengannya

"dia adalah seorang Gus"

sontak mata aisfa membulat sempurna apa tadi seorang gus? Mimpi apa aisfa sehingga dia dijodohkan dengan seorang gus

"Um, umma gk bercanda kan?"

Tanya aisfa ke umma pasalnya Abi tidak pernah mengatakan apapun tentang Siapa yang akan dijodohkan dengannya

"ia nak umma serius dia adalah seorang Gus" ucap umma ke aisfa masih dengan senyuman nya

"Sudah sekarang kita ke bawah yuk mereka sudah menunggu"

kata umma ke aisfa, mereka menuruni tangga aisfa terlihat sangat cantik walaupun tertutupi oleh cadarnya , ia terlihat anggun dengan menggunakan abaya warna brown pasmina yang senada dengan abaya nya

kata umma ke aisfa, mereka menuruni tangga aisfa terlihat sangat cantik walaupun tertutupi oleh cadarnya , ia terlihat anggun dengan menggunakan abaya warna brown pasmina yang senada dengan abaya nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja hijabnya menutupi dada)

"Masya Allah kamu cantik banget nak" puji umi Aisyah setelah melihat penampilan nya, aisfa hanya menunduk malu, ia juga penasaran bagaimana rupa seseorang yang akan dijodohkan dengannya, ia ingin melihatnya namun harus menjaga pandangannya

"Ekhm gimana kalok kita mulai saja" ucap Abi Adnan memecahkan keheningan dan semuanya mengangguk

"Baik jadi kita langsung mulai saja" ucap Abi Ibrahim

"jadi kita berkumpul di sini ingin mendengarkan jawaban dari putra dan putri kita mengenai perjodohan ini,alzam bagaimana pendapatmu nak Apakah kamu menerima perjodohan ini?"
Tanya Abi Ibrahim ke Gus alzam

Alzam sedikit menarik nafasnya dan kemudian "saya Muhammad Elfatih alzam Al-hafizd menerima perjodohan ini"
ucapnya dengan sekali tarikan nafas

"Dan aisfa apakah kamu menerima perjodohan ini?"
Tanya Abi Adnan ke aisfa yang masih menunduk

Aisfa sedikit kaget pasalnya ia sedari tadi terus memikirkan apakah ini takdir yang terbaik untuk nya?

"Aisfa nak" ucap umma ke aisfa yang masih enggan berbicara

"Bismillahirrahmanirrahim saya Aisfa Humaira Az-Zahra menerima perjodohan ini "
ucap aisfa dengan sedikit gugup, semua orang yang ada di sana tersenyum bahagia dan tanpa sadar Gus alzam juga tersenyum sedikit ingat sedikit

Semua sudah selesai keluarga Gus alzam sudah pulang kini aisfa sedang berada di balkon kamarnya, ia sedang memandang langit yang terang karena cahaya bintang dan bulan ia sedikit tersenyum karena ia sempat melihat wajah calon suami nya itu tak bisa dipungkiri wibawa seorang gus alzam sangat terlihat

"Astaghfirullah sadar Ais belum jadi mahram ya Allah udah mikirin itu aja,huhh mending tidur aja" aisfa segera beranjak dari tempat duduknya dan mengunci jendelanya

Di tempat lain yaitu di kamar gus alzam, ia sedang duduk sambil membaca kitab nya ia tiba-tiba menutup kitab tersebut ia sedikit tersenyum karena ia sempat melihat aisfa walaupun tertutupi oleh cadarnya

"Astaghfirullah alzam apa yang kamu pikirkan jangan memikirkan tentang itu kalian berdua belum sah" ucapnya pada dirinya sendiri lalu setelah itu wajahnya berubah menjadi ekspresi yang sulit di artikan, seperti wajah orang yang bersalah

"Naa... Maafkan saya, saya seharusnya menjaga kamu waktu itu" gumam dirinya dengan air mata sudah keluar

WADUH ADA APA DENGAN GUS ALZAM KENAPA IA MENYALAKAN DIRINYA SENDIRI?

ASSALAMUALAIKUM SEMUA 👋.
GIMANA KABARNYA BAIK KAN ALHAMDULILLAH
MAAF YA KALOK ALUR CERITANYA GK NYAMBUNG SOALNYA INI JUGA NYEMPETIN WAKTU BUAT CERITANYA

SEMOGA KALIAN SUKA YA PAPAYY
ASSALAMUALAIKUM 👋

Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang