CHAPTER 11

17.7K 615 1
                                    

محبة الله اعلى محبة. أكمل حبك لله قبل أن تثبت محبتك لخلائقه ".
Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya."

-Muhammad Elfatih Alzam Al-hafizd

Hari ini aisfa dan gus alzam memutuskan untuk pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan seperti sayuran,buah, bumbu-bumbu dan lain-lain

Saat ini aisfa dan Gus alzam sudah tiba di supermarket gus alzam membantu aisfa untuk mencari buah dan sayur, sedangkan aisfa mencari bumbu-bumbu minyak makanan dan lainnya, saat Gus alzam sedang memilih buah ia melihat lima pemuda yang tidak asing bagi dirinya, ia menegang ketika melihat lima pemuda tersebut

"Me-mereka?" Gus alzam tidak menyangka akan bertemu dengan mereka saat ini, kenangan yang dulu kembali ia ingat bersama lima pemuda tersebut

Gus alzam memutuskan untuk pindah tempat ia tidak ingin bertemu dengan mereka, bukan tidak ingin hanya bukan waktu yang tepat untuk ia menemui mereka, salah satu di antara pemuda tersebut memanggil Gus alzam

"Emm... Permisi" ucap salah satu pemuda tersebut, Gus alzam yang merasa dirinya dipanggil pun tidak tau harus bagaimana, ia tetap setia membelakangi mereka

"Ia ada apa" jawab Gus alzam

"Apa anda tau dimana tempat obat-obatan berada?" Tanya pemuda tersebut

Gus alzam yang mendengar kata-kata 'obat-obatan' tersebut mengerutkan alisnya, obat? Untuk apa pikir Gus alzam, tak ingin memikirkan itu Gus alzam pun menunjukkan dimana tempat obat-obatan berada

"Oiya Syukron ya, saya permisi Assalamualaikum"ucap pemuda tersebut

"Wa'alaikumsalam" jawab Gus alzam sambil tersenyum ternyata mereka masih mengutamakan kesopanan seperti yang ia ajarkan dulu kepada mereka, setelah mendengar jawaban tersebut mereka berlima langsung menuju tempat obat-obatan berada, Gus alzam yang sedikit penasaran mengikuti mereka dari belakang, untuk apa mereka membeli obat? Apakah ada yg terluka?

"Gimana udah ketemu obatnya?" Tanya salah satu pemuda tersebut kepada temannya

"Oke udah ketemu, kita langsung ke markas aja, soalnya gw takut anak-anak nunggu, Apalagi luka mereka cukup dalam karena habis tawuran kemarin" jawab temannya yg satu lagi yang mencari obat

"Andaikan dia masih di sini, dia pasti Sekarang sedang menceramahi kita panjang lebar, berkat dia kita menjadi anak-anak geng motor yang dikenal banyak orang karena kebaikan kita, semua berkat dia, andai dia masih di sini"
Ucap salah satu pemuda tersebut yang berambut pirang

"Sabar... Kita cari lagi kapan-kapan,kita tidak akan pernah berhenti buat nyari Ketua sampai kita ketemu dengannya" ucap salah satu dari mereka memberikan semangat untuk teman nya

"Ini semua salah gw, dia menghilang seperti ini gara-gara gw, andaikan gw tau kalok dia mencintai perempuan yang sama kayak gw, gw akan mundur gk akan mengutarakan isi hati gw,dan dia menyalahkan dirinya sendiri karena kematian syakila, ini semua salah gw, gw gak becus jadi sahabat buat dia" ucap wakil ketua mereka yang memegang rambutnya karena kesal

"Ini bukan salah Lo, ini udah takdir percuma Lo nyalahin diri Lo sendiri, kalok Lo nyalahin diri Lo sendiri Kayak gini apa dia akan kembali? Enggak zak, kita sekarang lagi berusaha buat cari dia, kita berdoa kepada Allah semoga kita bisa ketemu dia lagi" ucap salah satu temannya untuk menenangkan nya

Cinta Seorang Gus Alzam [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang