Paginya Jeno akhirnya bisa menghela nafas lega. Karna Chenle tidak menangis seperti kemarin. Entah apa yang Lucas katakan padanya tadi malam. Yup, bantuan yang Renjun bilang itu ternyata Lucas.
"Belajar yang bener, jangan nakal" Ujar Jeno pada Chenle. Adiknya itu mengangguk dengan senyum lebar.
"Okey" Balasnya.
"Yasudah, Hyung pergi dulu ya. Pagi ini Hyung ada kelas soalnya" Pamit Jeno lalu meninggalkan adiknya di depan gerbang.
Baru saja Chenle ingin melangkah masuk, sebuah mobil berhenti didepannya membuatnya mengurungkan niatnya. Itu mobil milik ayahnya Jisung!
"Lele!!" Teriak Jisung, ia berlari kearah Chenle lalu memeluknya erat. "Huhu Jie kangen"
"Lele juga!" Seru Chenle sambil balas memeluk.
Jaemin hanya menggeleng pelan melihat keduanya, mereka yang pelukan dia yang malu.
"Jisung, Chenle. Sebaiknya kalian bergegas masuk, takutnya kalian telat" Ujar Jaemin sambil mengusap surai keduanya.
"Oke Appa/Ahjussi"
Ayah satu anak itu tertawa kecil saat kedua anak kecil itu pergi ke kelas dengan bergandengan tangan.
Ini hari yang indah untuk nongkrong di cafe bukan? Itulah yang saat ini Jaemin lakukan. Dengan laptop didepannya dan segelas kopi ditangannya membuat ia jadi pusat perhatian wanita yang mampir.
Setelah ia menghabiskan dua gelas kopi, ia pergi meninggalkan cafe. Saat keluar ia berpas pasan dengan seseorang namja manis yang masuk.
'Lucu' batinnya.
'Kuharap dia jadi ibuku' Lanjutnya.
Jaemin memberhentikan mobilnya didepan sebuah toko buku, ia memperhatikan sekeliling. Lalu menuju kearah buku tentang bertanam bunga hias.
Ia kepikiran untuk menanam bunga di taman belakang Mansion. Kalau dipikir pikir bagus juga kan kalau ada bunganya?
Setelah membeli apa yang ia inginkan, ia kembali ke Mansion. Duduk disofa dan memahami isi buku yang baru saja ia beli.
"Oh, ternyata tidak terlalu sulit" Gumamnya mengangguk-angguk.
Ia lanjut membaca, setelah dirasa ia sudah lama duduk. Ia lihat jam, dan ternyata anaknya tak lama lagi pulang.
"Sebaiknya aku menjemput Jisung"
Sampai disana ia hanya menemukan Chenle yang duduk di halte bus. Ia tidak melihat putranya. Saat akan menghampiri, Jisung datang.
"Appa. Eh, Le Belum dijemput sama Jeno Hyung?" Tanya Jisung. Chenle menggeleng.
"Belum nih, Sung" Balas Chenle.
"Appa, kita tungguin Hyungnya Chenle ya. Kasian dia sendirian" Ujar Jisung memelas.
"iya"
Jaemin tersenyum tipis melihat keduanya yang berbicara sesekali diselingi dengan tawa. Tampak bahagia.
"Chenle" Panggil Jeno. Chenle menoleh, menatap Jeno yang baru saja tiba. Seperti biasanya, pasti Hyungnya itu berlari.
"Hyung" Jeno mendekat dengan senyuman, ia menyapa Jisung dan sedikit merasa aneh dengan namja yang berdiri tak jauh dari mereka.
"Ayo pulang" Ajaknya.
"Oke. Bye Jisung,
Ahjussi" Pamit Chenle. Ia lalu Menggandeng tangan hyungnya dan menjauh dari sana."Ahjussi?" Tanya Jeno.
"Iya, namja yang berdiri disana. Itu appanya Jisung" Seru Chenle. Jeno mengangguk, baru saja ia memikirkan sesuatu yang negatif hehe.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ahjusshi || Jaemjen
Fanfiction[Hasil pemikiran sendiri] "Hyung mana si? Lama bener dah jemputnya" "Le? Belum dijemput sama Jeno Hyung ya?" "Belum nih, Sung" "Appa, kita tungguin Hyungnya Chenle ya. Kasian dia sendirian" "iya" Karna bocah kecil bernama Lee Chenle, ia bertemu deng...