Tidak ada tempat
Untuk penghianat
Maka bersiaplah untuk
MusnaAluna
Dengan tangan terkepal kuat hingga menunjukan buku-buku tangan nya yang menonjol, dengan langka lebar Aluna mendekat kearah kerumanan tersebut dan....
Bug
Brak
Kretak
Bunk.
Bogeman dan tendangan lolos di pipi orang tersebut, dengan nafas yang masih memburuh Aluna menatap nyalah orang di hadapan nya orang yang dia kenal kini berada di sisi yang berbeda sunggu semua ini di luar dugaan Aluna dia tak menyangkah ini akan terjadi .
"Dasar bajingan " geram Aluna menetap orang di hadapan nya dengan nyala
Mendadak semua berhenti mendengar nada rendah yang keluar dari mulut Aluna.
Dia tau kalau jaket lama geng mereka dua tahun yang lalu telah di gunakan oleh orang lain tapi dia tak menyangka kalau orang itu adalah orang yang sangat dia percaya dan selalu dia lindungin.
"Gue gak nyangka lo akan jadi penghianat, ternyata gue di bodohin selama ini dengan tampang memelas lo itu " Aluna menatap remeh orang di hadapan nya
"Ternyata gue salah menilai lo, gue kira lo anggota paling setia ternyata musuh dalam selimut " ujar Aluna mengitari tubuh orang itu
Orang yang berada di hadapan Aluna hanya diam tak berkutik, dia bagaikan orang bisu saat ini bibirnya keluh dan seakan suaranya hilang.
"Lo tau bagaimana perinsip gue kan Habil setelah semua yang gue lakuin buat lo! ini balasan lo ? " tanya Aluna dengan suarah rendanya, kemudian Aluna menjedah kalimat nya dia seakan tak percaya dengan semua ini
Prok
Prok
Prok
Aluna bertepuk tangan sambil tertawa sumbang melihat orang di hadapan nya yang masih setia terdiam tanpa surah.
"Hahahhaha, sungguh menarik " ujar Aluna dengan tawa sumbang nya
"Zola ambil jaketnya " perintah Aluna dengan nada tegasnya
Zola berjalan kerah Habil yang terdiam kaku tanpa suara, dia tak tau harus bicara apa! Zola langsung melepaskan kode keamanan pada jeket Habil dan memblokir nya dan kembali ke arah Aluna .
"Mulai detik ini, menit ini, jam ini, lo bukan bagian dari The Redmoon dan lo juga bukan anggota gue lagi, karena gue paling benci yang namanya penghianat" tekan Aluna dan berniat berbalik namun langkanya terhenti.
"Dan satu lagi lo gak akan gue pecat dari caffe gue tapi sorry jabatan lo harus turun dari menejer menjadi pelayan " ujar Aluna serkas, katakan saja Aluna kejam dan tak punya perasaan .
karena Aluna paling benci yang namanya penghianat, lebih untung lagi Aluna tak memecatnya, karena masih ada ibunya yang sakit-sakitan dan adiknya yang masih sekolah, Aluna masih punya sedikit perasaan untuk itu
"Adit, Radit, Adam ambil jeket The Redmoon dari mereka dan bakar, biar tak ada lagi yang menyalah gunakan nya" Aluna menatap tajam mereka yang ada di hadapan nya dengan suarah rendah
Adit, Radit dan Adam langsung bergegas mangambil jeket itu dari mereka yang berjumlah 3 orang.
"Ini peringatan pertama dan terakhir bagi kalian, kalau sampai kalian berulah lagi, siap-siap kalian akan merasakan akibatanya " ujar Aluna memandang mereka dengan sinis
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Hijab barbar (End) (Revisi)
Fiksi RemajaAluna sandria mahendra, cewek cantik berhijab dan memiliki sifat petakilan tak bisa diam dan suka tawuran, di kenal dengan dewi perang pada saat tawuran dialah pemimpinnya. Bagaimana jadinya jika dia di pertemukan dengan seorang pemudah tampan yan...