Angin malam menerpa wajah Irene, memainkan anak-anak rambutnya yang jatuh di sisi wajah, menerbangkan long dress yang melekat anggun pada tubuh mungilnya. Dia mengambil duduk di bangku tepian danau yang dihias sedemikian rupa.
"Cantik banget" Gumamnya pelan.
"Sama sepertimu"
Irene memutar kepalanya ke sumber suara dan tersenyum lembut pada kekasihnya yang malam ini tak kalah anggun darinya. Irene tak bisa lepas dari wajah itu, jantungnya berdegup kencang.
Sebelah tangannya ditarik hingga jatuh pada pelukan wanita itu. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Irene. Hangat napas sang kekasih menyapu wajahnya, membuat Irene merasa nyaman.
Dia mulai mencumbui si gadis Bae lembut penuh perasaan. Ditangkupnya wajah kecil Irene untuk memperdalam ciuman mereka. Ciuman yang mulanya lembut kini berubah panas dan penuh gairah.
Sadar karena Irene kehabisan napas, dia menyudahi ciuman panas mereka. Mereka sama-sama terengah namun tersenyum.
"Aku rasa kita sudah cukup lama saling mengenal satu sama lain. Aku mencintai kamu dan aku tahu kamu juga begitu. I can't wait to spend the rest of my life with you, Rene"
Mata Irene berkaca-kaca. Kata-kata tidak bisa lagi mendeskripsikan betapa bahagianya dia hari ini. Lalu tiba-tiba wanita itu berlutut di hadapan Irene dan menyodorkan kotak beludru merah berisi cincin.
"So, Bae Joohyun... Will you marry me?" Tanyanya pada Irene lembut dengan mata sama berkaca-kacanya.
"Yes, I will" Jawab Irene cepat dan lugas. Mana bisa dia menolak sedang inilah yang sudah lama dia nanti-nantikan. Bersatu dengan wanita yang kini bersimpuh di kedua kakinya.
"Thank you. I love you, Rene" Katanya sambil memasangkan cincin indah itu di jari manis Irene.
"I love you so much" Balas Irene seraya mendekap erat tunangannya.
Wanita mungil itu mengecup singkat bibir Irene lalu menggendongnya masuk ke dalam mobil, menidurkannya di kursi penumpang belakang. Irene telentang dengan sang wanita blasteran di atasnya.
"Kau tak akan bisa kemana-mana" Bisiknya sensual di telinga Irene.
"I'm all yours, Son Wendy"
Setelahnya Wendy menyambar bibir Irene dengan buas. Dia melumat bahkan menggigiti bibir ranum itu dengan brutal sampai wanita yang baru saja berstatus tunangannya mendesah berkali-kali. Wendy bahkan merobek bagian bawah long dress Irene, melepas kain yang membungkus kewanitaannya, dan... skip.
***
6 bulan kemudian
"Halo, sayang. Kita udah buat janji ketemu EO di The Lounge hari ini, kamu gak lupa kan?" Tanya Irene pada teman bicaranya di seberang sana.
"..."
"Gak bisa? Nanti pulangnya kan kita sekalian coba gaun. Pernikahan kita kurang satu bulan lagi lo, kalau ada yang belum pas masih sempat kita ubah" Irene masih coba membujuk.
"..."
"Yang mau nikah kan kita berdua tapi perasaan semua tetek bengeknya aku yang urus"
KAMU SEDANG MEMBACA
2817 ✔
FanfictionComplete // short story Start: 2 September 2022 End : 3 Desember 2022