#7. Penyesalan

6 4 0
                                    

Bolehkan Zara mencintaimu ka? Zara tidak tau kapan perasaan ini hadir. Tapi saat ini Zara mencintaimu walaupun Zara tau seharusnya zara tidak melakukan itu. Karena Zara tau Kaka membenci itu, tapi ini semua diluar keinginan Zara.

-Zaahirah

*****

"Assalamu'alaikum..." Ucap Zara memasuki rumahnya.

"Umma hiks umma." Teriak gadis kecil itu berlari dan memeluk sang ibu

Zara pun berlutut menyamakan tingginya dengan sang putri. Zara membalas pelukan Ayra dengan sangat erat dan mengusap Surai hitam itu.

"Anak umma kenapa hmm?kok nangis sih?"

"Ayla lindu umma." Ucap Ayra menyembunyikan wajahnya diceluk leher Zara.

"Lain kali jika ingin pergi ajak Ayra." Ucap seorang lelaki yang berdiri tegap dihadapannya.

"Loh kaka?Kaka yang jaga Ayra?."

Laki-laki itu tak lain dan tak bukan adalah Semesta. Semesta memang menjaga Ayra, tadinya dia pulang kerumah hanya ingin mengambil berkas yang tertinggal namun ternyata ada adiknya (Luna). Dan dia dengan seenaknya menyuruh Semesta untuk menjaga Ayra disaat seharusnya dia pergi meeting.

"Hemm." Semesta hanya berdehem singkat.

"Makasih ka, maaf ngerepotin."

"Lain kali ajak anakmu, jangan menyusahkan saya." Ucap Semesta berlalu pergi meninggalkan Zara.

"Maaf." Ucap Zara pelan. Sangat pelan

Segitu bencinya engkau denganku ka?bahkan menjaga anakku saja kau tidak mau. Kamu jahat, tapi perasaan ini malah hadir. Mas maafkan Zara yang sudah mencintai pria lain selain dirimu, maafkan Zara juga yang tidak bisa menjaga Ayra sampai tumbuh dewasa nanti. Zara minta maaf...ini semua diluar kehendak Zara_Batin Zar

"Umma." Panggil Ayra

"E-eh iya sayang?"

"Umma nlamun."

"Engga umma gak ngelamun."

"Emmmm.",

"Ayra mau bobo?" Tanya Zara menatap putri kecilnya itu.

"Ya umm."

"Yaudah ayo umma temenin." Zara hendak mengandeng tangan Ayra, namun Ayra menolaknya.

"Ayla cendili ja."

Ayra memang bukan anakmu mas, namun sikapnya mirip denganmu_Batin Ayra

"Oke, Ayra bobo yang nyenyak ya?jangan lupa wudhu sama berdoa. Oke cantiknya umma?"

"Ya um."

"Selamat bobo putri kecil umma." Ucap Zara mencium pucuk kepala Ayra.

*****

Aku tidak tau sampai kapan diri ini bisa bertahan, apalagi dengan penyakit yang menggerogoti tubuhku saat ini. Aku lemah, aku hancur tapi tidak ada yang peduli dengan itu semua. Ka mesta maaffin Zara yang udah hadir di kehidupan Kaka dan membuat diri Kaka susah. Ini diluar kehendak Zara ka, jika boleh Zara memilih. Zara tidak ingin berada disituasi saat ini. Ka Zara sakit, Zara butuh seseorang yang menyayangi Zara bukan menyakiti Zara.
Kalo Zara udah gak ada?jaga Ayra ya ka?
Tapi disisa waktu Zara saat ini, Zara akan berusaha menjadi istri yang baik, dan membuat Kaka mencintai Zara. Walaupun Zara tau itu akan sulit, tapi Zara tidak akan menyerah sampai nafas terakhir Zara....

Cinta Untuk Zaahirah (proses revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang