BAB 2

19 1 0
                                    


Siang ini aku hanya berdiam di rumah. Sengaja ku kosongkan semua pekerjaan hari ini. Awalnya aku berniat untuk belanja kebetulan stok di rumah sudah mulai habis. Namun teriknya matahari siang ini, membuat aku malas untuk keluar akhirnya siang itu aku gunakan untuk merenung di dalam rumah sendirian.

Mengingat perasaan ku yang tak karuan bahkan selalu terpesona ketika melihat sosok mas Wisnu, aku jadi merasa bersalah. Jujur aku ini bisa dibilang bukan gadis single. Aku sedang menjalin hubungan dengan lelaki yang saat ini berada di Semarang. Hubungan kami sudah berjalan satu tahun lebih tapi beberapa bulan terakhir aku merasa hampa dengan hubungan yang aku jalani.

Namanya mas Vano, lelaki yang awal nya ku kenal sebagai teman sekelas di bangku kuliah ini, mampu membuat hati ku bergetar satu tahun yang lalu. Saat itu aku yang memang sedang patah hati merasa terhibur dengan kehadiran dia. Mas Vano yang dari awal tau aku yang masih dalam mode trauma ini menawarkan hubungan untuk membantu aku melupakan kenangan pahit yang pernah kualami dengan masa lalu ku. Aku yang merasa nyaman ketika berdekatan dengan dia pun akhirnya menerima tawaran nya tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi dari apa yang aku dan dia jalani ini.

Sudah 4 hari aku tak bertukar kabar dengan mas Vano. 4 hari lalu, aku dan mas Vano sempat komunikasi via telepon tetapi karna banyak nya perdebatan di hari itu membuat kami yang sama sama memiliki ego tinggi enggan memberikan kabar. Hari ini aku putuskan untuk menghubungi dia terlebih dahulu. Sebelum perdebatan panjang kemarin dia sempat cerita kalo hari minggu ada acara keluarga di tempat bude nya di daerah Tembalang. Awalnya dia mengajak ku untuk datang tapi karna berbagai pertimbangan aku menolak ajakan nya secara halus.

Me :
Mas sudah bangun?
Hari ini jadi ke tempat bude?

Akhir-akhir ini entah aku yang sangat perasa atau gimana tapi menurut ku mas Vano banyak berubah. Dulu diawal menjalin hubungan dia selalu menyempatkan memberi kabar kepadaku sesibuk apapun kegiatan nya. Bahkan ketika sedang berselisih paham mas Vano sering mengalah dan mengabari ku terlebih dahulu. Tapi sekarang mas Vano tak pernah melakukan itu. Dia sering mengabaikan pesan ku atau membalas nya tapi dengan jangka yang lama. Bahkan kalo aku tak menghubungi pun dia tak merasa kehilangan. Dia hanya akan menghubungi ku terlebih dahulu jika dia merasa membutuhkan bantuan ku saja. Ini yang membuat aku merasa hampa di hubungan ku ini. Merasa punya pasangan tapi gak punya tempat untuk berkeluh kesah.

3 jam kemudian hp ku menyala saat ku lihat ternyata mas Vano membalas pesan ku.

D Vano
Ini udah di tempat bude.

segera ku balas pesan mas Vano mumpung dia masih online

Me :
Gimana acara nya mas?
Salam ya buat keluarga Tembalang

D Vano :
Biasa kumpul-kumpul doang iki

Bisa kalian lihat guys gak ada yang menarik sedikit pun dari percakapan ku dengan mas Vano. Padahal kunci dari hubungan yang baik adalah komunikasi kalau komunikasi nya seperti ini apakah aku harus tetap mempertahankan nya?

Kesepian yang ku rasakan, membuat ku merealisasikan niat awal ku untuk belanja kebutuhan rumah. Dari pada di rumah sendiri memikirkan pacarku yang entah sedang dalam mode apa beberapa bulan ini yang ada membuat aku stresss. Segera aku bersiap untuk menuju salah satu mall di Jogja. Selain berbelanja kebutuhan mungkin jalan-jalan berkeliling mall bisa membuat ku sedikit melupakan hubungan hampa yang sedang ku jalani.

Aku duduk di depan meja rias untuk memoles sedikit makeup di wajah ku. Kali ini aku hanya menggunakan bedak tipis, pensil alis untuk mempertegas bentuk alis ku dan lipstik agar tidak pucet. Kuambil kaus berwarna softblue dan celana kulot navy serta hijab yang senada dengan kaus ku dari lemari. Selesai memakai pakaian ku dan memandang penampilan ku di depan cermin yang gak terlalu buruk ini, aku menyiapkan beberapa hal yang perlu aku bawa seperti dompet, Hand Phone dan tas belanja. Lalu alu mengambil sling bag putih ku dan memasukan barang-barang yang sudah kusiap kan tadi.

Akhir Yang BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang