01

56 6 0
                                    

"Jangan minum kopi mulu ihhh!!!" Rengeknya, Arjuna terkekeh pelan. "Baiklah sayangku, aku tidak akan meminum itu lagi" Jawab Arjuna.

Arjuna menolehkan kepalanya ke kanan, dahinya berkerut dalam, nafasnya mulai tidak beraturan. "Ellian.." Gumamnya.

Arjuna mengecek jam ditangannya, mengalihkan tatapannya pada sang tunangan. "Sudah sangat larut, pergilah tidur. Jangan menungguku, aku akan lama tuk menyelesaikan ini" Ellian mengerut kesal.

Nafas Arjuna semakin tidak beraturan, menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri beberapa kali, dahinya semakin di kerutkan sangat dalam. "Hei.."

Ellian terbangun dari tidurnya ketika menghirup bau aroma kopi, mengucek matanya sebentar lalu menghampiri meja Arjuna. Merebut kopi itu, langsung meminumnya hingga tandas. "Sudah ku katakan jangan meminumnya!"

"Maaf..ku tidak akan meminumnya lagi, kembalilah" Arjuna semakin meracau, sedangkan Tevan terus mengguncangkan tubuhnya. Berharap Arjuna terbangun.

"Aku mencintaimu"

"Arjuna! Wakeup!" Tevan sedikit menaikkan oktav suaranya.

DOR!

"ELLIAN!!" Arjuna langsung terbangun dari tidurnya dengan nafas tersendat-sendat, Tevan yang melihat nafas Arjuna yang tersendat-sendat pun dengan gesit memberikan segelas air putih padanya.

Arjuna memberikan gelas kosong pada Tevan, memberikan spach (ruang) untuknya tuk duduk disebelanya. "Lebih baik?" Tanya Tevan seraya mengelus rambutnya. Arjuna mengangguk singkat, melirik pada jam bekernya. "Sebentar lagi aku akan pergi ke Mumbai" Ujar Arjuna tiba-tiba. "Are you sure?" Ragunya.

"Yeah i'm very sure hyung. Aku tidak bisa melepaskan tanggung jawabku begitu saja disana hyung, lagipula itu sudah berlalu. Hm..7 tahun telah berlalu ya? Kkk...tidak terasa ya hyung?" Racaunya, Tevan menghela nafasnya pelan lalu mengangguk.

"Bersiaplah"

🍃

Bandara

"Cepat kembali hm? Nanti ku sendirian disini" Ucap Tevan, sedikit mempoutkan bibirnya. "Aku tidak janji, kau tau bukan kalau pekerjaanku itu sangatlah tidak mudah?" Balas Arjuna, Tevan menganggukkan kepalanya singkat.

Melihat hyungnya yang masih mempoutkan bibirnya, Arjuna terkekeh pelan, mencubit pipi hyungnya gemas. "Baiklah baik, aku akan segera kembali. Jaga diri baik-baik hyung, ku pamit" Pinta Arjuna sebelum masuk kedalam pesawat.

🍃

"Pesanannya tuan" Tutur pramugari dengan sopan seraya menaruh pesanannya dimeja, membungkukkan badannya sedikit lalu undur diri dari hadapannya.

Selepas pramugari itu pergi, Arjuna menatap makanan itu tak nafsu, menolehkan kepalanya pada Renjanu. "Aku tidak mau" Jawab Renjanu seakan tau inti dari tatapan Arjuna. "Tidak ada penolakan Inspektur Jendral Huang Renjanu Dirgania"

.
.
.

I'm sorry kalau tidak sesuai ekspetasi kalian^^

Lut GayeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang